Tren Positif Berlanjut, Timnas U-17 Indonesia Kembali Petik Kemenangan di Laga Uji Coba di Jerman

Tim nasional U-17 Indonesia terus menunjukkan tren positif. Dalam laga uji coba ketiga, skuad Garuda Nusantara sukses memetik kemenangan.

Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan berhasil mengalahkan VFL Osnabruerck U-19 di Sportplatz SW Osterfeinde, Damme, pada Kamis, 5 Oktober 2023 petang waktu setempat atau malam WIB dengan skor 2-1.

Tidak mudah bagi armada Bima Sakti untuk mengatasi tekanan tuan rumah terutama di 10 menit awal pertandingan. Indonesia kalah dalam penguasaan bola (ball possession).

Namun, Garuda Nusantara tak tinggal diam. Menjelang berakhirnya babak pertama, atau tepat di menit ke-42, Ji Da Bin berhasil memecah kebuntuan dengan gol cantiknya.

Gol ini makin menyemangati para pemai Indonesia di awal babak kedua. Beberapa peluang emas tercipta.

Indonesia akhirnya berhasil menggandakan keunggulan di menit ke-80. Giliran Muhhamad Aulia Rahman yang mencatatkan namanya di papan skor. Gol ini tercipta karena kesalahan pemain lawan.

Indonesia yang berusaha menjaga keunggulan harus kebobolan di menit ke-90 yang berawal dari umpan silang dari sisi kiri.

Namun, Garuda Nusantara berhasil menjaga keunggulan hingga wasit meniup peluit Panjang tanda laga usai.

Muhammad Aulia Rahman mengaku puas dengan penampilannya dan rekan-rekannya di pertandingan ini.

“Alhamdulillah saya bisa mencetak gol perdana untuk Indonesia. Untuk pertandingan hari ini, saya cukup puas”, tandas Muhammad Aulia Rahman melansir situs resmi PSSI.

Lebih lanjut, ia memberikan beberapa catatan terutama terkait komunikasi antarpemain yang perlu ditingkatkan.

“Namun, kekompakan serta komunikasi kami harus lebih bisa ditingkatkan lagi,” sambungnya.

Dari tiga uji coba di Jerman, Indonesia berhasil mengamankan dua kemenangan. Kemenangan di uji coba kedua saat menghadapi SC Paderborn Youth dengan skor 1-0. Gol tunggal dicetak oleh Nabil Asyura.

Sementara itu, di uji coba pertama menghadapi TSV Meerbusch U-17, timnas U-17 Indonesia kalah dengan skor tipis 1-0.

Saat ini Gauda Nusantara tengah menjalani pemusatan latihan di Jerman yang akan berlangsung hingga 23 Oktober nanti sebagai persiapan menghadapi putaran final Piala Dunia U-17 2023 yang akan digelar pada 10 November hingga 2 Desember 2023 nanti.

Perhelatan akbar ini akan berlangsung di empat kota berbeda di Tanah Air yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Solo.

Indonesia tergabung di Grup A bersama Maroko, Ekuador, dan Panama dan akan menjalani pertandingan penyisihan di Surabaya.

Apakah Garuda Nusantara mampu terbang tinggi di kandang sendiri? Semoga!

Usai Dua Uji Coba di Jerman, Pemain Timnas U-17 Indonesia Disuguhi Menu Latihan Fisik

Saat ini timnas U-17 Indonesia tengah menjalani pemusatan latihan di Jerman. Mereka sudah bergerak dari kota Muenchengladbach menuju Dortmund dan menghabiskan lebih dari 17 hari di negara tersebut.

Tidak hanya beradaptasi dengan iklim di sana, para pemain pun telah menjalani dua laga uji coba, masing-masing menghadapi TSV Meerbusch U-17 dan SC Paderborn Youth U-17 dan U-19.

Di pertandingan pertama armada Bima Sakti memetik kekalahan tipis 0-1. Namun, berhasil meraih kemenangan di uji coba kedua dengan skor serupa berkat gol tunggal Nabil Asyura.

Usai dua uji coba, para pemain Garuda Nusantara pun mendapat menu latihan fisik. Iqbal Gwijangge dan kolega digenjot fisiknya di Sportwerk, Ochtrup.

Sebagaimana dikatakan pelatih fisik timnas U-17, Gilang Ramadhan, para pemain memang butuh latihan fisik seperti upper body dan diimbangi latihan kardio.

“Hari ini tim latihan test fisik, mereka juga belajar untuk melakukan lari secara benar, lalu latihan upper body agar strength-nya lebih kuat serta meningkatkan massa otot para pemain,” tandas Gilang Ramadhan melansir situs resmi PSSI.

Lebih lanjut, ia menegaskan setelah dua pertandingan uji coba fisik para pemain memang menunjukkan peningkatan. Namun, ada sejumlah aspek yang harus dibenahi.

“Usai dua laga, fisik dan daya tahan tubuh mereka membaik, namun masih dan harus bisa lebih ditingkatkan lagi,” tambahnya.

Pemusatan latihan di Dortmund tidak akan berlangsung lama. Mereka akan mengakhiri agenda tersebut pada 23 Oktober 2023 nanti.

Para pemain Garuda Nusantara antusias selama latihan fisik. Sebagaimana dikatakan Maoro Ananda Yves, ia sangat terkesan dengan lengkapnya fasilitas di sana. Selain itu, para instruktur pun bersahabat.

Hal-hal seperti itu, demikian pemain diaspora itu, sangat membantunya dan rekan-rekannya untuk melahap semua menu latihan fisik.

“Ini sangat membantu saya dan teman-teman dalam menjalani latihan fisik. Kita banyak belajar dari dua laga kemarin ya, saya sadar kita harus lebih meningkatkan latihan lagi, terutama di fisik, seperti kata pelatih,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, para pemain ini memang tengah dipersiapkan untuk menghadapi putaran final Piala Dunia U-17 2023.

Event akbar itu akan digelar di empat kota di Indonesia mulai 10 November hingga 2 Desember nanti. Keempat kota itu adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Solo.

Indonesia sendiri tergabung di Grup A bersama Maroko, Ekuador, dan Panama. Tentu tidak mudah bagi tuan rumah untuk bersaing di fase grup karena lawan-lawan yang akan dihadapi tidak bisa diremehkan. Malah mereka lebih berpengalaman di pentas ini.

Kita berharap dengan pemusatan latihan dan serangkaian uji coba di Jerman bisa memberikan pengaruh signifikan bagi para pemain Indonesia.

Markas Persebaya Surabaya Bakal Jadi Venue Pembuka Piala Dunia U-17 2023

Sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023, Indonesia terus berbenah. Berbagai persiapan terus dilakukan untuk menghadapi event akbar yang akan dimulai pada 10 November hingga 2 Desember 2023 itu.

Sebanyak empat stadion di empat kota berbeda sudah ditetapkan sebagai tuan rumah. Termasuk juga stadion mana yang akan menggelar partai pembuka dan final.

Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya terpilih sebagai venue pembuka. Stadion yang merupakan markas Persebaya Surabaya itu sekaligus menjadi markas Garuda Nusantara selama babak penyisihan Grup A.

Pihak LOC akan mempersiapkan pembukaan yang meriah dan menarik. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesan tersendiri sekaligus menarik atensi para penggemar sepak bola tanah air, terutama yang berada di Kota Pahlawan dan sekitarnya.

Acara selebrasi diperkirakan akan berlangsung selama 12 menit sebelum pertandingan Indonesia menghadapi Ekuador pada Jumat, 10 November pukul 19.00 WIB.

Hal ini dibocorkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang juga menjabat Ketua LOC.

“Opening akan menarik karena akan menjadi simbol pertama kali perhelatan Piala Dunia di Indonesia. Meskipun levelnya U-17, bagi Indonesia ini adalah Piala Dunia, jadi harus meriah dan tak terlupakan,” tandas Erick Thohir melansir situs resmi PSSI.

Erik pun berharap seusai pembukaan yang meriah, para penonton semakin bersemangat untuk memberikan dukungan kepada skuad Garuda Nusantara.

“Dukungan suporter akan sangat berarti bagi timnas kita. Saat ini kami tengah membangun nyali mental tim untuk bisa berani menghadapi siapapun lawannya,” harap Erick.

Pihak PSSI tidak mematok target khusus. Sebagaimana Erick sampaikan pihaknya memberikan target secara bertahap dari babak ke babak.

Indonesia diharapkan bisa berbicara banyak meski harus bersaing dengan tim-tim top lainnya. Sebagai pendatang baru, skuad Garuda Nusantara diharapkan tidak gentar.

Sebagaimana diketahui, putaran final Piala Dunia U-17 2023 akan berlangsung di empat kota di Indonesia. Selain Surabaya, Jakarta, Bandung, dan Solo akan ikut menjadi saksi sejarah perhelatan akbar itu.

Sosok yang juga menjabat Menteri BUMN itu menyinggung soal logistik sehingga pihaknya merasa perlu membatasi jumlah kota dan stadion yang menjadi tuan rumah.

“Karena itu, dari delapan stadion, hasil rapat dengan FIFA, kami sepakat empat stadion. Kenapa empat stadion? Sebab, kami memikirkan logistik juga,” tegasnya.

Semoga dengan semangat hari Pahlawan, para pemain Indonesia bisa menampilkan permainan terbaik untuk meraih hasil positif.

Uji Coba Kedua di Jerman, Timnas U-17 Petik Kemenangan

Tim nasional U-17 Indonesia terus menunjukkan peningkatan dalam pemusatan latihan di Jerman. 

Hal ini terlihat dari hasil uji coba kedua yang baru saja dilakoni. Menghadapi SC Paderborn Youth (U-17 dan U-19) pada Senin, 2 Oktober 2023 waktu setempat, Garuda Nusantara memetik kemenangan satu gol tanpa balas.

Gol tunggal kemenangan Indonesia dicetak oleh Nabil Asyura di awal pertandingan, tepatnya di menit ketiga.

Nabil melepaskan tembakan jarak jauh akurat yang tak mampu dibendung kiper SC Paderborn Youth.

Tidak hanya itu. Tim besutan Bima Sakti mampu mendominasi pertandingan dan memiliki sejumlah peluang lain.

Salah satu kesempatan emas terjadi di menit ke-28. Nabil Asyura mengeksekusi tendangan bebas. Namun, bola masih tipis di atas mistar gawang lawan.

Nabil mengaku sangat senang karena bisa berkontribusi bagi kemenangan timnya. Apalagi ini merupakan gol yang ia cetak setelah dalam sejumlah pertandingan gagal melakukan hal serupa.

“Sangat senang dan bersyukur bisa cetak gol kembali. Karena sudah lama tidak mencetak gol untuk Timnas,” beber Nabil Assyura usai laga melansir situs resmi PSSI.

Namun demikian, kemenangan ini tidak otomatis menunjukkan tim Indonesia bebas dari kekurangan. Nabil menyebut timnya masih terus melakukan pembenahan dan melakukan evaluasi.

Beberapa aspek yang harus ditingkatkan adalah komunikasi, hubungan antarpemain, hingga bagaimana bisa membangun serangan secara terpadu dari belakang.

“Masih banyak evaluasi yang harus diperbaiki, seperti komunikasi, chemistry belum padu, dari belakang juga masih kurang” bebernya.

Pada uji coba pertama, Indonesia harus mengakui keunggulan TSV Meerbusch U-17 dengan skor serupa.

Namun, Bima Sakti tetap melihat perkembangan positif timnya. Ia yakin dengan masa depan skuad tersebut yang diharapkan bisa bersaing di pentas Piala Dunia U-17 2023 yang akan digelar dalam waktu dekat, tepatnya sejak 10 November hingga 2 Desember 2023 nanti.

“Para pemain luar biasa, cara main baik. Meskipun harus adaptasi dulu, secara umum kita punya prospek yang bagus,” ungkap Bima Sakti.

Skuad Garuda Nusantara masih berada di Jerman untuk pemusatan latihan. Kini mereka sudah beralih dari kota Muenchengladbach menuju Dortmund.

Selain menggelar pemusatan latihan, di sana para pemain juga akan menjalani serangkaian uji coba.

Diharapkan berbagai persiapan yang dilakukan ini membuat mereka mantap menghadapi event akbar yang akan digelar di Tanah Air.

Indonesia selaku tuan rumah  tergabung di Grup A bersama Ekuador, Panama, dan Maroko.

Dari Muenchengladbach, Pemusatan Latihan Timnas U-17 Indonesia Berpindah ke Dortmund

Pemusatan latihan timnas U-17 Indonesia di Jerman masih berlanjut. Setelah dua minggu menetap di Muenchengladbach, skuad Garuda Nusantara akan berpindah ke kota berikutnya.

Tim besutan Bima Sakti akan bergeser ke kota Bad Bentheim, Dortmund. Mereka akan menempuh perjalanan darat selama kurang lebih dua jam.

Tentu, para pemain menyambut antusias. Sebagaimana dikemukakanMohamad Andre Pangestu. Pemain belakang itu menyebut mereka begitu bersemangat menjalani pemusatan latihan di Dortmund.

Mereka pun menegaskan akan memanfaatkan waktu yang singkat itu dengan sebaik mungkin.

“Saya dan teman-teman sangat antusias untuk menjalani pemusatan latihan di Dortmund. Meskipun waktu sangat sikat, kita harus benar-benar memanfaatkan waktu itu untuk berkembang lebih baik lagi,’’ tegasnya melansir situs resmi PSSI.

Seperti yang dilakukan di kota sebelumnya, selama di Dortmund, mereka tidak hanya menjalani latihan dengan berbagai menu latihan yang diberikan tim pelatih. Mereka juga akan menjalani beberapa laga uji coba. Salah satunya menghadapi Eintracht Frankfurt U-19.

Pelatih Bima Sakti melihat perkembangan positif dalam diri anak asuhnya. Selain proses adaptasi dengan cuaca setempat yang berlangsung cepat, mereka juga menunjukkan peningkatan positif dari sisi kualitas permainan.

Hal ini terlihat saat menjalani uji coba menghadapi TSV Meerbusch U-17 yang berakhir dengan kekalahan tipis 0-1.

Mantan pemain timnas Indonesia itu optimis dengan masa depan skuadnya dalam menghadapi putaran final Piala Dunia U-17 2023 yang akan berlangsung dalam waktu dekat.

“Para pemain luar biasa, cara main baik. Meskipun harus adaptasi dulu, secara umum kita punya prospek yang bagus,” ungkap Bima Sakti.

Baginya kekalahan tipis itu bukan akhir segalanya. Untuk itu, ia terus memberikan semangat kepada para pemainnya agar tidak sampai kehilangan semangat. Baginya yang terpenting adalah mereka melihat proses dan menatap jauh ke depan.

“(Pemain) jangan down, jangan merenung. Ini semua proses yang harus dijalani. Pemain jangan terpengaruh dengan hasil ini, tatap terus (ke depan). Jangan fokus ke hal yang lain, mereka harus tetap bergerak maju, tetap berproses,” harapnya.

Sebagaimana diketahui, Piala Dunia U-17 2023 akan berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember nanti.

Empat kota di Tanah Air akan menjadi saksi perhelatan akbar itu yakni Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya.

Sebelumnya Erick Thohir, Ketua Umum PSSI membeberkan alasan di balik pemilihan empat kota sebagai tuan rumah.

“Tentu, dana yang harus digelontorkan seefisien mungkin,” tandas Erick beberapa waktu lalu.

Usai Uji Coba Pertama Timnas U-17 Indonesia, Sulthan Zaky Beberkan Pesan Bima Sakti

Tim nasional U-17 Indonesia baru saja menjalani uji coba pertama di Jerman. TSV Meersbusch U-17 adalah ujian pertama bagi skuad Garuda Nusantara yang tengah bersiap menghadapi putaran final Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, event akbar itu akan digelar di empat kota di Tanah Air sejak 10 November hingga 2 Desember 2023 nanti.

Tim Indonesia di bawah pimpinan Bima Sakti tengah menjalani pemusatan latihan di Jerman. Di sela-sela agenda latihan, mereka juga menggelar sejumlah agenda uji coba menghadapi klub-klub setempat.

Pada uji coba pertama, Garuda Nusantara harus mengakui keunggulan tuan rumah TSV Meersbusch U-17. Indonesia kalah tipis 0-1.

Kekalahan ini tentu meninggalkan sejumlah komentar. Sebagaimana disampaikan Sulthan Zaky Pramana Putra Razak, pelatih Bima Sakti memberikan pesan kepada mereka agar tidak sampai terlalu larut dalam kekalahan.

Menurut Bima Sakti, para pemain harus serius untuk berlatih dan mempersiapkan diri menghadapi putaran final Piala Dunia U-17 yang sudah ada di depan mata.

“Pesan dari coach Bima, tetap serius, kita harus berkembang, dan mempersiapkan untuk Piala Dunia nanti,” tandas Zaky melansir situs resmi PSSI.

Lebih lanjut, Zaky menyebut setelah uji coba tersebut mereka langsung menghadapi serangkaian menu latihan. Menu latihan ringan diberikan sehari setelah uji coba tersebut. Hal ini ditujukan untuk menjaga kondisi para pemain yang tengah berjuang dengan kondisi cuaca Eropa yang dingin.

“Karena kemarin semalam ada pertandingan. Jadi, latihan pagi ini ringan saja, ball possesion, challenge antar pemain, dan bermain takraw,” beber Zaky.

Dalam uji coba tersebut, Indonesia harus mengakui keunggulan lawan dengan skor tipis.

Indonesia sebenarnya bermain baik di babak pertama. Pertandingan yang berdurasi 2×40 menit itu tampak seimbang.

Bima Sakti kemudian melakukan rotasi menyeluruh setelah keluar dari kamar ganti. Situasi ini akhirnya turut mempengaruhi hasil akhir.

Hasilnya, tuan rumah berhasil mencuri gol di awal babak kedua, tepatnya di menit ke-42. Berawal dari pelanggaran pemain belakang Indonesia di kotak penalti, wasit kemudian memberikan hadiah tendangan penalti kepada lawan.

Kesempatan ini tidak disia-siakan TSV Meerbusch U-17 untuk mencetak gol. Skor 1-0 untuk kemenangan tuan rumah bertahan hingga laga usai.

Bima Sakti kembali menegaskan kepada anak asuhnya agar tidak sampai larut apalagi terhanyut dalam kekalahan ini. Mereka harus belajar terus dan mempersiapkan diri menghadapi agenda berikutnya, yaitu Piala Dunia U17 Indonesia.

“Jangan pikirkan kekalahan ini, pemain harus tetap belajar untuk kedepannya. Fokus latihan lagi,” tegas Bima Sakti

Kalah Tipis dari TSV Meerbusch U-17 di Uji Coba Pertama, Bima Sakti: Kita Punya Prospek Bagus

Tim nasional U-17 Indonesia baru saja menjalani uji coba pertama di sela-sela pemusatan latihan yang tengah digelar di Jerman.

Tim besutan Bima Sakti menghadapi TSV Meerbusch U-17 di lapangan TSV Meerbusch e.V. beberapa waktu lalu.

Dalam uji coba tersebut, skuad Garuda Nusantara harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor tipis 0-1.

Lantas bagaimana evaluasi tim pelatih terkait performa skuad muda Indonesia?

Meski gagal memetik kemenangan, sang pelatih kepala tetap menanggapinya secara positif. Bima Sakti menilai tim yang sedang ia bangun memiliki prospek yang bagus. Ia melihat banyak hal bergembang sesuai harapan.

“Para pemain luar biasa, cara main baik. Meskipun harus adaptasi dulu, secara umum kita punya prospek yang bagus,” tandas Bima melansir situs resmi PBSI.

Bima pun memberikan semangat kepada para pemain agar tidak terlalu tenggelam dalam kekalahan ini. Ia meminta anak asuhnya agar tidak sampai kehilangan semangat. Sebaliknya, fokus untuk menatap masa depan.

“(Pemain) jangan down, jangan merenung. Ini semua proses yang harus dijalani. Pemain jangan terpengaruh dengan hasil ini, tatap terus (ke depan). Jangan fokus ke hal yang lain, mereka harus tetap bergerak maju, tetap berproses,” sambungnya.

Bima Sakti secara khusus menyebut nama Mohamad Andre Pangestu. Ia menyebut pemain itu tampil bagus mengamankan posisinya sebagai bek kiri.

 “Saya salut Andre bermain bagus pada malam ini sebagai bek kiri,” tutur Bima.

Pertandingan sesungguhnya berlangsung sengit dan ketat. Indonesia memperagakan permainan cepat di awal pertandingan. Setidaknya ada empat peluang berhasil diciptakan para pemain Indonesia di 10 menit awal pertandingan.

Zidan dan Arkhan Kaka sempat menguji kiper lawan meski pada akhirnya tidak ada gol tercipta di babak pertama. Pertandingan sendiri menggunakan durasi 2X40 menit.

Bima Sakti melakukan rotasi semua pemain di paruh kedua. Ia memberikan kesempatan kepada para pemain lain yang belum tampil di babak pertama.

Situasi ini ternyata cukup berpengaruh pada permainan Indonesia. Tuan rumah terlihat meningkatan intensitas serangan dan tampil lebih agresif.

Tuan rumah berhasil mencuri gol di babak kedua, tepatnya di menit ke-42 dari titik penalti. Skor tersebut bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga usai.

Susunan Pemain Timnas U-17 Indonesia:

Babak 1

  • Andrika (GK)
  • Ridzjar
  • Dzaky
  • Iqbal (C)
  • Habil
  • Afrisal
  • Ji Da Bin
  • Figo
  • Zidan
  • Reno
  • Kaka

Babak 2

  • Wiguna (GK)
  • Andre (C)
  • Ibra
  • Rio
  • Tonci
  • Hanif
  • Mouri
  • Ergun
  • Lotra
  • Nabil
  • Krisna

Cara Nabil Asyura Adaptasi dengan Cuaca Dingin Jerman

Saat ini skuad tim nasional U-17 Indonesia tengah menjalani pemusatan latihan di Jerman. Di bawah asuhan pelatih utama Bima Sakti, mereka terus mempersiapkan diri menghadapi putaran final Piala Dunia U-17 2023 yang akan digelar di empat kota di Indonesia sejak 10 November hingga 2 Desember 2023 mendatang.

Pemusatan latihan di Jerman menjadi salah satu persiapan untuk menempa skuad Garuda Nusantara agar makin solid sehingga bisa bersaing dengan tim-tim unggulan lainnya.

Memang tidak mudah untuk beradaptasi dengan situasi di Eropa. Salah satu sebagaimana disampaikan Muhammad Nabil Asyura.

Ia mengakui butuh cara tersendiri untuk beradaptasi terutama dengan cuaca dingin di Jerman. Dalam satu minggu terakhir berada di Jerman, mereka memiliki cara tersendiri agar bisa beradaptasi.

Nabil menyebut hari-hari pertama tidaklah mudah. Meski begitu, tidak ada pilihan dan banyak waktu untuk menyesuaikan diri. Mereka harus bisa berdamai dengan keadaan sambal menjalani semua program latihan.

Salah satu cara yang dilakukan adalah mengenakan pakaian berlapis saat menjalani latihan.

“Cuaca di Indonesia dan Jerman kan berbeda. Tiap pemain untuk adaptasi juga beda-beda. Kalau untuk saya, hanya menggunakan pakaian berlapis,” terang Nabil melansir situs resmi PSSI.

Memang tidak mudah berolahraga di luar ruangan dengan suhu berkisar 8-9 derajat celcius. Para pemain muda masa depan Indonesia harus berjuang keras agar kondisi cuaca tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk menjalani semua program latihan yang diberikan tim pelatih.

Lebih lanjut, Nabil mengatakan porsi dan menu latihan setiap hari berbeda. Misalnya, menu latihan koordinasi, main rondo, dan ditutup latihan tendangan bebas.

“Hari ini pelatih memberikan menu latihan kordinasi, main rondo, dan ditutup dengan latihan set piece,” jelas Nabil.

Secara pribadi, Nabil juga mengevaluasi diri. Ia mengakui masih banyak aspek yang perlu ia tingkatkan. Tidak hanya untuk dipelajari, tetapi juga memastikan itu diterapkan dengan tepat di lapangan pertandingan.

Ia menyebut dirinya masih harus berlatih agar tidak sampai mudah kehilangan bola dan bisa berada pada posisi yang tepat.

“Evaluasi untuk diri saya sendiri adalah bagaimana cara saya menahan bola, jangan sampai mudah hilang bola serta positioning yang tepat,” tutupnya.

Kita berharap para pemain terus mengalami perkembangan positif selama berada di Jerman. Di dua kota di Jerman mereka menempa diri dan ditempa oleh tim pelatih.

Tidak hanya menggelar latihan dengan menu yang telah disiapkan tim pelatih, skuad Garuda Nusantara juga akan menjalani serangkaian uji coba, terutama menghadapi tim-tim muda dari sejumlah klub top Bundesliga.

Bandar bola online Piala Dunia U-17 Indonesia, Asiabetking.

Sudah Seminggu di Jerman, Bima Sakti: Para Pemain Cepat Beradaptasi

Harapan terhadap tim nasional U-17 Indonesia di Piala Dunia U-17 2023 tentu tidak kecil. Sebagai tuan rumah, publik Tanah Air ingin melihat Garuda Nusantara terbang tinggi.

Untuk itu, berbagai persiapan sudah, sedang, dan akan dilakukan. Salah satunya adalah menjalani pemusatan latihan di Jerman.

Bimsa Sakti dan anak asuhnya sudah lebih dari satu minggu di Jerman. Lantas, bagaimana perkembangan para pemain muda Indonesia?

Bima Sakti mengaku senang denga napa yang ditunjukkan para pemain muda dalam lebih dari sepekan pertama.

Ia senang karena para pemainnya bisa cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Ia berani menyebut pihaknya sama sekali tidak menemui hambatan berarti.

“Karena kita latihan di suhu 8-9 derajat celcius, tapi Alhamdulillah para pemain cepat beradaptasi,” beber Bima Sakti melansir situs resmi PSSI.

Lebih lanjut, Bima membeberkan menu latihan mereka di pekan pertama. Ia menyebut fokus mereka pada sejumlah aspek. Salah satunya adalah menyerang.

Selanjutnya, ia akan memantapkan latihan satu lawan satu dan bagaimana saat duel satu lawan satu para pemain lain perlu memberikan dukungan.

“Kita banyak latihan menyerang selama seminggu ini, untuk minggu depan kita akan mantapkan satu lawan satu dan bagaimana satu lawan satu butuh support dari pemain gelandang,” bebernya.

Tidak hanya berhenti dengan latihan internal. Pihaknya sudah mengagendakan serangkaian uji coba.

Uji coba pertama mereka akan menghadapi tim divisi dua Jerman yakni TSV Meerbusch U-17 yang dijadwalkan pada Rabu, 27 September 2023 malam WIB atau Kamis, 28 September 2023 dini hari WIB.

Bima mengakui pentingnya uji coba tersebut. Selain sebagai uji coba pertama di Jerman, ini menjadi kesempatannya dan tim pelatih untuk melihat sejauh mana perkembangan timnya.

Terkait pertandingan itu, ia akan mencoba beberapa formasi sebagai proses uji coba. Selain mempertahankan skema yang sering dipakai, ia juga ingin melakukan sejumlah variasi dan eksperimen.

“Yang pasti kita akan memakai beberapa formasi (untuk ujicoba), yang formasi biasanya kita pakai, beberapa variasi lagi. Ini biar para pemain lebih mengerti lagi dengan dua formasi yang berbeda,” pungkasnya.

Semoga para pemain Garuda Nusantara benar-benar memaksimalkan kesempatan di Jerman untuk menempa diri agar bisa menghadapi Piala Dunia U-17 2023 dengan penuh keyakinan.

Pesta akbar ini akan digelar di empat kota di Jawa yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Solo sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.

Selamat berlatih  dan mempersiapkan diri Garuda Nusantara!

Kandang Borussia Muenchengladbach Bikin Timnas U-17 Indonesia Terkesima

Saat ini timnas U-17 Indonesia tengah menjalani pemusatan Latihan di Jerman, tepatnya di kota Muenchengladbach.

Di sela-sela padatnya agenda latihan, armada Bima Sakti masih menyempatkan diri melihat dari dekat kemegahan stadion yang menjadi kandang klub papan atas Bundesliga itu.

Rombongan Garuda Nusantara mendapat kesempatan emas menjalani rangkaian stadium tour di Borrusia-Park pada Kamis, 21 September 2023 siang waktu setempat.

Para pemain pun begitu antusias dan merasakan pengalaman berbeda. Sebagaimana dikatakan Jin Da Bin, baginya ini merupakan pengalaman pertama.

Ia sampai merasa terkejut dengan kemegahan dan lengkapnya infrastruktur stadion tersebut, mulai dari stadion, hingga museum.

“Senang dan terkejut juga karena stadionnya bagus, museumnya juga banyak sejarah yang bisa memotivasi kita,” beber Jin Da Bin melansir situs resmi PSSI.

Pemain keturunan Korea Selatan itu merasa termotivasi agar suatu saat bisa bermain di stadion sebesar itu.

“Karena fasilitasnya juga bagus, dan semoga di masa depan saya bisa bermain di klub sebesar Muenchengladbach ini,” harapnya.

Ia mengakui bermain di Eropa merupakan impian setiap pemain muda. Di sana, industri sepak bola memang sudah sedemikian maju. Para pemain bisa berkembang karena didukung oleh berbagai faktor penting.

“Karena bermain di Eropa, dengan fasilitas bagus, nutrisi bagus, sangat membantu untuk menjadi pemain profesional, jadi saya sangat ingin bermain di Eropa,” tandasnya.

Melihat dari dekat stadion megah itu, Ji Da Bin tak bisa melupakan salah satu fasilitas yang bikin kagum yakni penghangat pada setiap tempat duduk pemain.

“Karena katanya ada penghangat di bangkunya, supaya pemain tidak kedinginan.”

Perjalanan para pemain mengunjungi fasilitas stadion ditemani pemandu stadion yang membawa mereka melihat dari dekat berbagai sarana yang ada mulai dari ruang VIP, bench pemain, ruang konferensi pers, tribun untuk media, ruang penyiaran, sampai penjagara yang ditujukan kepada para suporter yang berkelakukan buruk.

Tidak hanya itu. Para pemain juga berkesempatan mengunjungi museum yang terletak di bagian dalam stadion. Mereka melihat dari dekat sejarah, para legenda klub, hingga pencapaian klub tersebut.

“Untuk di museumnya, adalah tempat dimana mereka memamerkan koleksi jersey-jersey lama yang pernah dipakai oleh pemain legenda mereka dan juga koleksi bola mereka,” ungkap Ji Da Bin.

Para pemain mendapat kesempatan untuk melihat stadion itu dari dekat lantaran tempat tinggal mereka yang tidak jauh. Perjalanan hanya memakan waktu sekitar setengah jam.

Sebagai informasi, biaya tur stadion dibanderol mulai dari 10 Euro atau sekitar Rp164 ribu hingga 18 Euro atau setara Rp295 ribu.

Selain tersedia paket individu, juga ada paket grup hingga keluarga dengan harga sekitar 45 Euro atau ekuivalen dengan Rp738,643.

Menariknya, anak-anak di bawah enam tahun bisa memasuki stadion secara gratis.

Situs agen judi bola online resmi Piala Dunia U17 2023 Indonesia, Asiabetking.