Arsenal Mulai Berlatih Pekan Depan

Saat ini sejumlah klub Liga Primer Inggris sudah mulai ancang-ancang untuk kembali berlatih. Salah satunya adalah Arsenal. Bahkan pihak The Gunners sudah mengisyaratkan akan kembali berlatih pekan depan. Namun demikian Arsenal masih akan tetap menjalani serangkaian prosedur termasuk menerapkan protokol yang ketat bila ingin kembali beraktivitas di London Colney.

Menurut salah satu juru bicara Arsenal, akses terhadap pusat latihan itu akan dibuka pekan depan. Namun saja ia tetap akan dibatasi dan akan dikelola secara hati-hati termasuk memperhatikan kebijakan terkait social distancing.

“Para pemain akan diizinkan mengakses pusat latihan London Colney pekan depan. Akses akan dibatasi, dikelola dengan hati-hati, dan social distancing akan diterapkan sepanjang waktu,” beber sang juru bicara.

Lebih lanjut ia mengatakan latihan tidak akan berlangsung bersama-sama. Para pemain hanya diperbolehkan menjalani latihan individu. Setelah itu tidak ada kumpul-kumpul karena para pemain langsung diarahkan untuk kembali ke rumah.

“Seluruh gedung Colney akan tetap tutup. Para pemain akan pergi sendiri, menjalankan latihan individu, dan kembali ke rumah,” sambungnya.

Tidak hanya Arsenal, sebelumnya Manchester United sudah mewacanakan akan kembali berlatih. Namun hal tersebut akan diputuskan melihat keputusan otoritas setempat terkait masa lockdown. Sebagaimana dikatakan asisten pelatih Setan Merah, Kieran McKenna, pihaknya terus memantau situasi sambil berharap agar latihan bisa kembali digelar.

“Untuk saat ini, kami masih terus bekerja dengan harapan lockdown bisa dicabut setelah tenggatnya habis dan bisa kembali berlatih normal,” beber Kieran McKenna.

Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan jadwal latihan, termasuk menyiapkan rencana cadangan bila masa lockdown masih diperpanjang.

“Kami sedang mempersiapkan jadwal latihan saat ini, tapi kami sudah punya rencana cadangan jika memang masa lockdown diperpanjang,” lanjutnya.

Sementara itu dari pentas La Liga Spanyol berkembang wacana untuk menggelar pertandingan tertutup hingga Januari 2021. Hal ini diambil untuk mencegah penyebaran wabah corona yang sampai saat ini belum benar-benar berhenti.

Pemerintah Spanyol melalui kementerian olahraga pun menaruh harapan yang sama. Bahkan pihak tersebut menganjurkan agar saat wabah berakhir, kompetisi dilanjutkan lagi meski tanpa dihadiri penonton.

Sebagaimana dikatakan Menteri Olahraga Spanyol, Irene Lozano, pertandingan tanpa penonton merupakan solusi terbaik di tengah situasi ini. Ia yakin kompetisi La Liga musim ini bakal kembali digelar.

“Saya optimis dengan digulirkannya pertandingan tanpa penonton,” beber Lozano.

Bale dan Pochettino Berpeluang Reuni di Newcastle United

Saat ini Newcastle United sedang menjadi pembicaraan tidak hanya di tingkat sepak bola Inggris tetapi juga dunia. Pasalnya klub asal Inggris itu disebut-sebut akan diakuisi oleh milioner asal Timur Tengah. Dengan demikian Newcastle bakal menjadi klub kaya baru dan siap mengancam kemapanan klub-klub kaya Liga Inggris lainnya.

Dengan suntikan dana dalam jumlah banyak, klub tersebut pun dikabarkan akan melakukan peremajaan tim secara besar-besaran. Tidak hanya mendatangkan para pemain bintang, tetapi juga merekrut pelatih berkelas.

Kini nama Mauricio Pochettino disebut-sebut sebagai calon pelatih Newcastle. Pochettino meraih kesuksesan saat menukangi Tottenham Hotspur hingga didepak dari kursi pelatih pada November 2019. Sejak itu Spurs ditangani oleh Jose Mourinho.

Menurut Dimitar Berbatov bila kabar tersebut benar adanya maka akan menjadi catatan tersendiri bagi sejarah klub tersebut.

“Jika desas-desus itu benar, dan Newcastle ingin menunjuk Mauricio Pochettino, itu akan menjadi langkah besar bagi tim,” beber Dimitar Berbatov.

Lebih lanjut mantan ujung tombak Spurs dan Manchester United itu, bila sampai menjadi pelatih Newcastle maka, Pochettino akan melakukan perombakan tim secara besar-besaran. Pochettino tentu akan mendatangkan para pemain yang diinginkan agar bisa mencapai ambisi.

“Ini akan menjadi penanda pertama dari pemilik baru, kepada pemain yang mereka targetkan, itulah cara klub berbisnis. Jika menempatkan Pochettino di Newcastle, kemudian bicara kepada pemain [yang diinginkan], percayalah, mereka akan lebih memperhatikan dan menanggapi tawarannya dengan serius,” sambungnya.

Salah satu pemain yang santer dikaitkan dengan Pochettino adalah Gareth Bale. Ya keduanya sebenarnya pernah bersama di Spurs. Pochettino sempat menangani Bale sebelum ia hijrah ke Spanyol bersama Real Madrid.

Menurut sosok asal Bulgaria itu Bale adalah satu satu nama besar yang bakal masuk dalam radar Pochettino bila sampai menjadi pelatih Newcastle United.

“Saya juga berbicara tentang pemain besar. Saya tahu Gareth Bale termasuk di antara mereka yang dikaitkan dengan klub. Saya yakin Newcastle ingin membangun klub dengan beberapa nama besar,” tegasnya.

Saat ini Pochettino belum mendapatkan pekerjaan setelah ditendang dari kursi pelatih Spurs. Sementara itu Bale masih tercatat sebagai pemain Real Madrid. Hanya saja Bale santer dikabarkan tidak lagi merasa betah bersama Los Blancos sehingga pintu keluarnya makin terbuka lebar. Faktor-fakro inilah yang membuat reuni keduanya di Newcastle United bukan lagi sesuatu yang mustahil.

Hanya saja saat ini Liga Primer Inggris masih belum dipastikan kapan bergulir lagi. Wabah Corona atau Covid-19 membuat segala sesuatu menjadi tak pasti.

Wabah Corona Berlarut, Klub Italia Terancam Bangkrut

Wabah Corona atau Covid-19 tidak hanya melumpuhkan semua aspek kehidupan, termasuk dunia olahraga, tetapi juga membuat nasib klub sepak bola seakan berada di ujung tanduk. Pasalnya bila wabah ini terus berlanjut bukan tidak mungkin ada klub yang bakal gulung tikar.

Hal ini seperti dikatakan CEO Monza, Adriano Galliani. Menurutnya situasi saat ini benar-benar mengguncang stabilitas keuangan klub. Tidak mudah memang untuk bertahan dalam kondisi seperti sekarang ini. Untuk bisa bergulir secara normal, masih harus butuh waktu setelah wabah benar-benar berakhir.

“Hanya virusnya yang bisa menentukan waktunya. Sangat sulit, karena suatu hari kita harus kembali latihan dengan sepakbola dan itu akan membutuhkan waktu empat pekan sebelum mereka siap bermain. Jadi, saya tak tahu kapan liga bisa di mulai lagi,” beber Galliani.

Lebih lanjut mantan petinggi AC Milan itu mengatakan situasi ini membuat klub harus memutar otak untuk menjaga keseimbangan neraca keuangan. Tidak sedikit yang mengambil kebijakan pemotongan gaji terhadap pemain dan staf pelatih. Namun bisa saja hal tersebut tidak cukup untuk menghindari klub dari jurang kebangkrutan.

“Apa yang bisa saya bilang adalah utang yang dimiliki beberapa klub dan kehilangan kentungan, itu akan menjadi situasi yang dramatis. Beberapa klub Italia berisiko bangkrut tanpa keuntungan baru,” lanjutnya.

Ia mengatakan situasi ini tidak hanya dialami oleh klub-klub kecil. Menurutnya hampir semua klub terdampak wabah Corona.

“Tak seorang pun bisa bertahan dalam penangguhan kompetisi yang lama dalam sepakbola,” tegasnya.

Sementara itu terkait kelanjutan kompetisi Serie A musim ini masih menjadi tanda tanya. Berkembang wacana terkait penjadwalan ulang Serie A. semula Serie A dijadwalkan berakhir pada 30 Juni namun Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) melakukan penyesuaian dengan memundurkan ke 2 Agustus 2020 nanti.

Sebagaimana dikatakan Presiden FIGC, Gabriele Gravina, pihaknya berusaha mencari segara cara untuk mendapatkan solusi terbaik. Menurutnya menyelamatkan musim kompetisi kali ini dan musim berikutnya adalah bagian dari prioritas.

“Dunia sepakbola bekerja tanpa henti dan penuh tanggung jawab demi menemukan solusi yang konkrit dan berkelanjutan untuk krisis akibat COVID-19. Langkah ini diperlukan juga untuk melindungi musim 2020-2021,” beber Gabriele Gravina.

Lebih lanjut Gravina mengatakan dirinya sangat mengapresiasi kerja pemerintah yang bertindak responsif terhadap situasi yang ada saat ini. Pihaknya selalu berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk menghadapi situasi ini.

Diincar Inter Milan, Begini Respon Arthur Melo

Di tengah keinginan Barcelona untuk mendapatkan Lautaro Martinez dari Inter Milan, berkembang kabar ketertarikan Inter terhadap salah satu pemain Barcelona. Pemain tersebut adalah Arthur Melo.

Melo menjadi salah satu incaran Internazionale Milan di bursa transfer musim panas nanti. Lantas bagaimana respon sang pemain? Melo menegaskan dirinya masih bahagia bermain bersama Barcelona. Ia sama sekali belum memikirkan untuk berganti klub, termasuk hijrah ke Milan.

“Inter? Sebuah kehormatan mereka tertarik kepada saya, tapi waktu saya di Barca belum berakhir,” beber Arthur.

Lebih lanjut pemain asal Brasil itu mengatakan bergabung dengan Inter adalah keinginan setiap pemain. Ia tak segan mengakui Inter sebagai klub besar dengan pelatih yang hebat. Namun demikian ia mengatakan dirinya masih fokus bersama Barcelona. Ia bahkan mengakui masih bahagia di Barcelona.

“Sebuah kehormatan bagi seorang pemain dikaitkan dengan klub besar seperti Inter, yang punya pelatih hebat dan skuad impresif. Tapi pikiran saya sepenuhnya fokus ke Barcelona, saya begitu bahagia di sini dan di kota ini. Sejujurnya, saya melihat diri saya di sini selama bertahun-tahun,” lanjutnya.

Ia mengakan dirinya sangat menikmati waktu di Barcelona. Ia selalu memanfaatkan setiap kesempatan dengan sebaiknya. Ia bahkan tak bisa bersabar untuk kembali merumput.

“Saya memanfaatkan masa-masa ini untuk memulihkan diri sepenuhnya dan saya tidak sabar menunggu kompetisi kembali bergulir, itulah yang saya pikirkan,” tegasnya.

Arthur masih dalam masa bulan madu bersama Barcelona setelah bergabung dengan klub tersebut di musim panas 2018.  Ia masih terikat kontrak hingga 2024 mendatang. Musim ini ia menjadi salah satu pilihan pelatih Queque Setien.

Namun demikian kompetisi La Liga seperti kompetisi-kompetisi lain di dunia sedang terhenti. Wabah Corona atau Covid-19 yang merajalela membuat sendi-sendi kehidupan termasuk dunia olahraga terasa lumpuh.

Barcelona sendiri dikabarkan tengah mengincar Lautaro Martinez. Bahkan Arthur sendiri diisukan masuk dalam proposal Barcelona untuk mendapatkan tanda tangan Lautaro.

Agen Lautaro pun angkat bicara terkait isu tersebut. Ia juga mengklarifikasi berbagai pemberitaan di media di antaranya keterkaitan Lautaro dengan Real Madrid.

Selain itu ada yang menghubungkannya dengan Barcelona. Tidak hanya klub-klub La Liga, sejumlah klub Liga Primer Inggris pun disebut-sebut tertarik pada Martinez. Namun sang agen mengatatakan berbagai kabar tersebut masih sebatas rumor.

“Semuanya yang ada di koran itu hanya rumor, mereka bilang saya dihubungi dari Madrid, dari Barcelona, dari Inggris, karena mereka bilang bahwa Real Madrid menginginkan dia, Barcelona menginginkan dia, Chelsea menginginkan dia. Tapi saya akan berbohong kalau saya bilang ada sesuatu,” beber agen Lautaro Martinez.

Pemain Tolak Wacana Kelanjutan La Liga Digelar Tertutup

Saat ini berkembang wacana untuk menggelar pertandingan tertutup untuk sejumlah kompetisi yang tengah terhenti akibat pandemi Corona atau Covid-19. Salah satunya adalah La Liga Spanyol.

Namun demikian wacana tersebut sepertinya sulit terealisasi. Di satu sisi wabah Corona masih saja berlangsung dan sulit diketahui kapan kompetisi itu akan benar-benar berhenti. Kedua, ada penolakan dari para pemain terhadap wacana tersebut.

Para pemain yang tergabung di Asosiasi Pemain Sepakbola Spanyol (AFE) sudah menyatakan sikap terkait wacana tersebut. Sikap itu diambil dalam rapat melalui teleconference yang dihadiri oleh kapten dari 42 tim yang berlaga di dua divisi teratsa Liga Spanyol pada Selasa, 21 April 2020 waktu setempat.

Dalam keterangannya, AFE mengatakan saat ini banyak pihak masih mengutamakan kesehatan dan keselamatan para pemain di atas segalanya.

“Kesehatan para pemain adalah hal yang masih diperdebatkan. Namun untuk saat ini, hal tersebut tak bisa diganggu gugat,” beber AFE.

Lebih lanjut pihak AFE mengatakan pihak otoritas sepak bola Spanyol tentu sedang bernegosiasi dengan pemerintah Spanyol dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan Dewan Olahraga untuk mendapatkan persetujuan agar kompetisi tersebut bisa dilanjutkan kembali

“Kami yakin mereka akan berupaya mendapat persetujuan dari Kementrian Kesehatan dan Dewan Olahraga Spanyol agar kegiatan olahraga bisa kembali digulirkan. Kami para pemain paham bahwa perkataan mereka selalu harus didengar setiap saat,” sambungnya.

Namun demikian pihak AFE mengatakan tak segan menentang setiap keputusan yang dianggap merugikan, termasuk bila ingin digelar secara tertutup.

“Namun, mengenai kamp latihan jika perlu kami harus terus bertentangan dengan mereka,” tegas AFE.

Sejauh ini belum diketahui terkait kapan La Liga akan bergulir lagi. Sementara itu Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, berharap kompetisi sepak bola di negara itu bisa bergulir dalam beberapa waktu ke depan. Namun demikian sang menteri mengatakan hal ini ditentukan oleh perkembangan status kesehatan masyarakat dalam beberapa waktu ke depan.

“Beberapa minggu ke depan akan sangat penting untuk memahami evolusi situasi perawatan kesehatan, dan bagaimana, jika, dan kapan kami bisa kembali bermain olahraga di semua level,” beber Spadafor.

Lebih lanjut sang menteri mengatakan ia berharap latihan para pemain Serie A bisa terjadi tak lama setelah masa karantina berakhir. Ia mengharapkan jadwal tersebut tidak berubah dan tetap menjadi patokan bagi para pemain untuk mulai bersiap menjalani latihan, termasuk bila itu hanya terjadi secara tertutup.

Malcom Bongkar Hal Aneh dalam Latihan Barcelona

Nama besar Barcelona sebagai salah satu klub elit tak diragukan lagi. Ya, klub asal Catalonia itu adalah salah satu klub terbaik di dunia. Ternyata di balik nama besar tersebut ada hal yang sulit dimengerti.

Hal ini seperti dialami oleh mantan pemain Barcelona, Malcom. Pemain yang kini bermain untuk Zenit St Petersburg itu tak habis pikir dengan porsi latihan mantan klub tersebut. Menurutnya waktu latihan di klub tersebut terlalu singkat. Durasi 40 hingga 50 menit dianggap terlalu pendek.

Menurutnya situasi tersebut berbeda dengan yang dialaminya saat ini di Rusia. Porsi latihan di Zenit saat ini dua kali lebih banyak dari Barcelona.

“Para pemain di Barcelona tidak cukup sering berlatih. Di Zenit, kami sekarang melakukan dua kali sesi latihan,” beber Malcom.

Lebih lanjut Malcom mengatakan situasi ini memberikan dampak buruk padanya. Cedera yang diaami tak lepas dari porsi latihan yang lebih banyak ketimbang saat masih berseragam Barcelona.

“Kenyataannya di sini kami berlatih lebih sering, itu sebabnya saya mengalami cedera! Di Barca, saya hanya punya 40-50 menit untuk berlatih,” tegasnya.

Saat ini klub-klub sepak bola sedang mengalami kevakuman akibat wabah corona. Hal ini tentu mempengaruhi psikis para pemain. Salah satunya seperti dialami Arturo Vidal. Pemain Barcelona ini harus menjalani latihan pribadi untuk menjaga tubuh tetap bugar.

“Saya bangun lebih pagi dan berlatih. Untuk itu, pekerjaan yang kami lakukan sangat penting bersama Juan Ramirez. Saya mempunyai gym, dengan beberapa alat kebugaran di rumah dan itu membantu untuk terus bekerja secara rutin,” beber Vidal.

Lebih lanjut mantan pemain Juventus dan Bayern Muenchen itu mengatakan dirinya sangat rindu untuk bermain. Tidak hanya itu ia juga kangen dengan suasana ruang ganti dan tak terkecuali dengan para pemain Barcelona lainnya.

“Saya rindu bermain. Bersama rekan-rekan setim, berbagi ruang ganti. Kami berhubungan dengan konstan dan klub memberi panduan, tapi itu tak sama dengan bekerja di lapangan. Saya merindukan itu,” sambungnya.

Pemain internasional Chile itu mengatakan situasi saat ini terlihat agak aneh. Selain terhentinya semua agenda pertandingan, tidak sedikit nyawa manusia melayang. Ribuan hingga puluhan ribu orang sudah menjadi korban dari virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China itu.

“Ini semua terasa begitu aneh. Berada di rumah sepanjang hari, menyaksikan orang meninggal di seluruh penjuru dunia, ini buruk sekali,” ungkapnya lagi.

Kane Diharapkan Tetap Bersama Spurs Hingga Dapat Trofi

Saat ini Harry Kane terus diterpa kabar terkait peluang kepindahannya ke klub lain. Sejak berseragam Tottenham Hotspur, pemain tersebut belum sekalipun merasakan gelar juara. Hal ini dinilai bisa mendatangkan frustrasi dalam diri pemain internasional Inggris.

Di tengah pendapat yang menyetujui dirinya hengkang ke klub lain untuk bisa merasakan gelar juara, ada pula pandangan sebaliknya. Ada yang memintanya tetap setia bersama The Lilywhites hingga mampu meraih gelar juara.

Sebagaimana dikatakan mantan pemain Liverpool, John Barnes, komentar Kane yang membuka peluang untuk hengkang dinilai menyedihkan. Barnes justru meminta Kane untuk tetap bertahan untuk membantu timnya hingga mampu meraih trofi.

“Agak menyedihkan ketika para pemain mengatakannya. Saya ingat Wayne Rooney mengatakannya juga tentang Manchester United, dan dia mendapat kontrak baru. Itu fenomena modern,” beber Barnes.

Lebih lanjut terkait pengalaman Rooney, Barnes mengaatakan komentar tersebut justru mendatangkan manfaat baginya dengan mendapat kontrak baru.

“Rooney adalah pemain pertama yang bicara tentang ambisi klub yang sesuai dengan ambisinya, dan Fergie [Sir Alex Ferguson] tidak terlalu senang, tetapi dia harus memberinya kontrak baru,” sambungnya.

Barnes mengatakan saat ini yang dituntut adalah komitmen dari setiap pemain untuk berjuang bersama klub. Bila tidak maka pemain tersebut diragukan untuk tetap bertahan dan mampu memberikan diri secara total untuk meraih prestasi.

“Tapi penggemar menerima hal itu sekarang, yang saya tidak suka. Penggemar harus memahami bahwa klub Anda adalah hal yang paling penting, dan untuk pemain yang tidak berkomitmen, tidak boleh berada di klub,” bebernya.

Untuk itu Barnes mengatakan Kane harus bertahan bersama Spurs. Selain itu sang pemain pun harus tegas mengatakan komitmennya untuk membantu klub tersebut meraih gelar juara.

“Apa yang dia harus katakan adalah ‘Saya akan menjadi pemain yang bertahan di Tottenham dan membantu mereka memenangkan banyak hal,” lanjutnya.

Dengan mengutip mantan pelatih Liverpool, Bill Shankly, Kane seharusnya mampu menunjukkan performa prima baik saat timnya berada di puncak maupun saat mengalami krisis.

“Seperti yang dikatakan Bill Shankly [eks manajer Liverpool], ‘Jika Anda tidak bisa bermain untuk kami saat kami kalah, jangan bermain untuk kami saat kami menang. Dan jika Anda seorang pemain, Anda adalah bagian dari alasan Anda tidak menang,” tegasnya.

Dalam beberapa musim terakhir Spurs selalu nyaris menjadi juara mulai dari Liga Champions hingga Liga Primer Inggris. Kini di tangan pelatih bertangan dingin, Jose Mourinho harapan untuk mengakhiri paceklik gelar semakin menguat.

Italia Lewati Puncak Pandemi Corona, Pemain Serie A Diprediksi Kembali Berlatih Bulan Depan

Saat ini Italia dikabarkan telah melewati puncak pandemi Corona atau Covid-19. Tentu ini menjadi kabar gembira bagi warga Italia. Tidak terkecuali bagi penggemar kometisi sepak bola Serie A.

Para pemain Serie a dikabarkan akan segera berlatih. Diperkirakan para pemain tersebut bisa berlatih lagi pada awal bulan depan.

Saat ini warga Italia masih mengalami karantina wilayah. Sebagaimana ketentuan sebelumnya, karantina itu akan berlangsung hingga 3 Mei 2020 nanti. Setelah masa karantina berakhir, para pemain Serie A diharapkan perlahan-lahan mulai berlatih.

Hal ini sebagaimana disampaikan Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora. Namun demikian sang menteri mengatakan hal ini ditentukan oleh perkembangan status kesehatan masyarakat dalam beberapa waktu ke depan.

“Beberapa minggu ke depan akan sangat penting untuk memahami evolusi situasi perawatan kesehatan, dan bagaimana, jika, dan kapan kami bisa kembali bermain olahraga di semua level,” beber Spadafor.

Lebih lanjut sang menteri mengatakan ia berharap latihan para pemain Serie A bisa terjadi tak lama setelah masa karantina berakhir. Ia mengharapkan jadwal tersebut tidak berubah dan tetap menjadi patokan bagi para pemain untuk mulai bersiap menjalani latihan, termasuk bila itu hanya terjadi secara tertutup.

“Kami berharap mengonfirmasi tanggal 4 Mei untuk kembali ke pelatihan sesegera mungkin. Saya berharap kami bisa tetap berpatokan pada tanggal itu, bahkan jika hanya untuk pelatihan di balik ruangan tertutup,” sambungnya.

Meski masa karantina wilayah semakin mendekati kesudahan, sang menteri mengatakan saat ini masyarakat Italia masih tetap waspada dan tetap mematuhi protocol yang ada. Kesehatan dan keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas.

“Pada saat ini, satu-satunya perhatian kami adalah kesehatan dan keselamatan masyarakat umum,” pungkasnya.

Italia merupakan salah satu negara yang paling terdampak wabah corona atau Covid-19. Jumlah penderita dan korban meninggal di negara tersebut menginjak angka ribuan. Situasi ini sampai-sampai membuat bek Inter Milan, Diego Godin angkat bicara.

Pemain asal Uruguay itu mengaku kesal dengan lambannya pemerintah menangani wabah tersebut. Selain karena kelalaian masyarakat yang meremehkan wabah tersebut, ia juga menyesali lambannya pemerintah menangani wabah tersebut.

“Itu bukan masalah besar pada awalnya. Semua orang mengira itu masalah di Cina dan tidak akan menyebar ke negara lain,” beber Godin.

Lebih lanjut mantan bek Atletico Madrid itu mengatakan langkah-langkah yang ditempuh pemerintah Italia sangat lambat. Ia menyayangkan hal tersebut.

Terry Kenang Ancaman Mourinho Saat di Chelsea

Jose Mourinho merupakan salah satu pelatih hebat. Sosok tangan dingin ini sudah membuktikan diri dengan raihan berbagai gelar dengan sejumlah klub top Eropa. Salah satunya adalah Chelsea. Ternyata di balik banyak prestasi itu tersimpan sejumlah cerita terkait karakter mantan pelatih Real Madrid dan Manchester United itu.

Salah satunya seperti diceritakan oleh Jhon Terry.  Mantan kapten Chelsea itu mengatakan Mourinho pernah memarahinya bersama Gary Cahill pada suatu kesempatan latihan.

“Kami baru saja memenangi liga, dan baru memulai pramusim. Hari pertama, saya dan Gary Cahill beberapa kali kehilangan bola,” kenang Terry.

Lebih lanjut Terry mengatakan Mourinho kemudian tidak segan menghentikan sesi latihan. Tak segan pelatih tersebut kemudian menumpahkan kekecewaannya.

“Dia (Mourinho) lalu menghentikan sesi latihan. Asal kamu tahu, musim sebelumnya kami baru mendatangkan Cesc Fabregas, Diego Costa, dan beberapa pemain lainnya,” sambungnya.

Terry pun mengatakan Mourinho begitu marah dengan mereka berdua dan mengancam akan menggantikan tempat mereka dengan pemain baru.

“Kemudian dia berkata, ‘Hei kalian berdua, saya akan meminta klub 100 juta Paun untuk membeli dua bek baru jika kalian terus kehilangan bola’. Kami pun melihat satu sama lain dan berpikir, ‘Oh wow’,” kisahnya lagi.

Ternyata pengalaman ini memberikan banyak pesan kepadanya. Pengalaman itu kemudian terus diingatnya karena mengandung pesan mendalam. Saat itu, ia dan Cahill pun langsung terbakar semangatnya setelah mendapat omelan dari Mourinho.

“Jadi saya dan Gaz (Cahill), di hari pertama pramusim, langsung ‘menghabisi’ semua orang dalam latihan. Tempo latihan langsung naik, semua orang saling menjegal satu sama lain,” sambungnya.

Ternyata sikap tegas Mourinho saat itu memiliki alasan tersendiri. Hal ini sebagaimana diceritakan Terry lebih lanjut saat usai pertandingan sang pelatih mendatangi mereka dan memberikan nasihan lanjutan.

“Usai latihan, dia datang dan merangkul kami berdua, lalu bilang, ‘itulah sebabnya kalian berdua akan menjadi starter musim ini’. Dia benar-benar paham dengan pekerjaannya, berpikir empat langkah di bandingkan yang lainnya,” ungkapnya lagi.

Patut diakui Mourinho merupakan salah satu pelatih tersukses dalam sejarah Chelsea. Bersamanya klub bermarkas di Stamfrd Bridge itu sudah meraih banyak gelar bergengsi di antaranya tiga gelar Liga Primer Inggris, tiga gelar Piala Liga Inggris dan satu gelar Piala FA. Gelar-gelar tersebut diraihnya dalam kurun waktu 2004 hingga 2007 lalu 2013 hingga 2015.

Terry Senang Chelsea Andalkan Para Pemain Muda

Saat ini skuad Chelsea banyak diisi pemain muda. Tim besutan pelatih Frank Lampard ini banyak memberikan kesempatan kepada para pemain muda. Ternyata hal ini mendapat respon positif dari banyak pihak. Salah satunya datang dari mantan pemain Chelsea, John Terry.

Sosok yang pernah menjadi pemain sekaligus kapten The Blues itu mengatakan bahkan situasi yang terjadi di Chelsea saat ini sangat bagus. Pemain jebolan akademi Chelsea itu pun tak lupa memberikan pesan kepada para pemain muda agar memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Untuk bisa berkembang dan mendapat tempat utama mereka harus menyiapkan diri terutama soal mental.

“Pesan saya ke pemain muda Chelsea adalah siapkan mental. Ketika ada waktu untuk menunjukkan kemampuan, maka lakukanlah yang terbaik,” beber Terry.

Lebih lanjut mantan pemain timnas Inggris itu mengatakan soal mental adalah hal yang penting. Seorang pemain boleh saja memiliki kualitas individu dan skill mumpuni tetapi bila tidak diimbangi dengan mental yang kuat maka akan menjadi sia-sia. Tentang ini Terry memiliki contoh nyata.

“Dulu ada namanya Rob Wolleaston, pemain muda Chelsea dan rekan saya. Saat di latihan dia tampil bagus dan saya tahu kualitasnya. Namun saat manajer hendak memainkannya dari menit awal, dia malah jatuh sakit dan tidak bisa bertanding,” sambungnya.

Menurut Terry saat ini menjadi kesempatan emas bagi para pemain muda. Di tangan Lampard kesempatan itu terbuka lebar. Untuk itu ia meminta para pemain muda agar jangan membung kesempatan tersebut.

“Siapkan mental dan jangan sia-siakan kesempatan. Apalagi kini Frank Lampard (manajer Chelsea) begitu mempercayakan kepada anak-anak muda, maka kini saatnya untuk membuktikan diri,” tegasnya lagi.

Terry merupakan salah satu pemain kunci Chelsea pada masanya. Ia bahkan ikut andil menghadirkan sejumlah gelar kepada tim tersebut, di antaranya pada masa kepelatihan Jose Mourinho. Ia pun memiliki pengalaman tersendiri dengan manajer asal Portugal itu.

“Kami baru saja memenangi liga, dan baru memulai pramusim. Hari pertama, saya dan Gary Cahill beberapa kali kehilangan bola,” kenang Terry.

“Dia (Mourinho) lalu menghentikan sesi latihan. Asal kamu tahu, musim sebelumnya kami baru mendatangkan Cesc Fabregas, Diego Costa, dan beberapa pemain lainnya,” sambungnya.

Terry pun mengatakan Mourinho begitu marah dengan mereka berdua dan mengancam akan menggantikan tempat mereka dengan pemain baru.

“Kemudian dia berkata, ‘Hei kalian berdua, saya akan meminta klub 100 juta Paun untuk membeli dua bek baru jika kalian terus kehilangan bola’. Kami pun melihat satu sama lain dan berpikir, ‘Oh wow’,” tegasnya.