Bila Hijrah, Ini Klub Pilihan Timo Werner

Saat ini Timo Werner tengan dikaitkan dengan sejumlah klub top Eropa. Namun demikian pemain berusia 24 tahun itu menegaskan komitmennya untuk tetap bersama Rb Leipzig. Pemain asal Jerman itu mengatakan dirinya masih betah di klub tersebut.

Leipsig dinilai sebagai salah satu klub besar. Mereka juga memiliki pelatih yang luar biasa. Hal ini membuatnya tak memiliki alasan lain untuk hengkang ke klub lain.

“Bayern adalah klub besar, tidak perlu lagi bicara soal itu. Hansi Flick juga sudah membuktikan musim ini, bahwa dia adalah pelatih yang sangat bagus,” beber Werner.

Namun demikian ia tak menepis kemungkinan untuk berganti klub. Bila akhirnya harus hijrah, Werner mengatakan dirinya akan lebih memilih klub di luar Liga Jerman. Menurutnya ia butuh tantangan di kompetisi lain.

“Tapi kalau saya harus berganti klub lagi, saya akan lebih memilih pergi ke luar negeri ketimbang ke Bayern. Bukan apa-apa, cuma tantangan liga lain akan sedikit lebih menarik buat saya ketimbang berganti klub di Bundesliga,” sambungnya.

Ia mengatakan keputusannya bergabung dengan klub Bundesliga Jerman bukan tanpa alasan. Saat itu ia memilih bergabung dengan RB Leipzig karena didorong oleh rasa saling menghargai.

“Tentu saja, juga perlu ada saling menghargai. Itulah sebabnya saya memilih RB Leipzig kala itu. Karena itulah, saya akan memilih klub yang memberikan saya perasaan yang sama,” tambahnya.

Saat ini kompetisi Bundesliga sedang dihentikan karena wabah Corona atau Covid-19. Belum diketahui pasti apakah kompetisi tersebut akan berakhir dini atau dilanjutkan lagi.

Jelas tidak mudah untuk melanjutkan kompetisi. Sebagaimana kecemasan dari Sergio Aguero, pemain depan Manchester City, para pemain masih memikirkan kesehatan dan keselamatan mereka, selain itu juga kesehatan dan keselamatan keluarga mereka.

“Mayoritas pemain takut karena mereka punya keluarga, anak, bayi, dan orang tua,” beber Aguero.

Lebih lanjut mantan pemain Atletico Madrid itu mengakui dirinya juga merasa takut. Apalagi saat ini ia sedang bersama kekasihnya. Menurut informasi yang ia dapat tidak mudah bagi seseorang untuk terserang Corona bila tidak menjalin kontak dengan dunia luar. Hal ini yang membuatnya lebih memilih untuk tetap berada di dalam rumah.

“Itu membuat saya takut, tetapi saya masih baru di sini dengan pacar. Saya belum pernah kontak dengan orang lain, dan mereka mengatakan sangat jarang dan sulit yang tertular,” sambungnya.

Selain itu ia juga khawatir dengan kenyataan bahwa ada orang yang tertular dengan tanpa gejala yang jelas. Hal ini membuatnya lebih berhati-hati dan memilih tidak menjalani aktivitas di luar rumah.

Liverpool Kecewa dengan Walikota Liverpool

Ternyata pernyataan yang dikeluarkan walikota Liverpool, Joe Anderson, tidak membuat klub Liverpool senang. Pihak The Reds secara tegas mengatakan kecewa dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh sang walikota.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan klub tersebut, Liverpool mengatakan pihaknya kecewa dengan komentar Joe Anderson.

“Sebagai klub, kami sadar itu dan merasa kecewa dengan komentar walikota Joe Anderson dalam wawancara yang diterbitkan hari ini,” ungkap Liverpool.

Lebih lanjut Liverpool mengatakan pernyataan tersebut tidak didasarkan pada bukti yang kuat. Beberapa hal yang dikatakan di antaranya terkait pertandingan yang digelar tertutup tidak berdasar.

“Karena memang tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim itu, kami juga ingin menegaskan terkait poin penting dalam beberapa pembicaraan terakhir dengan walikota Anderson terkait pertandingan tertutup. Kami rasa itu penting untuk pemangku kepentingan di kota ini untuk terus bekerja sama dan beriringan,” sambungnya.

Liverpool mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan para penggemar Liverpool. Hal ini bertujuan untuk menyampaikan berbagai perkembangan terkait kelanjutan Liga Inggris dan himbauan yang perlu dipatuhi.

“Dalam beberapa pekan terakhir, kami juga terus berhubungan dengan kelompok suporter yang juga menginformasikan usaha mereka untuk menurut aturan jaga jarak. Begitu ada pengumuman bahwa sepakbola bisa dihelat lagi, kami akan terus bekerja bareng mereka dan juga pemangku kepentingan lainnya untuk bisa mencapai tujuan krusial ini,” sambungnya.

Tidak hanya itu Liverpool juga mengakui pihaknya juga tak lupa untuk berkomunikasi dengan otoritas setempat, termasuk sang walikota.

“Sebagai kelanjutan dari misi ini, kami terus berkomunikasi secara rutin dengan walikota serta jajarannya. Kami berharap pembicaraan ini terus berlanjut.”

Sebelumnya Joe Anderson mengatakan bahwa Liga Primer Inggris sebaiknya dihentikan. Tidak hanya itu ia meminta agar Liverpool dinobatkan sebagai juara liga musim ini. Baginya Liverpool pantas untuk mendapat gelar tersebut.

“Saya rasa keputusan terbaik adalah mengakhiri musim ini. Bukan cuma soal Liverpool – mereka jelas sudah jadi juara – mereka pantas mendapatkannya, mereka harus dinobatkan sebagai juara,” beber Anderson.

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini prioritas utama adalah kesehatan dan keselamatan semua orang. Menurutnya urusan sepak bola itu berada di urutan kedua.

“Yang terpenting dari semua ini adalah kesehatan dan keselamatan orang-orang. Saya rasa sepakbola itu jadi prioritas kedua dalam menentukan sebuah pilihan,” lanjutnya.

Sebelum kompetisi dihentikan Liverpool berstatus pemuncak klasemen sementara dengan keunggulan yang cukup jauh dari Manchester City di urutan kedua.

Bila Liga Inggris Dihentikan, Walikota Liverpool: Liverpool Juaranya

Liga Primer Inggris masih ditangguhkan. Belum ada keputusan jelas apakah akan dilanjutkan lagi atau disudahi. Tidak sedikit yang meminta agar kompetisi tersebut disudahi saja.

Salah satu datang dari walikota Liverpool, Joe Anderson. Pria yang diketahui sebagai penggemar Everton itu mengatakan kompetisi tersebut sebaiknya dihentikan. Tidak hanya itu ia juga meminta agar gelar juara diberikan kepada Liverpool.

Ia mengakui saat ini muncul pro dan kontra terkait nasib Liga Inggris musim ini. Ada juga yang meminta dan berharap agar kompetisi tersebut tetap berlanjut.

“Saya rasa keputusan terbaik adalah mengakhiri musim ini. Bukan cuma soal Liverpool – mereka jelas sudah jadi juara – mereka pantas mendapatkannya, mereka harus dinobatkan sebagai juara,” beber Anderson.

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini prioritas utama adalah kesehatan dan keselamatan semua orang. Menurutnya urusan sepak bola itu berada di urutan kedua.

“Yang terpenting dari semua ini adalah kesehatan dan keselamatan orang-orang. Saya rasa sepakbola itu jadi prioritas kedua dalam menentukan sebuah pilihan,” lanjutnya.

Selain situasi pandemi yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, bila sampai Liga Inggris dilanjutkan dengan kebijakan digelar secara tertutup, hal ini tidak akan efektif untuk meredam kerumunan penonton. Menurutnya para penggemar Liverpool akan tetap datang ke stadion sekalipun laga tim kesayangannya digelar secara tertutup.

“Meski digelar tertutup, akan ada puluhan ribu fans Liverpool yang berada di luar Anfield. Sudah pasti akan banyak yang melanggar aturan untuk tidak mendatangi stadion. Orang-orang akan tetap datang untuk merayakannya, jadi saya rasa itu percuma saja,” sambungnya.

Tidak hanya itu, ia memprediksi sekalipun digelar di tempat yang netral di luar markas Liverpool, para penggemar klub tersebut akan tetap datang. Apalagi saat ini Liverpool di ambang gelar juara setelah menanti selama 30 tahun.

“Bahkan jika dihelat di tempat netral sekalipun, orang-orang akan berada di luar Anfield untuk merayakannya dan saya paham apa yang pihak kepolisian pikirkan, jadi akan sangat sulit untuk kami di sini. Anak-anak muda sudah pasti tidak akan menghiraukannya,” sambungnya.

Selain itu Anderson mengatakan situasi ini membuat pihak keamanan akan kewalahan untuk mengontrol para penggemar. Sulit juga untuk meminta para penggemar untuk menjaga jarak.

“Akan sangat sulit bagi polisi untuk menjauhkan orang dari kerumunan dan menjaga jarak jika ada perayaan di luar Anfield. Itu sangat konyol tentunya. Jadi, saya meminta Premier League dan pemerintah memikirkan kekhawatiran kami itu,” tegasnya.

Tidak Mudah Bagi Lautaro Martinez Main Bareng Messi

Saat ini Lautaro Martinez santer dikaitkan dengan Barcelona. Pemain asal Argentina itu disebut-sebut menjadi target utama klub La Liga itu. Nama pemain Inter Milan ini disebut-sebut bakal menjadi penerus Luis Suarez di lini depan Barcelona.

Meski begitu ada anggapan Lautaro tidak akan begitu mudah beradaptasi dengan Barcelona, termasuk pula menyatu dengan para pemain bintang Barcelona seperti Lionel Messi dan Luis Suarez. Tidak mudah bagi seorang pemain untuk bisa tampil menyatu dengan nama-nama besar di atas.

Anggapan ini dilontarkan oleh mantan pemain Barcelona, Javier Saviola. Saviola yang juga asal Argentina mengatakan sejatinya Lautaro akan sangt berguna bagi Barcelona. Hanya saja untuk bisa menyatu dengan para pemain bintang lainnya bukan perkara mudah.

“Sejujurnya, sebagai pemain Lautaro akan sangat berguna bagi Barcelona. Tapi kita semua tahu apa artinya berada bersama Suarez, Messi, dan bintang-bintang lainnya. Maksud saya, tak mudah main bersama mereka,” beber Saviola.

Lebih lanjut Saviola mengambil contoh Paulo Dybala. Pemain muda timnas Argentina itu tidak mudah tampil bersama Messi di tim nasional Argentina. Menurutnya untuk bisa menyatu dengan Messi seorang tandem harus bisa menjaga konsentrasi agar bisa menjaga ritme permainan yang sama dengan Messi.

“Dia (Dybala) bilang bahwa sulit bermain bersama Messi dan saya setuju dengan perkataannya. Mempertahankan ritme permainan yang sama dengannya (Messi) memerlukan konsentrasi tinggi. Terdengar mudah, tapi pada praktiknya tidak,” sambungnya.

Saat ini semua kompetisi sepak bola di benua Eropa dihentikan tersebab pandemi Corona atau Covid-19. Belum diketahui pasti kapan La Liga Spanyol akan bergulir lagi.

Namun demikian ada sejumlah liga yang sudah menyatakan menyudahi musim ini. Eredivisie Belanda dan Ligue 1 Prancis adalah beberapa klub yang sudha menyatakan tidak akan melanjutkan musim ini.

Perdana Menteri  Prancis Edouard Philippe, sudah mengumumkan kebijakan untuk menghindari penyebaran wabah Corona yang telah memakan ribuan jiwa masyarakat Prancis.

“Musim 2019/2020 dalam olahraga profesional, termasuk sepakbola tidak bisa dilanjutkan,” beber Phillipe.

Keputusan ini membuat nasib kompetisi sepak bola Prancis divisi satu dan dua harus berakhir lebih cepat. Meski semua event olahraga dilarang, pemerintah tetap memberi kemudahan bagi masyarakat untuk menjalankan aktivitas olahraga individual di luar ruangan. Namun demikian tetap harus memperhatikan kebijakan social distancing atau jaga jarak.

“Akan mungkin di hari yang cerah untuk melakukan aktivitas olahraga individual di luar ruangan, tapi dengan mematuhi aturan jaga jarak. Dan tidak akan mungkin, untuk berlatih olahraga di tempat tertutup baik olahraga tim atau olahraga yang mesti berkontak fisik,” sambungnya.

Kepala Medis FIFA Anjurkan Kompetisi Sepak Bola Sebaiknya Dihentikan

Saat ini publik masih menanti kelanjutan kompetisi sepak bola Eropa. Beberapa kompetisi sudah mengambil sikap. Eredivisie Belanda sudah menyatakan kompetisi musim ini sudah berakhir. Namun kompetisi lain seperti Liga Primer Inggris belum ada keputusan, malah mulai menunjukkan tanda-tanda akan berlangsung kembali.

Namun demikian muncul desakan agar seluruh kompetisi sepak bola sebaiknya dihentikan. Hal ini sebagaimana dianjurkan oleh Kepala Medis FIFA, Michel D’Hooghe. Menurut D’Hooghe, klub-klub sebaiknya tidak tergesa-gesa mengambil keputusan untuk berlatih atau berkompetisi lagi.

“Kami semua tunduk dengan keputusan di tingkat nasional dari otoritas publik. Itu sangat sederhana, sepakbola kini bukan menjadi hal terpenting dalam hidup,” beber D’Hooghe.

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini ada sejumlah rencana terkait nasib musim ini dan perkiraan kompetisi musim depan. Namun keputusan itu harus diambil dengan didasari pada pertimbangan yang matang.

“Saya akan sangat gembira jika kami bisa memulai, dengan cara yang mudah, kompetisi baru dan tidak menggelar apa pun sebelum awal musim depan. Jika mereka bisa memulai musim 2020/2021 pada akhir Agustus atau awal September, saya senang sekali,” sambungnya.

D’Hooghe menganjurkan agar kompetisi musim ini dihentikan saja. Salah satu alasan utama adalah kemungkinan virus itu akan kembali menyerang. Kemungkinan ini harus menjadi pertimbangan untuk melanjutkan kompetisi musim ini.

“Kemudian mereka akhirnya bisa menghindari serangan kedua dari virus ini yang bukan tidak mungkin terjadi, semua orang harus sangat berhati-hati sekarang. Saya telah mendengar di banyak di banyak negara jika mereka berpikir tentang bermain sepakbola lagi, dengan atau tanpa kehadiran publik,” sambungnya.

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini banyak aspek yang dipertimbangkan. Salah satunya adalah soal ekonomi. Namun demikian dalam situasi seperti ini tidak ada faktor lain yang lebih penting selain kesehatan. Menurutnya kesehatan dan keselamatan adalah nomor satu.

“Dalam karier panjang saya, saya telah melihat banyak situasi di mana ada keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan. Jika ada satu keadaan ketika argumen medis harus menang melawan argumen ekonomi, maka itu yang terjadi sekarang. Ini bukan soal uang, melainkan masalah hidup dan mati,” tegasnya.

Selain Liga Primer Inggris, Bundesliga Jerman pun menunjukkan tanda-tanda bakal bergulir lagi. Namun kedua federasi dan pihak terkait masih terus memantau setiap perkembangan. Saat ini aktivitas latihan sejumlah klub sudah dimulai.  Hanya saja belum ada kepastian kapan kompetisi itu akan digulirkan lagi.

 

FIFA Wacanakan 5 Pergantian Pemain dalam Satu Laga

Situasi dunia yang sedang dilanda wabah Corona atau Covid-19 mengakibatkan tejadinya berbagai perubahan, tidak terkecuali dalam dunia olahraga. Kompetisi sepak bola hampir di seluruh dunia dihentikan. Saat ini mulai timbul harapan untuk kembali bergulirnya kompetisi-kompetisi tersebut.

Untuk menghadapi situasi ini sejumlah perubahan pun dimungkinkan. Salah satunya terkait kemungkinan 5 pergantian pemain untuk masing-masing tim sepak bola dalam satu pertandingan. Hal ini sedang diwacanakan induk sepak bola dunia, FIFA.

FIFA akan mengajukan proposal ini kepada International Football Association Board (IFAB) selaku pembuat peraturan di dunia sepakbola. FIFA beralasan dalam situasi seperti saat ini sulit bagi para pemain untuk bisa segera mendapatkan kondisi prima. Selain masa vakum yang cukup lama, jadwal pertandingan yang padat pun siap menanti.

“Ketika dilanjutkan kembali, sejumlah kompetisi kemungkinan besar akan menjalani jadwal pertandingan yang padat, dengan frekuensi laga yang dimainkan lebih banyak dari biasanya selama beberapa pekan berturut-turut,” beber salah satu juru bicara FIFA.

Untuk FIFA mempertimbangkan keselamatan pemain sebagai prioritas utama. Dengan padatnya jadwal sangat mungkin para pemain akan dilanda kelelahan bahkan peluang cedera.

“Keselamatan pemain adalah prioritas utama FIFA. Jadwal yang padat bisa meningkatkan risiko cedera kepada pemain karena terlalu sering bertanding,” sambungnya.

Untuk itu lanjut sang juru bicara, FIFA mengajukan proposal untuk memungkinan terjadinya pergantian pemain lebih banyak dalam satu pertandingan. Tentu hal ini harus mengikuti prosedur yang berlaku termasuk mendapat persetujuan dari pihak terkait.

“Oleh karena itu, FIFA mengajukan proposal agar jumlah pergantian pemain yang lebih banyak diizinkan untuk sementara waktu, atas persetujuan penyelenggara kompetisi yang relevan.”

Tidak hanya mewacanakan 5 pergantian pemain. Ada kemungkinan ada tambahan satu pergantian bila pertandingan memasuki babak tambahan waktu.

“Setiap tim akan diperbolehkan menggunakan 5 pergantian pemain selama pertandingan berlangsung, dengan kemungkinan adanya satu pergantian pemain tambahan jika laga memasuki babak tambahan waktu, jika relevan,” tegas sang juru bicara.

Proposal ini tentu akan menuai pro dan kontra. Tidak semua klub bakal setuju dengan keputusan tersebut. Klub Serie A seperti Lazio sudah pernah mengutarakan keberatan terhadap kemungkinan tersebut. Alasannya, situasi ini hanya akan menguntungkan klub-klub yang memiliki sumber daya pemain memadai.

Akan sangat sulit bagi klub dengan jumlah pemain terbatas untuk bisa memanfaatkan kemudahan itu dengan baik. Sementara itu bagi klub-klub besar yang memiliki banyak stok pemain bintang, akan sangat terbantu dan senang bila proposal FIFA ini benar-benar disetujui dan diberlakukan.

 

Madrid Masih Terus Mengincar Neymar

Saat ini Real Madrid sedang memantau sejumlah pemain bintang yang ingin didatangkan ke Santiago Bernabeu. Salah satunya adalah bintang Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe.

Tidak hanya Mbappe, Madrid juga mengincar Sadio Mane dari Liverpool. Sebelum itu Madrid dikabarkan tertarik untuk merekrut Neymar Junior. Ternyata kabar ini masih tetap hangat mengingat klub asal La Liga itu tetap menaruh harapan bisa mendapatkan tanda tangan pemain internasional Brasil itu.

Isu tentang Madrid yang belum juga menyerah untuk mendapatkan Neymar dikonfirmasi oleh mantan agen Neymar, Wagner Ribeiro. Ribeiro mengatakan Presiden Madrid, Florentino Perez masih memasukan Neymar dalam target incarannya. Bahkan menurut Ribeiro, mendatangkan Neymar masih menjadi cita-cita Perez.

“Real Madrid menghubungi saya beberapa kali karena Florentino (Perez) bermimpi mendatangkan Neymar,” beber Ribeiro.

Lebih lanjut Ribeiro mengatakan dirinya pernah dihubungi Perez beberapa kali. Bahkan Ribeiro pernah menjalani tatap muka dengan Perez pada tahun lalu. Saat ini Ribeiro mendengar secara langsung keinginan sang presiden yang tetap ingin mendaratkan Neymar di Santiago Bernabeu.

“Saya bersamanya tahun lalu, pada bulan Mei, di kantornya, dan dia bilang kepada saya kalau dia masih bermimpi merekrut Neymar,” ungkapnya.

Sementara itu terkait Mbappe, sejumlah pihak berharap pemain internasional Prancis itu tidak sampai tergoda untuk hijrah ke klub lain. Kini semakin banyak klub yang tertarik mendapatkan tanda tangan mantan pemain AS Monaco itu. Selain Real Madrid, Liverpool juga masuk dalam daftar klub yang ingin mendapatkan Mbappe.

Namun demikian kepergian Mbappe saat ini bukanlah waktu yang tepat. Cyril Morin, pengamat sepakbola Prancis itu menganjurkan agar Mbappe tetap di Paris bersama PSG.

Morin memiliki sejumlah alasan. Pertama adalah harga Mbappe yang bakal turun di pasaran. Ada prediksi harga para pemain akan jatuh bebas, bahkan bisa sampai 80 persen setelah wabah Corona atau Covid-19 berakhir.

“Harga dia sedang turun karena pandemi virus Corona. Ada yang bilang, harga pasaran pemain kelas dunia akan anjlok hingga 80 persen usai pandemi ini berakhir dan memang nanti kenyataannya seperti itu,” beber Morin.

Menurut Morin dalam situasi saat ini termasuk selepas wabah Corona tidak ada klub yang bakal mengeluarkan uang dalam jumlah banyak untuk membeli seorang pemain. Wabah Corona disinyalir telah mempengaruhi stabilitas keuangan klub. Pasalnya selama wabah ini kompetisi dihentikan sehingga tidak ada pemasukan dari hak siar, sponsor, dan lainnya.

Arsenal Mulai Berlatih Pekan Depan

Saat ini sejumlah klub Liga Primer Inggris sudah mulai ancang-ancang untuk kembali berlatih. Salah satunya adalah Arsenal. Bahkan pihak The Gunners sudah mengisyaratkan akan kembali berlatih pekan depan. Namun demikian Arsenal masih akan tetap menjalani serangkaian prosedur termasuk menerapkan protokol yang ketat bila ingin kembali beraktivitas di London Colney.

Menurut salah satu juru bicara Arsenal, akses terhadap pusat latihan itu akan dibuka pekan depan. Namun saja ia tetap akan dibatasi dan akan dikelola secara hati-hati termasuk memperhatikan kebijakan terkait social distancing.

“Para pemain akan diizinkan mengakses pusat latihan London Colney pekan depan. Akses akan dibatasi, dikelola dengan hati-hati, dan social distancing akan diterapkan sepanjang waktu,” beber sang juru bicara.

Lebih lanjut ia mengatakan latihan tidak akan berlangsung bersama-sama. Para pemain hanya diperbolehkan menjalani latihan individu. Setelah itu tidak ada kumpul-kumpul karena para pemain langsung diarahkan untuk kembali ke rumah.

“Seluruh gedung Colney akan tetap tutup. Para pemain akan pergi sendiri, menjalankan latihan individu, dan kembali ke rumah,” sambungnya.

Tidak hanya Arsenal, sebelumnya Manchester United sudah mewacanakan akan kembali berlatih. Namun hal tersebut akan diputuskan melihat keputusan otoritas setempat terkait masa lockdown. Sebagaimana dikatakan asisten pelatih Setan Merah, Kieran McKenna, pihaknya terus memantau situasi sambil berharap agar latihan bisa kembali digelar.

“Untuk saat ini, kami masih terus bekerja dengan harapan lockdown bisa dicabut setelah tenggatnya habis dan bisa kembali berlatih normal,” beber Kieran McKenna.

Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan jadwal latihan, termasuk menyiapkan rencana cadangan bila masa lockdown masih diperpanjang.

“Kami sedang mempersiapkan jadwal latihan saat ini, tapi kami sudah punya rencana cadangan jika memang masa lockdown diperpanjang,” lanjutnya.

Sementara itu dari pentas La Liga Spanyol berkembang wacana untuk menggelar pertandingan tertutup hingga Januari 2021. Hal ini diambil untuk mencegah penyebaran wabah corona yang sampai saat ini belum benar-benar berhenti.

Pemerintah Spanyol melalui kementerian olahraga pun menaruh harapan yang sama. Bahkan pihak tersebut menganjurkan agar saat wabah berakhir, kompetisi dilanjutkan lagi meski tanpa dihadiri penonton.

Sebagaimana dikatakan Menteri Olahraga Spanyol, Irene Lozano, pertandingan tanpa penonton merupakan solusi terbaik di tengah situasi ini. Ia yakin kompetisi La Liga musim ini bakal kembali digelar.

“Saya optimis dengan digulirkannya pertandingan tanpa penonton,” beber Lozano.

Bale dan Pochettino Berpeluang Reuni di Newcastle United

Saat ini Newcastle United sedang menjadi pembicaraan tidak hanya di tingkat sepak bola Inggris tetapi juga dunia. Pasalnya klub asal Inggris itu disebut-sebut akan diakuisi oleh milioner asal Timur Tengah. Dengan demikian Newcastle bakal menjadi klub kaya baru dan siap mengancam kemapanan klub-klub kaya Liga Inggris lainnya.

Dengan suntikan dana dalam jumlah banyak, klub tersebut pun dikabarkan akan melakukan peremajaan tim secara besar-besaran. Tidak hanya mendatangkan para pemain bintang, tetapi juga merekrut pelatih berkelas.

Kini nama Mauricio Pochettino disebut-sebut sebagai calon pelatih Newcastle. Pochettino meraih kesuksesan saat menukangi Tottenham Hotspur hingga didepak dari kursi pelatih pada November 2019. Sejak itu Spurs ditangani oleh Jose Mourinho.

Menurut Dimitar Berbatov bila kabar tersebut benar adanya maka akan menjadi catatan tersendiri bagi sejarah klub tersebut.

“Jika desas-desus itu benar, dan Newcastle ingin menunjuk Mauricio Pochettino, itu akan menjadi langkah besar bagi tim,” beber Dimitar Berbatov.

Lebih lanjut mantan ujung tombak Spurs dan Manchester United itu, bila sampai menjadi pelatih Newcastle maka, Pochettino akan melakukan perombakan tim secara besar-besaran. Pochettino tentu akan mendatangkan para pemain yang diinginkan agar bisa mencapai ambisi.

“Ini akan menjadi penanda pertama dari pemilik baru, kepada pemain yang mereka targetkan, itulah cara klub berbisnis. Jika menempatkan Pochettino di Newcastle, kemudian bicara kepada pemain [yang diinginkan], percayalah, mereka akan lebih memperhatikan dan menanggapi tawarannya dengan serius,” sambungnya.

Salah satu pemain yang santer dikaitkan dengan Pochettino adalah Gareth Bale. Ya keduanya sebenarnya pernah bersama di Spurs. Pochettino sempat menangani Bale sebelum ia hijrah ke Spanyol bersama Real Madrid.

Menurut sosok asal Bulgaria itu Bale adalah satu satu nama besar yang bakal masuk dalam radar Pochettino bila sampai menjadi pelatih Newcastle United.

“Saya juga berbicara tentang pemain besar. Saya tahu Gareth Bale termasuk di antara mereka yang dikaitkan dengan klub. Saya yakin Newcastle ingin membangun klub dengan beberapa nama besar,” tegasnya.

Saat ini Pochettino belum mendapatkan pekerjaan setelah ditendang dari kursi pelatih Spurs. Sementara itu Bale masih tercatat sebagai pemain Real Madrid. Hanya saja Bale santer dikabarkan tidak lagi merasa betah bersama Los Blancos sehingga pintu keluarnya makin terbuka lebar. Faktor-fakro inilah yang membuat reuni keduanya di Newcastle United bukan lagi sesuatu yang mustahil.

Hanya saja saat ini Liga Primer Inggris masih belum dipastikan kapan bergulir lagi. Wabah Corona atau Covid-19 membuat segala sesuatu menjadi tak pasti.

Wabah Corona Berlarut, Klub Italia Terancam Bangkrut

Wabah Corona atau Covid-19 tidak hanya melumpuhkan semua aspek kehidupan, termasuk dunia olahraga, tetapi juga membuat nasib klub sepak bola seakan berada di ujung tanduk. Pasalnya bila wabah ini terus berlanjut bukan tidak mungkin ada klub yang bakal gulung tikar.

Hal ini seperti dikatakan CEO Monza, Adriano Galliani. Menurutnya situasi saat ini benar-benar mengguncang stabilitas keuangan klub. Tidak mudah memang untuk bertahan dalam kondisi seperti sekarang ini. Untuk bisa bergulir secara normal, masih harus butuh waktu setelah wabah benar-benar berakhir.

“Hanya virusnya yang bisa menentukan waktunya. Sangat sulit, karena suatu hari kita harus kembali latihan dengan sepakbola dan itu akan membutuhkan waktu empat pekan sebelum mereka siap bermain. Jadi, saya tak tahu kapan liga bisa di mulai lagi,” beber Galliani.

Lebih lanjut mantan petinggi AC Milan itu mengatakan situasi ini membuat klub harus memutar otak untuk menjaga keseimbangan neraca keuangan. Tidak sedikit yang mengambil kebijakan pemotongan gaji terhadap pemain dan staf pelatih. Namun bisa saja hal tersebut tidak cukup untuk menghindari klub dari jurang kebangkrutan.

“Apa yang bisa saya bilang adalah utang yang dimiliki beberapa klub dan kehilangan kentungan, itu akan menjadi situasi yang dramatis. Beberapa klub Italia berisiko bangkrut tanpa keuntungan baru,” lanjutnya.

Ia mengatakan situasi ini tidak hanya dialami oleh klub-klub kecil. Menurutnya hampir semua klub terdampak wabah Corona.

“Tak seorang pun bisa bertahan dalam penangguhan kompetisi yang lama dalam sepakbola,” tegasnya.

Sementara itu terkait kelanjutan kompetisi Serie A musim ini masih menjadi tanda tanya. Berkembang wacana terkait penjadwalan ulang Serie A. semula Serie A dijadwalkan berakhir pada 30 Juni namun Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) melakukan penyesuaian dengan memundurkan ke 2 Agustus 2020 nanti.

Sebagaimana dikatakan Presiden FIGC, Gabriele Gravina, pihaknya berusaha mencari segara cara untuk mendapatkan solusi terbaik. Menurutnya menyelamatkan musim kompetisi kali ini dan musim berikutnya adalah bagian dari prioritas.

“Dunia sepakbola bekerja tanpa henti dan penuh tanggung jawab demi menemukan solusi yang konkrit dan berkelanjutan untuk krisis akibat COVID-19. Langkah ini diperlukan juga untuk melindungi musim 2020-2021,” beber Gabriele Gravina.

Lebih lanjut Gravina mengatakan dirinya sangat mengapresiasi kerja pemerintah yang bertindak responsif terhadap situasi yang ada saat ini. Pihaknya selalu berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk menghadapi situasi ini.