Ross Barkley Antar Chelsea ke Semi Final Piala FA

Chelsea sukses mengklaim satu tiket ke babak semi final Piala FA. Pada pertandingan babak perempat final menghadapi tuan rumah Leicester City di Stadion King Power pada Minggu, 28 Juni 2020 malam WIB, The Blues berhasil memetik kemenangan dengan skor tipis 1-0.

Gol semata wayang tim tamu dicetak oleh Ross Barkley di pertengahan babak kedua. Kemenangan tipis ini lebih dari cukup mengantar Si Biru ke babak semi final dan mendekatkan mereka dengan gelar juara.

Chelsea sebenarnya tidak mudah memetik kemenangan di laga ini. Sejak awal pertandingan tim besutan pelatih Frank Lampard harus bekerja keras. Beberapa kali gawang mereka mendapat ancaman. Sementara itu Chelsea cukup kesulitan untuk mengembangkan permainan.

Chelsea baru bisa bangkit setelah turun minum. Tim tamu beberapa kali mendapat kesempatan untuk mencetak gol. Momentum emas bagi tim tamu akhirnya datang di pertengahan babak kedua. Barkley sukses mencatatkan namanya di papan skor.

Pelatih Chelsea memberikan komentar usai pertandingan. Menurutnya penampilan mereka cukup memuaskan. Hanya saja ia mengakui performa mereka di laga itu tidak sesuai harapan. Mereka tidak tampil sesuai karakter mereka.

“Hasilnya memuaskan dan bisa lolos ke semifinal itu memuaskan. Kami bukan diri kami pada hari ini,” beber Lampard.

Ia mengakui performa mereka masih berada di bawah standar. Meski begitu ia tetap senang dengan hasilnya. Menurut Lampard ada beberapa kesalahan yang harus mereka perbaiki.

“Kami di bawah dari yang biasa kami tampilkan. Tapi saya senang dengan hasilnya sih. Kami memenangi pertandingan dan harus belajar dari beberapa kesalahan di dalam permainan kami,” smabungnya.

Ia berharap timnya bisa bangkit setelah ini. Ia tidak ingin timnya mendapatkan kemenangan namun menampilkan permainan buruk.

“Saya tidak ingin terdengar begitu terpuruk setelah ini. Anda harus memperlihatkan usaha keras untuk mendapatkan sebuah kemenangan ketika Anda tidak bermain bagus,” pungkasnya.

Susunan pemain Leicester City versus Chelsea:

Leicester City (4-1-4-1): Kasper Schmeichel; James Justin, Jonny Evans, Caglar Soyuncu, Ben Chilwell; Wilfred Ndidi; Ayoze Perez (57′ M. Albrighton), Youri Tielemans, Dennis Praet (57′ H. Choudhury), Harvey Barnes (76′ D. Gray); Jamie Vardy.

Pelatih: Brendan Rodgers

Chelsea (4-3-3): Willy Caballero; Reece James (46′ Azpilicueta), Antonio Rudiger, Kurt Zouma, Emerson; Billy Gilmour (46′ M. Kovacic), N’Golo Kante, Mason Mount (46′ R. Barkley); Willian (78′ Pedro), Tammy Abraham, Christian Pulisic (72′ R. Loftus-Cheek).

Pelatih: Frank Lampard

Semi Final Piala FA: Man United Vs Chelsea, Arsenal Vs Man City

Empat tim sudah dipastikan lolos ke babak semi final Piala FA. Laga-laga perebutan empat tempat di babak semi final sudah selesai digelar pada Senin, 29 Juni 2020 dini hari WIB.

Keempat tim yang lolos ke babak empat besar adalah Manchester United, Chelsea, Arsenal, dan Manchester City. Keempat tim tersebut berhasil mengatasi lawan masing-masing di babak delapan besar.

Chelsea lolos ke semi final setelah membungkam tuan rumah Leicester City di Stadion King Power pada Minggu, 28 Juni 2020 malam WIB, The Blues berhasil memetik kemenangan dengan skor tipis 1-0.

Gol semata wayang tim tamu dicetak oleh Ross Barkley di pertengahan babak kedua. Kemenangan tipis ini lebih dari cukup mengantar Si Biru ke babak semi final dan mendekatkan mereka dengan gelar juara.

“Kami di bawah dari yang biasa kami tampilkan. Tapi saya senang dengan hasilnya sih. Kami memenangi pertandingan dan harus belajar dari beberapa kesalahan di dalam permainan kami,” ungkap pelatih Chelsea, Frank Lampard usai pertandingan.

Sementara itu Manchester City lolos ke semi final Piala FA setelah menyingkirkan Newcastle United di babak perempat final. Pada pertandingan babak delapan besar yang digelar di Stadion St.James’ Park pada Senin, 29 Juni 2020 dini hari WIB, The Citizen mencatatkan kemenangan dua gol tanpa balas.

Sepasang gol Man City di laga ini dicetak oleh Kevin De Bruyne dan Raheem Stering. Kemenangan ini tentu sangat berarti bagi City. Di satu sisi ini menjadi pelampiasan atas kekalahan di pentas Liga Inggris beberapa hari sebelumnya. Saat ini City ditaklukkan Chelsea dengan skor 1-2.

Di sisi lain ini menjadi kesempatan bagi City untuk meraih trofi di musim ini setelah gelar Liga Primer Inggris dipastikan lepas dari tangan mereka.

Meski gagal di Liga Inggris, City berpeluang menutup musim ini dengan empat gelar. Sebelumnya tim tersebut sudah mengklaim dua trofi yakni Community Shield dan Piala Liga Inggris. Dua gelar lainnya yang berpeluang diraih adalah Piala FA dan Liga Champions Eropa.

Pelatih City, Pep Guardiola mengatakan timnya selalu memiliki rasa lapar untuk meraih trofi. Ia mengatakan kekalahan dari Chelsea membuat mereka semakin termotivasi untuk menghadapi pertandingan di Piala FA.

Keempat tim yang lolos ke babak semi final akan memperebutkan tiket final di Stadion Wembley pada akhir pekan, pada 18 dan 19 Juli 2020 mendatang. Siapakah dari empat tim tersebut yang berhasil lolos ke babak final?

Berikut Hasil Drawing Semi Final Piala FA

Manchester United vs Chelsea
Arsenal vs Manchester City

 

Tukar Arthur Melo dengan Pjanic, Manajemen Barcelona Dinilai Bobrok

Barcelona tengah mendapat sorotan. Selain terkait performa tim di lapangan pertandingan. Ada hal lain yang membuat klub Catalonia itu menjadi sasaran kritik. Salah satunya adalah terkait transfer Miralem Pjanic dari Juventus.

Pjanic ditukar dengan Arthur Melo plus sejumlah uang yang dikabarkan mencapai 10 juta euro. Calon presiden Barcelona, Victor Font bahkan terang-terangan menilai manajemen Barcelona bobrok.

“Kesepakatan pertukaran ini, yang tampaknya bakal rampung, menegaskan kenyataan keadaan klub sangat mengkhawatirkan dan ini adalah tempat yang paling merusak. Ada situasi keuangan yang genting dan gangguan dalam proyek olahraga,” beber Font.

Lebih lanjut Font mengatakan transfer ini menggambarkan kondisi klub terutama terkait masalah finansial. Menurut Font ada tekanan untuk menyeimbangkan keuangan.

“Transfer ini menunjukkan prioritas absolut dewan saat ini adalah menyeimbangkan keuangan mereka dengan memangkas sistem jaminan yang sangat merusak, terlebih keuangannya telah berada di bawah tekanan selama bertahun-tahun, jauh sebelum pandemi.”

Menurutnya bukan baru kali ini manajemen Barcelona mengambil langkah tersebut. Tahun lalu ia menyebut soal transfer Jasper Cillessen dan Neto. Menurutnya hal ini menunjukkan bahwa tidak ada regenerasi pemain yang jelas dalam klub tersebut.

“Tahun lalu [Jasper] Cillessen dan Neto. Tahun ini, untuk menutupi masalah mereka, manajemen telah mengorbankan pemain muda dan strategis untuk masa depan, yang baru direkrut beberapa waktu lalu. Ini adalah bukti bahwa tidak ada proyek olahraga yang penting bagi klub,” lanjutnya.

Font menilai pertukaran Pjanic dan Melo sungguh tak pas. Pjanic sudah berusia kepala tiga, sementara itu Melo masih berusia 23 tahun. Melepas pemain muda seperti Melo dan mendatangkan Pjanic dinilai sebagai kebijakan yang salah.

“Pertukaran Arthur untuk Pjanic mungkin dinilai terlalu tinggi dalam harga pasar, dan meningkatkan tagihan upah dan bonus masa depan untuk pemain yang sedang menuju fase akhir kariernya. Kami menilai, sekali lagi, mereka menempatkan kepentingan orang-orang di atas kepentingan klub,” pungkasnya.

Sementara itu mantan direktur Juventus, Luciano Moggi, menilai dari sisi kualitas Pjanic lebih baik dari Melo.

“Saya sih lebih pilih Pjanic. Saya tak suka mengatakan apakah hal itu bagus buat Juventus, atau bakal merugikan karena kesepakatannya,” beber Moggi.

Lebih lanjut Moggi mengatakan dari sisi kecepatan Arthur dinilai kurang. Sementara dari sisi teknik Pjanic dinilai lebih bagus dari Arthur. Selain itu Arthur yang berposisi sebagai gelandang itu lebih banyak mengisi bangku cadangan di Barcelona.

Ramos Kembali Cetak Gol, Madrid Kembali ke Puncak La Liga

Real Madrid akhirnya kembali ke puncak klasemen La Liga Spanyol. Kemenangan atas Real Mallorca di pekan ke-31 pada Kamis, 25 Juni 2020 dini hari WIB, membuat El Real kembali menggusur Barcelona dari posisi teratas.

Kemenangan dua gol tanpa balas Madrid atas lawannya itu membuat tim ibu kota Spanyol itu berhak duduk di urutan pertama, unggul head to head dari rival abadinya. Kedua tim sama-sama mengemas total 68 poin dari 31 pertandingan.

Sepasang gol Real Madrid di laga ini dicetak oleh Vinicius Junior di babak pertama dan sepakan bebas Sergio Ramos di babak kedua. Gol Ramos di laga ini terjadi melalui proses yang cantik sekaligus membuatnya kembali berkontribusi bagi tim seperti yang dilakukan di laga sebelumnya. Bedanya di laga sebelumnya Ramos mencetak gol dari titik penalti.

Real Madrid tampil dominan di laga ini. El Real berusaha menekan sejak menit awal. Namun momentum emas baru datang pada menit ke-19 saat Vinicius menggetarkan gawang Mallorca.

Madrid berusaha menambah gol di babak pertama. Namun hingga kedua tim ke ruang ganti skor tak juga berubah. Di babak kedua, Mallorca berusaha mengejar ketertinggalan. Namun Madrid justru mendapat kesempatan untuk memperlebar jarak.

Menit ke-56 Sergio Ramos mencatatkan namanya di papan skor setelah sukses mengeksekusi tendangan bebas. Sepakan bek internasional Spanyol itu bersarang di gawang Mallorca.

Usai pertandingan Ramos angkat bicara terkait sindiran bek Barcelona, Gerard Pique. Menurut Ramos komentar dari Pique terjadi karena mereka tengah berada di puncak klasemen.

“Itu dibuat karena saat itu kami memuncaki klasemen. Sebelumnya kan tidak ada omongan semacam itu,” beber Ramos.

Lebih lanjut pemain asal Spanyol itu mengatakan timnya tidak mendapat keuntungan dari keputusan wasit. Ia menilai sang pengadil pertandingan sudah mengambil keputusan yang tepat.

“Aku kira [wasit] tidak membuat keputusan yang ditentukan sebelumnya. Sepertinya kami harus berterima kasih kepada wasit-wasit karena bisa memuncaki klasemen. Jangan biarkan orang-orang bikin cerita fiktif,” pungkas Ramos.

Susunan Pemain Real Madrid versus Real Mallorca:

Real Madrid (4-2-3-1): Thibaut Courtois; Dani Carvajal, Raphael Varane, Sergio Ramos, Ferland Mendy; Federico Valverde, Luka Modric (71′ Asensio); Gareth Bale (71′ Isco), Eden Hazard (62′ T. Kroos), Vinicius Junior (83′ Brahim Díaz); Karim Benzema.

Pelatih: Zinedine Zidane

Real Mallorca (3-4-2-1): Manolo Reina; Martin Valjent (61′ Fran Gámez), Antonio Raillo, Aleksander Sedlar; Alejandro Pozo, Iddrisu Baba, Aleix Febas (61′ Salva Sevilla), Lago Junior (70′ Y. Salibur); Dani Rodriguez, Takefusa Kubo; Ante Budimir (61′ J. Hernández).

Pelatih: Vicente Moreno

Klopp: Kami Tidak Mau Tunggu Sampai Man City Kalah

Liverpool kini berada di ambang juara Liga Primer Inggris yang sudah dinanti selama tiga puluh tahun. Klub berjuluk The Reds itu hanya butuh dua poin lagi untuk naik tangga juara. Saat ini Si Merah sudah mengemas total 86 poin dari 30 laga, unggul 23 angka dari Manchester City di urutan kedua.

Tanpa harus meraih satu kemenangan lagi, Liverpool pun sudah bisa merayakan pesta juara. Hal ini mengandaikan rival terdekatnya itu meraih kekalahan di laga ke-31 saat menghadapi Chelsea.  Duel kedua tim ini akan digelar di Stadion Stamford Bridge, kandang Chelsea pada Jumat, 26 Juni 2020 dini hari WIB.

Namun demikian pelatih Liverpool, Jurgen Klopp enggan berharap Manchester Biru bakal tersungkur sehingga mereka bisa berpesta sedikit lebih awal.

Menurutnya yang harus mereka lakukan adalah memenangi setiap pertandingan. Ia tidak ingin gelar juara yang diterima sebagai ‘hadiah’ dari tim lain.

“Saya mengerti di satu sisi kita selalu bicara soal kapan kami bisa juara, tapi di sisi lain satu-satunya peluang yang harus kami lakukan adalah memenangi pertandingan,” beber Klopp.

Lebih lanjut mantan pelatih Borussia Dortmund itu mengatakan pihaknya tidak ingin duduk dan menunggu. Ia memprediksi Manchester City tidak akan kalah begitu saja. Hal ini berkaca pada pertandingan sebelumnya di mana mereka menggilas tanpa ampun Arsenal dan Burnley.

“Kami tidak mau duduk dan menunggu sampai City kalah. Jujur saja, mereka kelihatannya tidak akan kalah kalau Anda melihat mereka (main melawan Burnley) dan Arsenal.”

Pelatih asal Jerman itu mengatakan pihaknya ingin bertanding dan meraih kemenangan. Itulah yang menjadi target mereka, termasuk saat menghadapi Crystal Palace. Ia mengakui lawan yang akan dihadapi sedang berada dalam tren positif.

“Kami tidak seperti itu. Kami ingin main dan menang, itulah target kami melawan Crystal Palace, sebuah tim yang dalam kondisi bagus sebelum lockdown dan kembali dalam kondisi yang bagus juga.”

Palace sedang dalam laju yang positif. Mereka mampu menghindarkan gawangnya dari kebobolan dalam empat pertandingan secara beruntun. Tentu statistik ini memberikan awasan kepada mereka tentang seberapa kuat lawan yang akan dihadapi. Klopp mengakui bahwa Palace adalah lawan yang berat.

“Empat laga beruntun tanpa kebobolan adalah poin yang sangat besar. Kami harus siap untuk pertandingan berat,” pungkasnya.

Apakah Liverpool akan berpesta tak lama setelah laga Chelsea kontra Manchester City usai? Kita lihat saja nanti.

Liverpool Petik Hasil Imbang dalam Derby Merseyside, Begini Komentar Klopp

Liverpool gagal membuka kiprah mereka di era new normal dengan kemenangan. Menghadapi Everton di Stadion Goodison Park pada Senin, 22 Juni 2020 dini hari WIB, Liverpool diimbangi tuan rumah dengan skor kaca mata.

Hasil seri dalam derby Merseyside ini membuat Liverpool harus puas membawa pulang satu poin. Perolehan poin Liverpool kini menjadi 83. Liverpool masih harus meraih lima poin lagi untuk mengunci gelar juara musim ini. Sementara itu Manchester City di urutan kedua tertinggal 22 angka.

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp angkat bicara usai laga. Mantan pelatih Borussia Dortmund itu mengakui timnya kesulitan untuk menjinakkan Everton. Pertandingan itu, lanjut Klopp berlangsung ketat dan penuh dengan duel fisik.

“Itu pertarungan yang sesungguhnya. Kedua tim menunjukkan bahwa mereka mengerti ini adalag derby. Laga yang intens, penuh duel fisik, semua pemain terlibat,” beber Klopp.

Lebih lanjut pelatih asal Jerman itu mengatakan timnya kurang banyak menciptakan peluang. Meski mampu menguasai jalannya laga, namun tuan rumah mampu menerapkan pertahanan yang rapat. Ia akui timnya kurang cerdik untuk memanfaatkan penguasaan bola untuk mencetak gol.

“Kami tak menciptakan cukup banyak peluang. Di sebagian besar jalannya laga kami dominan, tapi mereka punya peluang terbesarnya. Everton bertahan sangat baik dan kami tak cukup cerdik untuk memanfaatkan celah-celah yang ada,” sambungnya.

Terkait hasil pertandingan ini, Klopp tak melihat ada hal yang aneh. Menurutnya hal seperti ini bukan sesuatu yang baru dalam dunia sepak bola.

“Itu normal sih ketika Anda baru mulai bertanding lagi. Sepakbola terlihat berbeda, tapi saya bisa menerimanya,” tegasnya.

Laga dua tim sekota ini terasa berbeda karena digelar secara tertutup. Para penonton tidak akan diperkenankan datang ke stadion. Meski begitu pelatih Liverpool, Jurgen Klopp tetap memandang penting laga ini.

Mantan pelatih Borussia Dortmund itu mengakui pertandingan ini akan tetap panas seperti laga-laga derby sebelumnya. Apalagi Liverpool butuh kemenangan untuk mendekatkan mereka dengan tangga juara yang sudah ada di depan mata.

“Ini memang berbeda tapi kami tak bisa mengubahnya. Kami harus memanfaatkan situasinya dan tidak menderita oleh karenanya. Ada laga antara Everton dan Liverpool yang mana tetaplah sebuah derby dan berarti penting untuk kedua tim atas alasan yang berbeda, dan itulah yang kami nantikan,” bebernya.

Lebih lanjut pelatih asal Jerman itu mengatakan pihaknya sudah berusaha untuk membiasakan diri dengan laga tanpa penonton. Situasi ini sudah dicoba selama masa latihan dalam beberapa pekan terakhir. Begitu juga dalam laga uji coba kontra Blackburn Rovers beberapa waktu lalu yang juga digelar secara tertutup.

Man United Jamu Sheffield di Pekan ke-31 Liga Inggris

Manchester United akan memainkan laga kandang di pekan ke-31 Liga Primer Inggris. Di pertandingan ini Setan Merah akan kedatangan tamunya Sheffield United di Stadion Old Trafford pada Kamis, 25 Juni 2020 dini hari WIB.

Laga kandang ini menjadi kesempatan bagi United untuk merangsek ke zona Liga Champions. Saat ini mereka berada di urutan kelima dengan raihan total 46 poin. United berjarak lima angka dari Chelsea di urutan keempat.

Bila mampu memenangi laga ini maka United akan terus membayangi Chelsea dan memberikan tekanan kepada tim tersebut. Sementara itu pelatih United, Ole Gunnar Solskjer menegaskan timnya bertekad untuk memenangi laga ini.

“Kami suka berjalan menuju lapangan di Old Trafford. Itu merupakan pengalaman yang berbeda, tapi kami mempunyai keinginan untuk bangkit dan meraih kemenangan lagi. Semoga kami bisa menampilkan permainan terbaik,” beber Solskjaer.

“Cara bermainnya berbeda dan tantangan mentalnya juga berbeda. Mungkin buat beberapa orang lebih santai, tapi ini sangat berbeda,” sambung mantan pemain timnas Norwegia dan Man United itu.

Lebih lanjut Solskjaer mengatakan meski tampil di kandang laga ini tetap tidak akan mudah. Hal ini disebabkan karena mereka tidak mendapatkan dukungan dari para pendukungnya secara langsung. Pasalnya laga ini akan digelar secara tertutup.

“Mungkin saat bermain di kandang anda kesulitan, anda kesulitan dengan pendukung tim tuan rumah yang membebani. Tapi, kami akan merindukan para fan karena saya belum pernah mendengar lebih banyak fan yang sangat mendukung,” sambungnya.

5 Pertemuan Terakhir Kedua Tim:

24-11-2019 Sheffield 3-3 MU (EPL)

10-01-2016 MU 1-0 Sheffield (FA Cup)

18-04-2007 MU 2-0 Sheffield (EPL)

18-11-2006 Sheffield 1-2 MU (EPL)

09-01-1995 Sheffield 0-2 MU (FA Cup).

5 Laga Terakhir Manchester United:

01-03-2020 Everton 1-1 MU (EPL)

06-03-2020 Derby 0-3 MU (FA Cup)

08-03-2020 MU 2-0 City (EPL)

13-03-2020 LASK 0-5 MU (UEL)

20-06-2020 Tottenham 1-1 MU (EPL).

5 Laga Terakhir Sheffield United:

22-02-2020 Sheffield 1-1 Brighton (EPL)

04-03-2020 Reading 1-2 Sheffield (FA Cup)

07-03-2020 Sheffield 1-0 Norwich (EPL)

18-06-2020 Aston Villa 0-0 Sheffield (EPL)

21-06-2020 Newcastle 3-0 Sheffield (EPL).

Perkiraan starting line up Manchester United versus Sheffield United:

Manchester United (4-3-1-2): De Gea; Shaw, Maguire, Lindelof, Wan-Bissaka; Pogba, Fred, McTominay; Fernandes; Rashford, Martial.

Pelatih: Ole Gunnar Solskjaer.

Sheffield United (3-5-2): Moore; Robinson, O’Connell, Basham; Stevens, Fleck, Norwood, Lundstram, Baldock; Mousset, McBurnie.

Pelatih: Chris Wilder

Rooney Puji Klopp dan Liverpool Setinggi Langit

Kiprah Liverpool dalam beberapa musim terakhir memang pantas diacungi jempol. Klub tersebut sukses menunjukkan diri sebagai salah satu klub top di Eropa. Kehadiran Jurgen Klopp di Anfield memberikan banyak pengaruh positif bagi klub tersebut.

Tak heran Liverpool dan Klopp banjir pujian. Salah satunya datang dari mantan pemain Manchester United, Wayne Rooney. Menurut Rooney Liverpool saat ini memiliki masa depan cerah. Dengan rata-rata usia pemain yang masih muda, klub tersebut diyakini akan mampu meraih banyak trofi di masa depan.

“Skuat Liverpool masih muda dan semua pemain bintang diikat kontrak jangka panjang. Mereka punya peluang besar memenangi lebih banyak trofi,” beber Rooney.

Lebih lanjut pemain yang sempat merumput di Everton itu mengatakan sepak terjang Liverpool saat ini tak jauh berbeda saat Manchester United mencapai era keemasan di bawah asuhan pelatih Sir Alex Ferguson. Bila Klopp mampu bertahan lebih lama maka Rooney yakin Liverpool akan mampu meraih lima trofi Liga Inggris.

“Klopp bilang mustahil untuk klub manapun mendominasi seperti United dulu, tapi dia salah. United mendominasi karena Fergie bertahan sangat lama. Saya rasa jika Klopp, yang baru berumur 53 tahun, bertahan di Anfield untuk 10 tahun ke depan, Liverpool setidaknya bisa meraih lima trofi Premier League,” lanjutnya.

Sosok yang pernah menjadi andalan di tim nasional Inggris itu mengatakan salah satu alasan banyak pemain bintang tertarik gabung Liverpool adalah kehadiran Jurgen Klopp yang dinilai sebagai pelatih hebat. Begitu juga dengan para pemain yang ingin bertahan di klub tersebut karena Klopp.

“Dia bisa membantu tim hebat karena, seperti yang saya sebutkan, pemain gabung ke klub karena ingin dilatih manajer hebat sepertinya.”

Ia memprediksi bila sampai Klopp hijrah maka akan mempengaruhi para pemain bintang di klub tersebut. Para pemain seperti Sadio Mane, Mohamed Salah, hingga Roberto Firmino bakal ikut hengkang.

“Kebalikannya, pemain bertahan di klub karena manajernya juga. Dan jika Klopp pergi, maka jangan heran pemain seperti Salah, Mane, dan Firmino juga akan pergi.”

Untuk itu Rooney mengatakan bila dirinya pemilik Liverpool maka ia tak segan mengikat mereka dengan kontrak jangka panjang. Ia bakal mempertahankan mereka selama mungkin.

“Jika saya jadi pemilik Liverpool, maka saya akan mempertahankannya selama mungkin,” pungkasnya.

Liverpool kini berada di ambang juara Liga Primer Inggris yang sudah dinanti selama 30 tahun. Liverpool begitu kokoh di puncak klasemen dengan keunggulan 22 poin dari Manchester City di urutan kedua. Liverpool hanya butuh lima poin lagi untuk mengunci gelar juara.

Bos Inter: Lautaro Tidak Pernah Bilang Ingin Pindah

Nama Lautaro Martinez masih santer dikaitkan dengan sejumlah klub top Eropa, salah satunya adalah Barcelona. Pemain Inter Milan ini disebut-sebut menjadi salah satu target Barcelona untuk mengisi posisi di lini depan seusai masa keemasan Luis Suarez berakhir.

Namun demikian kubu Inter Milan mengatakan pemain tersebut sejatinya tidak pernah mengeluarkan pernyataan ingin meninggalkan Giuseppe Meazza. Sebagaimana dikatakan Direktur Inter Milan, Beppe Marotta, ketertarikan banyak klub terhadap pemain asal Argentina itu tak bisa dibantah. Hal ini bahkan sudah menjadi pengetahuan bersama.

“Lautaro Martinez menjadi perhatian klub lain di bursa transfer, semua orang tahu itu,” beber Marotta.

Ia tak menampik bahwa sang pemain memiliki kualitas yang luar biasa. Namun ia mengatakan pihaknya tak membuka kemungkinan untuk melepas pemain tersebut. Apalagi bila Lautaro tidak berniat hengkang maka pintu keluar pemain tersebut dipastikan tertutup rapat.

“Kualitasnya memang luar biasa, dan banyak klub yang ingin bernegosiasi dengan kami untuk merekrutnya. Namun kami tak berencana menjual para pemain terbaik kami, jadi jika sang pemain tak berniat hengkang, kami akan mempertahankannya,” sambungnya.

Terkait pandangan sang pemain di tengah berbagai rumor ketertarikan banyak klub top, Marotta mengatakan pemain bersangkutan sejatinya tidak pernah mengatakan ingin hijrah. Bahkan tak sekalipun pemain tersebut mengutarakan niat tersebut. Untuk itu ia yakin pemain dengan klausul rilis mencapai 111 juta euro atau setara dengan Rp 1,8 triliun itu masih akan tetap berseragam Inter musim depan.

“Lautaro jelas tersanjung dengan perhatian yang diberikan klub-klub besar, tapi dia tak pernah bilang ingin pindah. Tak sekalipun. Saya yakin kita semua akan melihatnya berseragam Inter musim depan,” pungkasnya.

Dukungan atas kepindahan Lautaro ke Barcelona muncul dari banyak pihak. Salah satunya datang dari pelatih tim nasional Argentina, Lionel Scaloni. Scaloni mengatakan pemain muda Argentina itu bakal menjadi pilihan utama pelatih Barcelona, Quique Setien.

Meski tidak mudah untuk mengambil pilihan di lini depan, Scaloni menegaskan bahwa pelatih Barcelona itu akan mencari cara agar bisa mengoptimalkan Lautaro Martinez.

“Jika Lautaro pergi ke Barcelona, saya pikir pelatih (Quique Setien) akan mencari cara untuk menjadikannya sebagain starter. Dia akan berjuang untuk mendapatkan tempat,” beber Scaloni.

Lebih lanjut Scaloni mengatakan Barcelona akan mendapatkan tantangan saat berusaha untuk mendapatkan pemain tersebut. Scaloni menilai tidak mudah untuk mengeluarkan Lautaro dari Inter Milan.

 

Sempat Unggul, Spurs Diimbangi Man United

Tottenham Hotspur dan Manchester United harus berbagi satu angka di pekan ke-30 Liga Primer Inggris. Pada pertandingan yang digelar di kandang Spurs di Tottenham Hotspur Stadium pada Sabtu, 20 Juni 2020 dini hari WIB, kedua tim menyudahi laga dengan skor identik, 1-1.

Gol tunggal tuan rumah dicetak oleh Steven Bergwijn di babak pertama. Namun demikian tim tamu berhasil menyamakan kedudukan di penghujung babak kedua melalui sepakan penalti Bruno Fernandes.

Tambahan satu poin membuat United kini memangkas jarak dengan Chelsea di urutan keempat menjadi dua poin. Sementara itu Chelsea masih berpeluang menjauh dari kejaran Setan Merah bila mampu memenangi pertandingan ke-30 nanti.

Sementara itu tambahan satu poin belum mengubah posisi Spurs di tabel klasemen sementara. Tim berjuluk The Lyliwhites itu baru mengemas total 46 poin dan tertahan di urutan kedelapan.

Kedua tim menurunkan komposisi terbaik. Sejak menit awal mereka berusaha mencuri kesempatan untuk mencetak gol. Tuan rumah yang menciptakan beberapa peluang akhirnya mampu unggul setelah sepakan spekulasi Aurier berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Bergwijn untuk menaklukkan David De Gea di bawah mistar gawang United.

Gol ini membuat Spurs unggul di babak pertama. Memasuki babak kedua tim tamu semakin meningkatkan intensitas serangan. Para pemain depan United beberapa kali mengancam gawang Spurs yang dijaga Hugo Lloris.

Momentum terbaik United untuk mencetak gol akhirnya datang menjelang menit ke-80. Berawal dari pergerakan pemain pengganti, Paul Pogba di sisi kanan kotak penalti Spurs akhirnya terpaksa dilanggar bek tuan rumah.

Wasit pun menunjuk titik putih. Bruno Fernandes dipercaya menjadi eksekutor. Pemain internasional Portugal itu tak membuang kesempatan untuk mencetak gol. Gol tersebut sekaligus membuat skor menjadi sama kuat.

Sepuluh menit terakhir pertandingan kedua tim berusaha mencuri kesempatan untuk menambah gol. Namun hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga usai tak ada gol yang berhasil diciptakan. Kedua tim pun harus rela saling berbagi angka.

Susunan Pemain Tottenham Hotspur versus Manchester United:

Tottenham Hotspur (4-2-3-1): Hugo Lloris; Serge Aurier, Davinson Sanchez, Eric Dier, Ben Davies; Moussa Sissoko, Harry Winks; Son Heung-Min, Erik Lamela (70′ Gedson Fernandes), Steven Bergwijn (70′ G. Lo Celso); Harry Kane.

Pelatih: Jose Mourinho

Manchester United (4-2-3-1): David de Gea; Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof (78′ N. Matic), Harry Maguire, Luke Shaw; Scott McTominay (89′ E. Bailly), Fred (63′ P. Pogba); Daniel James (62′ M. Greenwood), Bruno Fernandes, Marcus Rashford; Anthony Martial (78′ Ighalo).

Pelatih: Ole Gunnar Solskjaer