Man United Jamu Sheffield di Pekan ke-31 Liga Inggris

Manchester United akan memainkan laga kandang di pekan ke-31 Liga Primer Inggris. Di pertandingan ini Setan Merah akan kedatangan tamunya Sheffield United di Stadion Old Trafford pada Kamis, 25 Juni 2020 dini hari WIB.

Laga kandang ini menjadi kesempatan bagi United untuk merangsek ke zona Liga Champions. Saat ini mereka berada di urutan kelima dengan raihan total 46 poin. United berjarak lima angka dari Chelsea di urutan keempat.

Bila mampu memenangi laga ini maka United akan terus membayangi Chelsea dan memberikan tekanan kepada tim tersebut. Sementara itu pelatih United, Ole Gunnar Solskjer menegaskan timnya bertekad untuk memenangi laga ini.

“Kami suka berjalan menuju lapangan di Old Trafford. Itu merupakan pengalaman yang berbeda, tapi kami mempunyai keinginan untuk bangkit dan meraih kemenangan lagi. Semoga kami bisa menampilkan permainan terbaik,” beber Solskjaer.

“Cara bermainnya berbeda dan tantangan mentalnya juga berbeda. Mungkin buat beberapa orang lebih santai, tapi ini sangat berbeda,” sambung mantan pemain timnas Norwegia dan Man United itu.

Lebih lanjut Solskjaer mengatakan meski tampil di kandang laga ini tetap tidak akan mudah. Hal ini disebabkan karena mereka tidak mendapatkan dukungan dari para pendukungnya secara langsung. Pasalnya laga ini akan digelar secara tertutup.

“Mungkin saat bermain di kandang anda kesulitan, anda kesulitan dengan pendukung tim tuan rumah yang membebani. Tapi, kami akan merindukan para fan karena saya belum pernah mendengar lebih banyak fan yang sangat mendukung,” sambungnya.

5 Pertemuan Terakhir Kedua Tim:

24-11-2019 Sheffield 3-3 MU (EPL)

10-01-2016 MU 1-0 Sheffield (FA Cup)

18-04-2007 MU 2-0 Sheffield (EPL)

18-11-2006 Sheffield 1-2 MU (EPL)

09-01-1995 Sheffield 0-2 MU (FA Cup).

5 Laga Terakhir Manchester United:

01-03-2020 Everton 1-1 MU (EPL)

06-03-2020 Derby 0-3 MU (FA Cup)

08-03-2020 MU 2-0 City (EPL)

13-03-2020 LASK 0-5 MU (UEL)

20-06-2020 Tottenham 1-1 MU (EPL).

5 Laga Terakhir Sheffield United:

22-02-2020 Sheffield 1-1 Brighton (EPL)

04-03-2020 Reading 1-2 Sheffield (FA Cup)

07-03-2020 Sheffield 1-0 Norwich (EPL)

18-06-2020 Aston Villa 0-0 Sheffield (EPL)

21-06-2020 Newcastle 3-0 Sheffield (EPL).

Perkiraan starting line up Manchester United versus Sheffield United:

Manchester United (4-3-1-2): De Gea; Shaw, Maguire, Lindelof, Wan-Bissaka; Pogba, Fred, McTominay; Fernandes; Rashford, Martial.

Pelatih: Ole Gunnar Solskjaer.

Sheffield United (3-5-2): Moore; Robinson, O’Connell, Basham; Stevens, Fleck, Norwood, Lundstram, Baldock; Mousset, McBurnie.

Pelatih: Chris Wilder

Rooney Puji Klopp dan Liverpool Setinggi Langit

Kiprah Liverpool dalam beberapa musim terakhir memang pantas diacungi jempol. Klub tersebut sukses menunjukkan diri sebagai salah satu klub top di Eropa. Kehadiran Jurgen Klopp di Anfield memberikan banyak pengaruh positif bagi klub tersebut.

Tak heran Liverpool dan Klopp banjir pujian. Salah satunya datang dari mantan pemain Manchester United, Wayne Rooney. Menurut Rooney Liverpool saat ini memiliki masa depan cerah. Dengan rata-rata usia pemain yang masih muda, klub tersebut diyakini akan mampu meraih banyak trofi di masa depan.

“Skuat Liverpool masih muda dan semua pemain bintang diikat kontrak jangka panjang. Mereka punya peluang besar memenangi lebih banyak trofi,” beber Rooney.

Lebih lanjut pemain yang sempat merumput di Everton itu mengatakan sepak terjang Liverpool saat ini tak jauh berbeda saat Manchester United mencapai era keemasan di bawah asuhan pelatih Sir Alex Ferguson. Bila Klopp mampu bertahan lebih lama maka Rooney yakin Liverpool akan mampu meraih lima trofi Liga Inggris.

“Klopp bilang mustahil untuk klub manapun mendominasi seperti United dulu, tapi dia salah. United mendominasi karena Fergie bertahan sangat lama. Saya rasa jika Klopp, yang baru berumur 53 tahun, bertahan di Anfield untuk 10 tahun ke depan, Liverpool setidaknya bisa meraih lima trofi Premier League,” lanjutnya.

Sosok yang pernah menjadi andalan di tim nasional Inggris itu mengatakan salah satu alasan banyak pemain bintang tertarik gabung Liverpool adalah kehadiran Jurgen Klopp yang dinilai sebagai pelatih hebat. Begitu juga dengan para pemain yang ingin bertahan di klub tersebut karena Klopp.

“Dia bisa membantu tim hebat karena, seperti yang saya sebutkan, pemain gabung ke klub karena ingin dilatih manajer hebat sepertinya.”

Ia memprediksi bila sampai Klopp hijrah maka akan mempengaruhi para pemain bintang di klub tersebut. Para pemain seperti Sadio Mane, Mohamed Salah, hingga Roberto Firmino bakal ikut hengkang.

“Kebalikannya, pemain bertahan di klub karena manajernya juga. Dan jika Klopp pergi, maka jangan heran pemain seperti Salah, Mane, dan Firmino juga akan pergi.”

Untuk itu Rooney mengatakan bila dirinya pemilik Liverpool maka ia tak segan mengikat mereka dengan kontrak jangka panjang. Ia bakal mempertahankan mereka selama mungkin.

“Jika saya jadi pemilik Liverpool, maka saya akan mempertahankannya selama mungkin,” pungkasnya.

Liverpool kini berada di ambang juara Liga Primer Inggris yang sudah dinanti selama 30 tahun. Liverpool begitu kokoh di puncak klasemen dengan keunggulan 22 poin dari Manchester City di urutan kedua. Liverpool hanya butuh lima poin lagi untuk mengunci gelar juara.

Bos Inter: Lautaro Tidak Pernah Bilang Ingin Pindah

Nama Lautaro Martinez masih santer dikaitkan dengan sejumlah klub top Eropa, salah satunya adalah Barcelona. Pemain Inter Milan ini disebut-sebut menjadi salah satu target Barcelona untuk mengisi posisi di lini depan seusai masa keemasan Luis Suarez berakhir.

Namun demikian kubu Inter Milan mengatakan pemain tersebut sejatinya tidak pernah mengeluarkan pernyataan ingin meninggalkan Giuseppe Meazza. Sebagaimana dikatakan Direktur Inter Milan, Beppe Marotta, ketertarikan banyak klub terhadap pemain asal Argentina itu tak bisa dibantah. Hal ini bahkan sudah menjadi pengetahuan bersama.

“Lautaro Martinez menjadi perhatian klub lain di bursa transfer, semua orang tahu itu,” beber Marotta.

Ia tak menampik bahwa sang pemain memiliki kualitas yang luar biasa. Namun ia mengatakan pihaknya tak membuka kemungkinan untuk melepas pemain tersebut. Apalagi bila Lautaro tidak berniat hengkang maka pintu keluar pemain tersebut dipastikan tertutup rapat.

“Kualitasnya memang luar biasa, dan banyak klub yang ingin bernegosiasi dengan kami untuk merekrutnya. Namun kami tak berencana menjual para pemain terbaik kami, jadi jika sang pemain tak berniat hengkang, kami akan mempertahankannya,” sambungnya.

Terkait pandangan sang pemain di tengah berbagai rumor ketertarikan banyak klub top, Marotta mengatakan pemain bersangkutan sejatinya tidak pernah mengatakan ingin hijrah. Bahkan tak sekalipun pemain tersebut mengutarakan niat tersebut. Untuk itu ia yakin pemain dengan klausul rilis mencapai 111 juta euro atau setara dengan Rp 1,8 triliun itu masih akan tetap berseragam Inter musim depan.

“Lautaro jelas tersanjung dengan perhatian yang diberikan klub-klub besar, tapi dia tak pernah bilang ingin pindah. Tak sekalipun. Saya yakin kita semua akan melihatnya berseragam Inter musim depan,” pungkasnya.

Dukungan atas kepindahan Lautaro ke Barcelona muncul dari banyak pihak. Salah satunya datang dari pelatih tim nasional Argentina, Lionel Scaloni. Scaloni mengatakan pemain muda Argentina itu bakal menjadi pilihan utama pelatih Barcelona, Quique Setien.

Meski tidak mudah untuk mengambil pilihan di lini depan, Scaloni menegaskan bahwa pelatih Barcelona itu akan mencari cara agar bisa mengoptimalkan Lautaro Martinez.

“Jika Lautaro pergi ke Barcelona, saya pikir pelatih (Quique Setien) akan mencari cara untuk menjadikannya sebagain starter. Dia akan berjuang untuk mendapatkan tempat,” beber Scaloni.

Lebih lanjut Scaloni mengatakan Barcelona akan mendapatkan tantangan saat berusaha untuk mendapatkan pemain tersebut. Scaloni menilai tidak mudah untuk mengeluarkan Lautaro dari Inter Milan.

 

Sempat Unggul, Spurs Diimbangi Man United

Tottenham Hotspur dan Manchester United harus berbagi satu angka di pekan ke-30 Liga Primer Inggris. Pada pertandingan yang digelar di kandang Spurs di Tottenham Hotspur Stadium pada Sabtu, 20 Juni 2020 dini hari WIB, kedua tim menyudahi laga dengan skor identik, 1-1.

Gol tunggal tuan rumah dicetak oleh Steven Bergwijn di babak pertama. Namun demikian tim tamu berhasil menyamakan kedudukan di penghujung babak kedua melalui sepakan penalti Bruno Fernandes.

Tambahan satu poin membuat United kini memangkas jarak dengan Chelsea di urutan keempat menjadi dua poin. Sementara itu Chelsea masih berpeluang menjauh dari kejaran Setan Merah bila mampu memenangi pertandingan ke-30 nanti.

Sementara itu tambahan satu poin belum mengubah posisi Spurs di tabel klasemen sementara. Tim berjuluk The Lyliwhites itu baru mengemas total 46 poin dan tertahan di urutan kedelapan.

Kedua tim menurunkan komposisi terbaik. Sejak menit awal mereka berusaha mencuri kesempatan untuk mencetak gol. Tuan rumah yang menciptakan beberapa peluang akhirnya mampu unggul setelah sepakan spekulasi Aurier berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Bergwijn untuk menaklukkan David De Gea di bawah mistar gawang United.

Gol ini membuat Spurs unggul di babak pertama. Memasuki babak kedua tim tamu semakin meningkatkan intensitas serangan. Para pemain depan United beberapa kali mengancam gawang Spurs yang dijaga Hugo Lloris.

Momentum terbaik United untuk mencetak gol akhirnya datang menjelang menit ke-80. Berawal dari pergerakan pemain pengganti, Paul Pogba di sisi kanan kotak penalti Spurs akhirnya terpaksa dilanggar bek tuan rumah.

Wasit pun menunjuk titik putih. Bruno Fernandes dipercaya menjadi eksekutor. Pemain internasional Portugal itu tak membuang kesempatan untuk mencetak gol. Gol tersebut sekaligus membuat skor menjadi sama kuat.

Sepuluh menit terakhir pertandingan kedua tim berusaha mencuri kesempatan untuk menambah gol. Namun hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga usai tak ada gol yang berhasil diciptakan. Kedua tim pun harus rela saling berbagi angka.

Susunan Pemain Tottenham Hotspur versus Manchester United:

Tottenham Hotspur (4-2-3-1): Hugo Lloris; Serge Aurier, Davinson Sanchez, Eric Dier, Ben Davies; Moussa Sissoko, Harry Winks; Son Heung-Min, Erik Lamela (70′ Gedson Fernandes), Steven Bergwijn (70′ G. Lo Celso); Harry Kane.

Pelatih: Jose Mourinho

Manchester United (4-2-3-1): David de Gea; Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof (78′ N. Matic), Harry Maguire, Luke Shaw; Scott McTominay (89′ E. Bailly), Fred (63′ P. Pogba); Daniel James (62′ M. Greenwood), Bruno Fernandes, Marcus Rashford; Anthony Martial (78′ Ighalo).

Pelatih: Ole Gunnar Solskjaer

Jadwal Pertandingan Akhir Pekan Ini: Big Match Spurs Vs Man United

Pertandingan antara Tottenham Hotspur kontra Manchester United akan menjadi salah satu tontonan menarik bagi para penggemar Liga Primer Inggris pada akhir pekan ini, tepatnya pada Sabtu, 20 Juni 2020.

Pertandingan ini tentu akan menarik karena kedua tim sama-sama berambisi memenangi laga. Ditambah lagi kekuatan kedua tim nyaris seimbang sehingga bakal berlangsung sengit.

Setan Merah yang ditangani Ole Gunnar Solskjaer butuh kemenangan untuk menyamai perolehan poin Chelsea di urutan keempat di tabel klasemen sementara Liga Inggris. Posisi keempat merupakan incaran mereka karena akan memberikan tiket kepada mereka untuk tampil di Liga Champions Eropa musim depan.

Namun demikian Spurs tidak ingin memberikan kemenangan begitu saja kepada United. Tim besutan pelatih Jose Mourinho itu juga butuh poin untuk terus memperbaiki posisi mereka di tabel klasemen sementara.

Laga lainnya akan mempertemukan Norwich City kontra Southampton. Sementara itu Watford akan kedatangan tamunya Leicester City.  Arsenal akan melawat ke kandang Brighton & Hove Albion.

Berikut jadwal pertandingan selengkapnya pada Sabtu, 20 Juni 2020:

ENGLAND PREMIER LEAGUE

00:00 WIB – Norwich City vs Southampton – Mola TV (Live)
02:15 WIB – Tottenham Hotspur vs Manchester United – Mola TV (Live)
18:30 WIB – Watford vs Leicester City – Mola TV (Live)
21:00 WIB – Brighton & Hove Albion vs Arsenal – Mola TV (Live)
23:30 WIB – West Ham United vs Wolverhampton Wanderers – Mola TV (Live)

LA LIGA

00:30 WIB – Granada vs Villarreal – beIN Sports 1 (Live)
00:30 WIB – Real Mallorca vs Leganes – beIN Sports 2 (Live)
03:00 WIB – Sevilla vs Barcelona – beIN Sports 1 (Live)
19:00 WIB – Espanyol vs Levante – beIN Sports 1 (Live)
22:00 WIB – Athletic Bilbao vs Real Betis – beIN Sports 1

BUNDESLIGA

20:30 WIB – Bayern Munchen vs Freiburg – Fox Sports, Mola TV (Live)
20:30 WIB – RB Leipzig vs Borussia Dortmund – Fox Sports 2, Mola TV (Live)
20:30 WIB – Hertha Berlin vs Bayer Leverkusen – Fox Sports 3, Mola TV (Live)
20:30 WIB – Dusseldorf vs Augsburg – Mola TV (Live)
20:30 WIB – FC Koln vs Eintracht Frankfurt – Mola TV (Live)
20:30 WIB – Hoffenheim vs Union Berlin – Mola TV (Live)
20:30 WIB – Mainz vs Werder Bremen – Mola TV Live)
20:30 WIB – Paderborn vs Borussia Monchengladbach – Mola TV (Live)
20:30 WIB – Schalke vs Wolfsburg – Mola TV (Live)

Benzema Dua Gol, Real Madrid Tekuk Valencia

Real Madrid melanjutkan tren positif di era new normal. Setelah memetik kemenangan di pertandingan sebelumnya, El Real kini sukses melanjutkan catatan manis dengan kemenangan di pekan ke-29.

Menghadapi Valencia di kandang sendiri di Estadion Alfredo Di Stefano pada Jumat, 19 Juni 2020 dini hari WIB, Los Blancos sukses memetik kemenangan tiga gol tanpa balas.

Karim Benzema tampil gemilang di laga itu. Pemain asal Prancis itu mencetak brace alias dua gol. Sementara satu gol lainnya disumbangkan oleh Marco Asensio.

Kemenangan ini tentu sangat penting bagi Madrid. Tambahan tiga angka membuat mereka kini memperkecil ketertinggalan dengan Barcelona di puncak klasemen sementara. Kini jarak di antara kedua tim hanya terpaut dua angka.

Di laga ini kedua tim menurunkan formasi terbaik. Madrid juga menurunkan Eden Hazard yang baru pulih dari cedera. Hazard berduet dengan Benzema di lini depan.

Permainan terbuka yang diperagakan kedua tim membuat laga berjalan menarik. Beberapa kali kedua tim berusaha untuk menciptakan peluang di gawang lawan.

Valencia sempat menggetarkan gawang Madrid di menit ke-21 melalui aksi Rodrigo. Hanya saja gol tersebut kemudian dianulir wasit setelah melihat VAR. Ridrigo disebut sudah lebih dulu berada dalam posisi offside. Kedua tim pun menyudahi babak pertama dengan skor kaca mata.

Madrid tampil lebih dominan di babak kedua. Benzema berhasil membuka keunggulan tuan rumah di menit ke-61 setelah menuntaskan umpan Eden Hazard.

Asensio yang belum berapa lama menginjak lapangan pertandingan berhasil menggandakan keunggulan Madrid. Pemain muda Spanyol itu berhasil menuntaskan umpan tarik ferland Mendy.

Kiper Valencia, Jasper Cillessen pun dipaksa kembali memungut bola dari dalam gawangnya di menit ke-86. Benzema kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah sepakan boli nan indah gagal dibendung mantan kiper Barcelona itu.

Valencia tak bisa mengembangkan permainan terutama setelah mereka kehilangan salah satu pemainnya. Lee Kang-in diganjar kartu merah karena melakukan pelanggaran kepada kapten Madrid, Sergio Ramos. Keunggulan tiga gol tuan rumah pun bertahan hingga laga usai.

Susunan pemain Real Madrid versus Valencia:

Real Madrid: Thibaut Courtois; Dani Carvajal, Sergio Ramos, Raphael Varane, Florian Mendy; Luka Modric, Casemiro, Toni Kroos; Federico Valverde (Marco Asensio 74′), Karim Benzema, Eden Hazard (Vinicius Junior 82′).

Pelatih: Zinedine Zidane

Valencia: Jasper Cillessen; Daniel Wass, Hugo Guillamon, Eliaquim Mangala, Jose Gaya; Feran Torres (Goncalo Guedes 60′), Dani Parejo (Francis Coquelin 69′), Geoffrey Kondogbia, Carlos Soler (Denis Cheryshev 69′); Rodrigo Moreno (Lee Kang-in 76′), Maxi Gomez (Kevin Gameiro 59′).

Pelatih: Albert Celades

Kalah Adu Penalti dari Napoli, Juventus Gagal Juara Coppa Italia

Coppa Italia musim ini sudah berakhir. Napoli akhirnya keluar sebagai juara setelah mengandaskan harapan Juventus. Pada pertandingan final yang digelar di Stadion Olimpico, Roma pada Kamis, 18 Juni 2020, Napoli berhasil mengalahkan Juventus melalui drama adu penalti.

Kedua tim bermain imbang tanpa gol di waktu normal. Dalam drama adu tos-tosan, Napoli berhasil memanfaatkan dengan baik untuk meraih kemenangan dengan skor akhir 4-2.

Dua penendang Juventus gagal menjalankan tugas dengan baik. Paulo Dybala dan Danilo yang masing-masing menjadi penendang pertama dan kedua tak berhasil menjaringkan bola ke gawang Napoli. Penendang Juventus yang berhasil mengeksekusi penalti adalah Leonardo Bonucci dan Aaron Ramsey.

Sementara itu para penendang Napoli seperti Lorenzo Insigne, Matteo Politano, Nikola Maksimovic, dan Arek Milik berhasil merobek gawang Juventus yang dijaga Gianluigi Buffon.

Keberhasilan Napoli menjadi juara musim ini menambah koleksi gelar Coppa Italia klub tersebut menjadi enam. Sementara itu bagi Juventus ini merupakan kegagalan kedua dalam dua musim terakhir. Sudah dua musim terakhir Juventus gagal menjadi kampiun Coppa Italia.

Juventus dan Napoli sama-sama menurunkan formasi terbaik di laga ini. Pelatih Juventus, Maurizio Sarri menurunkan Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala bersamaan sejak menit awal. Di bawah mistar gawang ada Gianluigi Buffon. Juan Cuadrado, Bonucci, Matthijs de Ligt hingga Alex Sandro berada di lini belakang.

Rodrigo Bentancur, Miralem Pjanic dan Blaise Matuidi di lini tengah. Sementara itu Douglas Costa melengkapi lini depan Juventus bersama Ronaldo dan Dybala.

Sementara itu Napoli mengandalkan Alex Maret di bawah mistar gawang. Giovanni Di Lorenzo, Nikola Maksimovic, Kalidou Koulibaly, dan Mario Rui di lini pertahanan. Fabian Ruiz, Diego Demme, Piotr Zielinski berada di lini tengah. Insigne berpasangan dengan Dries Mertens dan Jose Callejon di lini depan.

Sejak menit awal Juventus berusaha untuk memberikan tekanan kepada Napoli. Hanya saja Partenopei mampu meredam agresivitas para pemain Juventus dengan menerapkan pertahanan yang rapat.

Rapatnya pertahanan Napoli sangat menyulitkan Juventus. Beberapa kali para pemain Nyonya Tua berusaha untuk melakukan penetrasi ke area pertahanan Napoli. Namun berbagai upaya selalu berakhir nihil.

Susunan pemain Juventus versus Napoli:

Napoli: Alex Meret; Giovanni Di Lorenzo, Nikola Maksimovic, Kalidou Koulibaly, Mario Rui (Elseid Hysaj 81′); Fabian Ruiz (Allan 80′), Diego Demme, Piotr Zielinski (Eljif Elmas 88′); Lorenzo Insigne, Dries Mertens (Arek Milik 67′), Jose Callejon (Matteo Politano 66′).

Pelatih: Gennaro Gattuso

Juventus: Gianluigi Buffon; Juan Cuadrado (Aaron Ramsey 85′), Leonardo Bonucci, Matthijs de Ligt, Alex Sandro; Rodrigo Bentancur, Miralem Pjanic (Federico Bernardeschi 74′), Blaise Matuidi; Paulo Dybala, Cristiano Ronaldo, Douglas Costa (Danilo 66′).

Pelatih: Maurizio Sarri

Dortmund Bergantung Pada Haaland, Begini Komentar Sang Pelatih

Erling Haaland telah menjadi pemain penting Borussia Dortmund. Pemain ini bahkan tengah menjadi incaran sejumlah klub top Eropa seperti Liverpool dan Manchester United. Pentingnya peran Haaland bagi Dortmund terlihat dari banyaknya menit bermain yang diberikan kepada pemain muda tersebut.

Bahkan dalam kondisi tak sepenuhnya fit, ia tetap dipaksa bermain oleh sang pelatih Lucien Favre. Hal ini terjadi dalam dua laga terakhir di Bundesliga Jeman masing-masing saat menghadapi Hertha Berlin dan Fortuna Duesseldorf.

Dalam kondisi seperti itu Haaland pun mampu tampil maksimal. Ia juga mampu menjawab kepercayaan itu dengan mencetak gol. Bahkan gol tunggal kemenangan Die Borussien lahir dari kakinya.

Favre mengakui peran penting pemain tersebut. Bahkan ia dianggap sebagai pemain penting bagi klub dan klub sangat bergantung kepadanya. Favre sendiri tak menampik anggapan terakhir itu.

“Aku merasa semua orang tahu soal itu,” beber Favre.

Lebih lanjut sang pelatih mengatakan hal seperti ini bukan hal baru dalam dunia sepak bola. Seorang pemain andalan kerap tetap menjadi andalan meski tidak sedang dalam kondisi prima. Apalagi bila menghadapi jadwal pertandingan yang padat seperti di Liga Primer Inggris yang mengharuskan tampil di tengah pekan dan di akhir pekan.

“Itu normal bahwa dia kadang-kadang kelelahan ketika Anda punya pekan seperti di Ingggris (harus bertanding di akhir pekan dan tengah pekan), karena dia tidak dapat melakukan semuanya sendiri.”

Meski begitu Favre mengatakan pihaknya tetap memperhatikan hal tersebut. Apalagi pemain itu masih muda dan masa depannya masih panjang. Ia tidak ingin terlalu memaksa sang pemain yang bisa berakibat fatal bagi masa depannya.

“Kamu juga memperhatikan bahwa ia masih terus berkembang. Ia cedera dua atau tiga kali sejak kami datangkan. Jadi, kami harus memberinya porsi yang tepat. Jika tidak itu bisa bahaya,” pungkasnya.

Saat ini Dortmund masih terlibat dalam persaingan menjadi juara Bundesliga. Namun demikian peluang tim tersebut sepertinya makin menipis mengingat performa Bayern Muenchen yang tetap konsisten mengamankan posisi puncak.

Posisi Julien Favre dikabarkan sedang goyah. Manajemen klub pun dikabarkan sudah siapkan pengganti. Sosok yang dimaksud adalah pelatih Salzburg, Jesse Marsch.

Pelatih asal Amerika Serikat itu dianggap pas untuk meneruskan tongkat kepelatihan Favre. Ditambah lagi pelatih tersebut sudah teruji untuk menangani para pemain muda potensial sebagaimana ditunjukkannya bersama Salzburg.

Meski begitu Marsch tidak mau mengandai-andai. Ia mengatakan ia sama sekali tidak mengetahui terkait rumor tersebut.

Rashford Ceritakan Peran Penting Sang Ibu dalam Kariernya

Di balik kesuksesan seorang pemain tentu ada yang berjasa. Demikian juga dengan Marcus Rashford. Di balik kemilau performanya bersama Manchester United saat ini ternyata ada sosok yang berperan penting.

Bagi Rashford, sang ibu adalah sosok yang dimaksud. Dalam salah satu sesi wawancara pemain internasional Inggris ini menceritakan bagaimana peran penting sang ibu, Melanie Rashford.

“Ibu saya orang tua tunggal, dia memiliki lima orang anak yang tinggal serumah dengannya. Program yang saya ikuti di umur 11 tahun itu seharusnya hanya bisa diikuti anak-anak berusia 12 tahun,” beber Rashford.

Lebih lanjut pemain berusia 22 tahun itu mengatakan perjuangan keras sang ibu bertujuan untuk mendapatkan kemudahan baginya. Ia bisa mendapat akomodasi dan berbagai fasilitas yang tidak bisa dijangkau oleh keluarganya yang terbatas secara ekonomi.

“Program itu memberikan anda akomodasi supaya lebih dekat ke fasilitas latihan dan juga sekolah baru. Ibu bekerja keras memasukkan saya ke sana karena dia tahu kalau itu adalah langkah yang harus saya ambil,” sambungnya.

Tidak hanya itu ia juga benar-benar mendapat perhatian dari sang ibu terkait pola hidup terutama pola makannya. Apalagi ia harus mendapat asupan nutrisi yang tepat di masa pertumbuhan.

“Saya harus makan makanan yang tepat di masa pertumbuhan, saya mesti lebih dekat dengan rekan setim saya, dengan sekolah baru saya, serta teman-teman baru di sekolah. Ibu mengambil keputusan ketika saya masih 11 tahun dan United menerima permintaannya,” sambungnya.

Lantaran  masuk akademi setahun lebih muda dari usia seharusnya maka dalam tim Rashford menjadi pemain termuda. Ia mengakui hal itu karena peran sang ibu yang berjuang untuk meyakinkan pihak akademi untuk menerima anaknya.

Rashford mengakui jasa dan pengorbanan besar sang ibu. Untuk menjadi pemain top seperti saat ini ada peran penting sosok yang telah melahirkannya itu.

“Itulah alasannya kenapa saya lebih muda ketimbang yang lain. Itu bisa terjadi karena bantuan ibu saya dengan keadaan sulitnya, serta dapat membawa kami keluar dari situasi tersebut. Selalu ada pengorbanan besar buat mencapai level top dan itu yang dilakukan ibu saya,” pungkasnya.

Saat ini Rasfhord baru pulih dari cedera. Ia pun mempersiapkan diri untuk kembali melanjutkan kompetisi yang tengah terhenti karena wabah Corona atau Covid-19.

Sebagaimana dikatakan mantan pemain United, Rio Ferdinand, mantan timnya seharusnya bisa finish di posisi keempat di akhir musim. Saat ini Manchester Merah masih berada di urutan kelima dengan selisih tiga poin dari Chelsea di urutan keempat.

Menurut Ferdinand ada alasan United bisa menyegel satu tempat di zona Liga Champions. Kembalinya sejumlah pemain utama seperti Paul Pogba dan Marcus Rashford seharusnya bisa menghadirkan kemenangan demi kemenangan bagi tim tersebut.

Conte: Kami Pantas ke Final

Kekecewaan tentu masih merasuki kubu Inter Milan. Pasalnya mereka harus kehilangan peluang untuk meraih gelar Coppa Italia musim ini. Tim berjuluk Internazionalle Milan itu harus memberikan tiket final kepada Napoli setelah hanya mampu bermain imbang 1-1 di leg kedua.

Hasil imbang ini tak cukup bagi mereka untuk lolos ke babak pamungkas. Pasalnya di pertemuan pertama di kandang sendiri, Inter takluk satu gol tanpa balas.

Di laga ini Inter mampu menguasai jalannya pertandingan. Selain itu mereka memiliki peluang lebih banyak. Sayangnya mereka tak mampu mencetak banyak gol. Hal inilah yang disesali pelatih Inter, Antonio Conte.

Menurut mantan pelatih Chelesa itu, timnya pantas memenangi pertandingan dan lolos ke partai final. Mestinya merekalah yang lolos ke babak pamungkas untuk berduel dengan Juventus memperebutkan trofi tersebut.

“Selama dua leg ini, saya yakin kami pantas lolos ke final. Saya tidak banyak mengoreksi penampilan para pemain setelah malam ini, karena inilah sepakbola agresif yang saya inginkan, coba mendominasi laga,” beber Conte.

Lebih lanjut pelatih asal Italia itu mengatakan timnya memiliki banyak peluang. Sayangnya para pemain Inter gagal memaksimal setiap peluang yang dimiliki.

“Kami membuat banyak peluang dan mungkin harusnya bisa lebih memaksimalkan peluang di depan gawang. Tapi, David Ospina membuat beberapa penyelamatan luar biasa dan menentukan,” sambungnya.

Ia pun mengakui sangat kecewa dengan kebobolan pada gawang mereka. Hal ini terjadi karena kesalahan para pemain Inter sendiri. Menurutnya timnya seharusnya bisa menghindari kebobolan tersebut,

“Kecewa sekali melihat cara kami kebobolan, karena kesalahan naif seperti itu harusnya bisa dihindari. Jika kami ingin bertarung menghadapi tim seperti Napoli, kami harus membuat banyak peluang, mendominasi laga, dan performa ini jadi modal untuk ke depannya.”

Ia menegaskan timnya kurang fokus di laga ini. Hal ini harus dibayar mahal dengan kebobolan. Ia mengatakan timnya kurang memperhatikan hal-hal kecil yang justru menghukum mereka. Untuk itu ia menegaskan kekalahan ini menjadi pelajaran bagi mereka. Seharusnya mereka tak sampai mengabaikan detail-detail kecil bila tidak ingin kalah secara menyakitkan.

“Kami tidak fokus di momen itu dan harus membayar mahal (kebobolan gol Mertens). Setidaknya itu memperlihatkan detil-detil kecil jadi pembeda di level seperti ini dan membantu kami lebih dewasa,” pungkasnya.

Kehilangan tiket final membuat Inter pun berpeluang tanpa gelar di musim ini. Di pentas Serie A mereka masih harus berjuang untuk mengatasi inkonsistensi yang saat ini sedang terjadi.