Pemain Atletico Ini Khawatir Rawan Cedera Pemain di La Liga

Saat ini para kontestan La Liga Spanyol sedang bersiap untuk menghadapi kompetisi setelah sempat terhenti selama beberapa bulan karena wabah Corona atau Covid-19. Namun demikian ada kekhawatiran yang menghantui para pemain.

Salah satunya adalah ancaman cedera. Sebagaimana dikatakan pemain Atletico Madrid, Saul Niguez, kembalinya kompetisi setelah sempat jeda selama beberapa bulan membuat para pemain rawan cedera.

“Mereka secara fisik baik-baik saja. Satu-satunya hal yang membuat kami sedikit khawatir adalah cedera,” beber Saul.

Lebih lanjut pemain asal Spanyol itu mengatakan potensi cedera sangat mungkin mengingat para pemain sudah tidak berkompetisi sebagaimana biasa selama dua bulan terakhir. Ia memperkirakan ada sekitar lima atau enam pemain yang akan mengalami cedera otot saat kompetisi kembali bergulir.

“Saya pikir di setiap pertandingan akan ada antara lima dan enam cedera otot di antara semua tim. Para pemain yang memiliki menit paling sedikit harus siap, karena sekarang kami membutuhkan semua orang,” lanjutnya.

Situasi ini tentu sangat berpengaruh pada hasil pertandingan. Menurutnya tim dengan pemain cedera paling sedikit akan diuntungkan. Untuk itu ia menghimbau rekan-rekannya untuk tetap menjaga kesehatan dan menjauhkan diri dari potensi terkena wabah Corona atau Covid-19.

“Tim yang mengalami (cedera pemain) paling sedikit akan mendapat keuntungan. Yang penting adalah menjadi sehat, menjaga diri sendiri, memiliki gaya hidup sehat akan memberi keuntungan,” pungkasnya.

Tidak hanya klub-klub La Liga yang terancam cedera, hal serupa bakal terjadi juga di Serie A. Kekhawatiran itu datang dari Giacomo Zanon, Kepala Unit Traumatologi Olahraga Policlinico di Pavia. Menurutnya dalam situasi seperti ini para pemain akan mudah mengalami cedera karena selama beberapa bulan terakhir aktivitas mereka di lapangan sepak bola terhenti.

“Ada beberapa masalah yang harus diperhatikan. Pertama soal penangguhan latihan. Dua bulan di rumah berbanding 20 hari beristirahat di kala aktif bermain, secara tradisonal itu sama saja dengan liburan musim panas,” bebernya.

Lebih lanjut ia mengatakan setelah jeda yang cukup panjang para pemain tidak bisa langsung dihadapkan dengan jadwal yang padat. Dengan demikian peluang para pemain mengalami cedera akan lebih besar.

“Lalu ada latihan fisik singkat seusai periode panjang tidak aktif bermain. Aspek ini meningkatkan kemungkinan patologi yang berlebihan, semisal cedera tendon atau masalah pada otot,” sambungnya.

Ia mengatakan kemungkinan cedera tidak hanya terjadi pada para pemain yang sebelumnya memiliki riwayat cedera. Ancaman cedera juga akan terjadi pada para pemain yang sebelumnya berada dalam kondisi prima.