Benzema Dua Gol, Real Madrid Tekuk Valencia

Real Madrid melanjutkan tren positif di era new normal. Setelah memetik kemenangan di pertandingan sebelumnya, El Real kini sukses melanjutkan catatan manis dengan kemenangan di pekan ke-29.

Menghadapi Valencia di kandang sendiri di Estadion Alfredo Di Stefano pada Jumat, 19 Juni 2020 dini hari WIB, Los Blancos sukses memetik kemenangan tiga gol tanpa balas.

Karim Benzema tampil gemilang di laga itu. Pemain asal Prancis itu mencetak brace alias dua gol. Sementara satu gol lainnya disumbangkan oleh Marco Asensio.

Kemenangan ini tentu sangat penting bagi Madrid. Tambahan tiga angka membuat mereka kini memperkecil ketertinggalan dengan Barcelona di puncak klasemen sementara. Kini jarak di antara kedua tim hanya terpaut dua angka.

Di laga ini kedua tim menurunkan formasi terbaik. Madrid juga menurunkan Eden Hazard yang baru pulih dari cedera. Hazard berduet dengan Benzema di lini depan.

Permainan terbuka yang diperagakan kedua tim membuat laga berjalan menarik. Beberapa kali kedua tim berusaha untuk menciptakan peluang di gawang lawan.

Valencia sempat menggetarkan gawang Madrid di menit ke-21 melalui aksi Rodrigo. Hanya saja gol tersebut kemudian dianulir wasit setelah melihat VAR. Ridrigo disebut sudah lebih dulu berada dalam posisi offside. Kedua tim pun menyudahi babak pertama dengan skor kaca mata.

Madrid tampil lebih dominan di babak kedua. Benzema berhasil membuka keunggulan tuan rumah di menit ke-61 setelah menuntaskan umpan Eden Hazard.

Asensio yang belum berapa lama menginjak lapangan pertandingan berhasil menggandakan keunggulan Madrid. Pemain muda Spanyol itu berhasil menuntaskan umpan tarik ferland Mendy.

Kiper Valencia, Jasper Cillessen pun dipaksa kembali memungut bola dari dalam gawangnya di menit ke-86. Benzema kembali mencatatkan namanya di papan skor setelah sepakan boli nan indah gagal dibendung mantan kiper Barcelona itu.

Valencia tak bisa mengembangkan permainan terutama setelah mereka kehilangan salah satu pemainnya. Lee Kang-in diganjar kartu merah karena melakukan pelanggaran kepada kapten Madrid, Sergio Ramos. Keunggulan tiga gol tuan rumah pun bertahan hingga laga usai.

Susunan pemain Real Madrid versus Valencia:

Real Madrid: Thibaut Courtois; Dani Carvajal, Sergio Ramos, Raphael Varane, Florian Mendy; Luka Modric, Casemiro, Toni Kroos; Federico Valverde (Marco Asensio 74′), Karim Benzema, Eden Hazard (Vinicius Junior 82′).

Pelatih: Zinedine Zidane

Valencia: Jasper Cillessen; Daniel Wass, Hugo Guillamon, Eliaquim Mangala, Jose Gaya; Feran Torres (Goncalo Guedes 60′), Dani Parejo (Francis Coquelin 69′), Geoffrey Kondogbia, Carlos Soler (Denis Cheryshev 69′); Rodrigo Moreno (Lee Kang-in 76′), Maxi Gomez (Kevin Gameiro 59′).

Pelatih: Albert Celades

Jordi Alba: Barcelona tak Perlu Khawatir yang Dilakukan Para Rival

Persaingan La Liga Spanyol kembali terjadi seiring dimulainya kembali kompetisi setelah sempat terjeda selama beberapa bulan. Barcelona dan Real Madrid pun kembali bersaing untuk meraih posisi puncak klasemen.

Saat ini Barcelona berada di urutan teratas dengan keunggulan dua poin dari Real Madrid. Pemain Barcelona, Jordi Alba mengatakan timnya tak perlu melihat apa yang terjadi dengan para rival. Hal ini dikatakan usai Barcelona mengandaskan Real Mallorca dengan skor telak.

“Sementara kami terus menang, kami tidah perlu mengkhawatirkan apa yang para rival kami lakukan dan hari ini kami sudah menuntaskan tugas kami,” beber Jordi Alba.

Lebih lanjut pemain internasional Spanyol itu mengatakan Barcelona mampu tampil penuh percaya diri saat menghadapi tuan rumah Mallorca. Ia mengapresiasi semangat dan kepercayaan diri rekan-rekannya. Hal ini dibuktikan dengan gol cepat yang tercipta di awal pertandingan.

“Gol cepat memberikan kepercayaan diri yang besar. Mallorca itu lawan yang bikin tidak nyaman dan segalanya jadi lebih mudah kalau Anda memimpin lebih cepat,” beber Alba.

Lebih lanjut pemain yang berposisi sebagai bek itu mengatakan laga ini sangat penting bagi mereka. Ini merupakan laga pertama setelah rehat selama tiga bulan. Ia menilai timnya sukses mengendalikan permainan termasuk mampu meredam agresivitas para pemain sayap Mallorca.

Ia mengakui timnya harus mengerahkan segenap kekuatan untuk menguasai jalannya laga. Hingga gol ketiga mereka tak bisa bersantai.

“Itu adalah laga pertama setelah tiga bulan tanpa satupun pertandingan dan kami tampil baik, mengontrol laga melawa tim yang punya pemain-pemain sayap cepat. Sampai gol ketiga, kami tak bisa bersantai karena mereka bisa saja kembali punya peluang,” pungkasnya.

Di laga ini Barcelona tampil dengan kekuatan penuh termasuk beberapa pemain utama seperti Lionel Messi dan Luis Suarez yang baru pulih dari cedera.

Sebelumnya muncul wanti-wanti terhadap sang pelatih agar tidak terlalu memaksa Messi yang baru pulih dari cedera.

Hal ini disampaikan oleh mantan pemain Barcelona, Rivaldo. Pria yang pernah menjadi pemain tim nasional Brasil itu meminta Setien tidak terlalu memaksa Messi termasuk di pertandingan pertama pasca jeda menghadapi Real Mallorca pada akhir pekan ini.

“LaLiga kembali, tapi Lionel Messi sempat mengalami cedera pekan lalu, jadi banyak yang membahas apakah dia harus jadi starter dan bermain penuh melawan Mallorca di hari Sabtu,” beber Rivaldo.

Pemain Atletico Ini Khawatir Rawan Cedera Pemain di La Liga

Saat ini para kontestan La Liga Spanyol sedang bersiap untuk menghadapi kompetisi setelah sempat terhenti selama beberapa bulan karena wabah Corona atau Covid-19. Namun demikian ada kekhawatiran yang menghantui para pemain.

Salah satunya adalah ancaman cedera. Sebagaimana dikatakan pemain Atletico Madrid, Saul Niguez, kembalinya kompetisi setelah sempat jeda selama beberapa bulan membuat para pemain rawan cedera.

“Mereka secara fisik baik-baik saja. Satu-satunya hal yang membuat kami sedikit khawatir adalah cedera,” beber Saul.

Lebih lanjut pemain asal Spanyol itu mengatakan potensi cedera sangat mungkin mengingat para pemain sudah tidak berkompetisi sebagaimana biasa selama dua bulan terakhir. Ia memperkirakan ada sekitar lima atau enam pemain yang akan mengalami cedera otot saat kompetisi kembali bergulir.

“Saya pikir di setiap pertandingan akan ada antara lima dan enam cedera otot di antara semua tim. Para pemain yang memiliki menit paling sedikit harus siap, karena sekarang kami membutuhkan semua orang,” lanjutnya.

Situasi ini tentu sangat berpengaruh pada hasil pertandingan. Menurutnya tim dengan pemain cedera paling sedikit akan diuntungkan. Untuk itu ia menghimbau rekan-rekannya untuk tetap menjaga kesehatan dan menjauhkan diri dari potensi terkena wabah Corona atau Covid-19.

“Tim yang mengalami (cedera pemain) paling sedikit akan mendapat keuntungan. Yang penting adalah menjadi sehat, menjaga diri sendiri, memiliki gaya hidup sehat akan memberi keuntungan,” pungkasnya.

Tidak hanya klub-klub La Liga yang terancam cedera, hal serupa bakal terjadi juga di Serie A. Kekhawatiran itu datang dari Giacomo Zanon, Kepala Unit Traumatologi Olahraga Policlinico di Pavia. Menurutnya dalam situasi seperti ini para pemain akan mudah mengalami cedera karena selama beberapa bulan terakhir aktivitas mereka di lapangan sepak bola terhenti.

“Ada beberapa masalah yang harus diperhatikan. Pertama soal penangguhan latihan. Dua bulan di rumah berbanding 20 hari beristirahat di kala aktif bermain, secara tradisonal itu sama saja dengan liburan musim panas,” bebernya.

Lebih lanjut ia mengatakan setelah jeda yang cukup panjang para pemain tidak bisa langsung dihadapkan dengan jadwal yang padat. Dengan demikian peluang para pemain mengalami cedera akan lebih besar.

“Lalu ada latihan fisik singkat seusai periode panjang tidak aktif bermain. Aspek ini meningkatkan kemungkinan patologi yang berlebihan, semisal cedera tendon atau masalah pada otot,” sambungnya.

Ia mengatakan kemungkinan cedera tidak hanya terjadi pada para pemain yang sebelumnya memiliki riwayat cedera. Ancaman cedera juga akan terjadi pada para pemain yang sebelumnya berada dalam kondisi prima.

Sisa Kompetisi Bak Final bagi Barcelona

La Liga Spanyol dikabarkan akan kembali bergulir pada awal bulan depan. Dengan demikian para penggemar akan kembali menyaksikan persaingan di antara para peserta, terutama antara Barcelona dan Real Madrid.

Dua tim ini berada di urutan teratas di tabel klasemen sementara. Barcelona sementara ini berada di urutan teratas dengan keunggulan dua angka dari rival abadinya itu. Tak heran kubu Barcelona menyambut sisa kompetisi musim ini dengan penuh keseriusan.

Sebagaimana dikatakan oleh gelandang Barcelona, Arturo Vidal, Barcelona akan menghadapi 11 laga sisa dengan penuh keseriusan. Menurutnya, laga-laga tersebut tak ubahnya partai final bagi mereka.

Pemain asal Chile itu mengatakan dirinya sangat bersemangat untuk menyambut kembali kompetisi. Waktu jeda karena wabah Corona atau Covid-19 selama beberapa bulan sudah cukup membuatnya kangen untuk bermain bola lagi.

“Sebuah kesenangan luar biasa bisa kembali. Menjalani karantina selama dua bulan itu cukup panjang,” beber Vidal.

Lebih lanjut mantan pemain Bayern Muenchen itu mengatakan saat ini timnya sedang berada dalam tren positif. Namun demikian mereka akan menghadapi kompetisi dengan jadwal yang padat. Karena itu mereka harus siap 100 persen.

“Sekarang kami sedang tampil sangat baik, kami menghadapi beberapa bulan yang penting. Kami mesti berada dalam kondisi 100 persen untuk dua kompetisi yang sedang dipertaruhkan.”

Untuk memastikan gelar musim ini, Blaugrana harus memainkan 11 pertandingan. Tidak hanya itu, bila tidak ingin gelar musim ini jatuh ke tim lain, maka mereka wajib memaksimalkan 11 laga sisa itu. Tak heran Vidal mengatakan 11 laga sisa tak ubahnya partai final bagi mereka.

“Sebelas pertandingan ini akan menjadi 11 final, kami tahu betul bahwa mereka akan sangat menylitkan. Kami bukannya tidak percaya diri sendiri, melainkan kami mesti memikirkan tentang kemenangan dan melakukannya dengan cara terbaik,” pungkasnya.

La Liga bakal bergulir lagi pada 11 Juni mendatang. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Presiden La Liga, Javier Tebas. Tebas mengatakan rencana mereka sudah disetujui oleh Dewan Olahraga Nasional atau CSD.

“Dalam pertemuan grup kontak yang dibentuk bersama CSD (Dewan Olahraga Nasional), Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) dan LaLiga telah menyepakati format 11 pekan terakhir dari LaLiga Santander dan LaLiga SmartBank,” ungkap pihak CSD.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kompetisi akan dimulai lagi pada akhir pekan di tanggal 13 dan 14 Juni. Namun demikian laga pertama akan digelar pada 11 Juni.

“Kompetisi akan mulai lagi pada akhir pekan di tanggal 13 dan 14 Juni, dengan pertandingan pertama antara Sevilla dan Real Betis pada Kamis, 11 Juni.”

La Liga Berlangsung Tertutup, Valverde: Itu Hal yang Buruk

La Liga Spanyol di ambang untuk bergulir kembali. Kompetisi sepak bola di jagad sepak bola Spanyol itu diprediksi akan berputar lagi pada pertengahan bulan depan setelah sempat terhenti selama beberapa bulan tersebab wabah Corona atau Covid-19.

Namun demikian situasi akan berbeda. Sekalipun kompetisi berlangsung lagi, para penonton tidak diizinkan untuk datang ke stadion. Laga-laga akan digelar secara tertutup.

Situasi ini mendapat beragam reaksi. Salah satunya dari pemain Real Madrid, Federico Valverde. Menurut sosok asal Uruguay itu, laga tanpa penonton akan menghadirkan kerumitan tersendiri. Bahkan ia mengatakan hal tersebut merupakan sesuatu yang tak baik.

“Beberapa laga mungkin masih oke, tapi saya gak tahu apa yang bakal terjadi kalau sampai 100 laga tanpa penonton. Yang pertama, sih, pasti akan rumit,” beber Valverde.

Lebih lanjut Valverde mengatatakan pihaknya belum siap untuk bermain dalam stadion tanpa penonton. Bedanya saat ini para pemain sedang bersemangat setelah kompetisi sempat terhenti selama beberapa pekan.

“Itu hal yang buruk. Kami tidak siap bermain dalam kondisi seperti itu. Mungkin sekarang semua orang justru sedikit lebih bersemangat,” sambungnya.

Pemain berusia 21 tahun itu mengatakan situasi yang terjadi ini patut dipahami. Orang-orang tentu lebih menaruh perhatian pada aspek kesehatan dan keselamatan. Apalagi wabah ini merupakan hal yang baru dan sampai saat ini belum ditemukan obat atau vaksinnya.

“Ini masa-masa yang sulit, terutama kekhawatiran yang Anda miliki pada orang-orang terdekat. Kita mengalami sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan mungkin membuat kami hanya memandang orang-orang harus melakukan pekerjaan yang lebih penting.”

Meski dalam situasi yang belum benar-benar kondusif, Valverde tetap optimis dengan masa depan kompetisi. Menurutnya sepak bola tetaplah menarik untuk ditonton dan dinikmati.

“Tapi, itu tidak menghentikan sepakbola untuk menjadi tontonan yang bisa kita nikmati,” pungkasnya.

Presiden La Liga, Javier Tebas mengatakan kapan kompetisi dimulai ditentukan pula oleh situasi yang terjadi dalam beberapa hari ke depan. Saat ini klub-klub La Liga sudah diizinkan untuk melakukan latihan secara berkelompok.

Menurut Tebas bilsa selama menjalani latihan bersama itu tidak ada kendala maka besar kemungkinan kompetisi akan bergulir lagi. Namun demikian ia mengatakan pihaknya akan sangat berhati-hati untuk mengambil keputusan.

Kembali Berlatih Bersama, Rakitic: Merasa Seperti Jadi Pesepakbola Lagi

Saat ini klub-klub La Liga sudah kembali menggelar latihan. Latihan yang dilakukan tidak lagi secara individu tetap bersama. Situasi ini pun mengundang beragam komentar. Salah satunya datang dari pemain Barcelona, Ivan Rakitic.

Menurut pemain internasional Kroasia itu kembali berlatih bersama terasa spesial. Ia merasa kembali menjadi seorang pesepakbola.

“Kembali berlatih secara berkelompok rasanya spesial. Saya merasa seperti pesepakbola lagi,” beber Rakitic.

Lebih lanjut ia mengatakan situasi ini harus disambut positif. Namun demikian masih ada aturan dan protokol yang harus dilaksanakan. Ia pun menegaskan akan patuh dan taat pada setiap protokol yang telah ditetapkan.

“Kami harus menghormati situasinya, tapi kami juga menantikan ini. Kami ganti baju dan mandi di rumah.”

Rakitic pun mengaku tak sabar untuk kembali merumput. Apalagi La Liga masih menghadirkan persaingan yang sengit. Saat ini Barcelona dan Real Madrid terus berjuang untuk menjadi kampiun di akhir musim.

“Saya benar-benar tak sabar kembali main. Hanya ada beberapa pertandingan lagi dan untuk ini saya ingin ada di level terbaik. Sisanya kita lihat saja,” sambungnya.

Mantan pemain Sevilla itu menegaskan ada banyak perubahan yang dialami di hari pertama latihan bersama. Bahkan rekan-rekan setim sampai berkomentar terkait perubahan yang terjadi dengan dirinya selama masa karantina mandiri.

“Saat tiba di tempat latihan, mereka bilang ‘Ivan, kamu berubah’. Secara fisik sekarang saya lebih baik daripada setelah musim panas,” tegasnya.

Kiper Real Madrid, Thibaut Courtois pun sangat senang dengan situasi tersebut. Ia pun tak sabar untuk kembali bertanding di lapangan hijau. Apalagi sudah hampir dua bulan pihaknya tidak bisa beraktivitas.

“Setelah hampir dua bulan tanpa latihan, kami tidak sabar untuk kembali ke sana, untuk bersama sebagai tim lagi di sini di Valdebebas,” beber Courtois.

Lebih lanjut mantan kiper Chelsea itu mengatakan situasi yang sulit ini sempat membuat mereka harus menggelar latihan secara individu. Berlatih di rumah baginya bukan menjadi hal yang bagus. Tentu situasi tersebut berbeda dengan latihan bersama di lapangan.

“Ini berbeda ketika Anda harus melakukannya di rumah, tetapi semua orang telah berlatih dengan sangat baik. Kami melakukan semua yang diminta pelatih dan kami dalam kondisi yang baik. Secara umum, semua orang merasa oke,” lanjutnya.

Lebih lanjut Courtois pun mengungkapkan kesediaannya untuk berjuang maksimal di sisa musim ini. Ia menegaskan pihaknya pun bersiap untuk merebut trofi La Liga musim ini.

Kiper Madrid Senang Bisa Berlatih Bersama Lagi

Saat ini tim-tim La Liga Spanyol sudah mulai menggelar latihan, bukan lagi secara individu tetapi bersama. Hal ini mendatangkan berbagai respon positif. Salah satunya datang dari kiper Real Madrid, Thibaut Courtois.

Kiper asal Belgia itu pun sangat senang dengan situasi tersebut. Ia pun tak sabar untuk kembali bertanding di lapangan hijau. Apalagi sudah hampir dua bulan pihaknya tidak bisa beraktivitas.

“Setelah hampir dua bulan tanpa latihan, kami tidak sabar untuk kembali ke sana, untuk bersama sebagai tim lagi di sini di Valdebebas,” beber Courtois.

Lebih lanjut mantan kiper Chelsea itu mengatakan situasi yang sulit ini sempat membuat mereka harus menggelar latihan secara individu. Berlatih di rumah baginya bukan menjadi hal yang bagus. Tentu situasi tersebut berbeda dengan latihan bersama di lapangan.

“Ini berbeda ketika Anda harus melakukannya di rumah, tetapi semua orang telah berlatih dengan sangat baik. Kami melakukan semua yang diminta pelatih dan kami dalam kondisi yang baik. Secara umum, semua orang merasa oke,” lanjutnya.

Lebih lanjut Courtois pun mengungkapkan kesediaannya untuk berjuang maksimal di sisa musim ini. Ia menegaskan pihaknya pun bersiap untuk merebut trofi La Liga musim ini.

“Kami juga ingin memulai kembali La Liga dan kami akan berjuang keras untuk memenangkannya,” tegasnya.

Saat ini Real Madrid masih berada di urutan kedua di tabel klasemen sementara. El Real mengemas total 56 poin dari 27 pertandingan yang telah dijalani. Courtois dan kawan-kawan tertinggal dua angka dari pemuncak klasemen, Barcelona.

Sebagaimana dikatakan bek Real Madrid, Dani Carvajal, mereka mengalami kikuk saat harus kembali ke lapangan latihan.

“Kami betul-betul kesulitan mengontrol bola di hari pertama latihan,” beber Carvajal.

Lebih lanjut pemain asal Spanyol itu mengatakan apa yang telah dilakukan selama pandemi di rumah ternyata berbeda dengan yang dilakukan di lapangan latihan. Berlatih secara mandiri di rumah tidak menjamin latihan bersama berjalan lancer. Namun demikian Carvajal mengatakan hal tersebut bukan menjadi tantangan berarti.

“Pada akhirnya, latihan Anda di rumah sendiri sama sekali berbeda dengan yang Anda lakukan di lapangan. Tapi kami semakin bagus kok,” sambungnya.

Terkait latihan yang dijalani, Carvajal mengatakan pihaknya tetap harus mengikuti berbagai protokol dan aturan ketat yang ditetapkan pemerintah.

“Kami harus mengikuti protokol yang ditetapkan LaLiga, berhati-hati dan menghormati aturan dan secara umum mencoba untuk mendapatkan kembali kecepatan dengan dan tanpa bola,” akunya.

Kroos Belum Berpikir untuk Tinggalkan Madrid

Toni Kroos menegaskan dirinya belum berpikir untuk meninggalkan Real Madrid. Berkembang kabar terkait kemungkinan pemain asal Jerman itu hijrah ke Liga Inggris. Terkait hal ini Kroos mengatakan dirinya sama sekali belum memiliki bayangan untuk bermain di kompetisi tersebut.

Kroos yang sudah berusia kepala tiga masih terikat kontrak dengan Los Blancos hingga 2023. Saat ini ia mengatakan dirinya masih merasa nyaman dan betah di Madrid. Ia mengakan sesuai kontraknya dirinya masih memiliki waktu yang lama untuk tetap berseragam Los Merengues.

“Tiga tahun di sepakbola itu lama. Tiga tahun bersama Real Madrid, bahkan lebih lama,” beber Kroos.

Lebih lanjut ia menegaskan dirinya benar-benar ingin memanfaatkan semua kesempatan yang masih tersisa. Ia ingin memanfaatkan tiga tahun masa kontrak bersama El Real. Setelah kontrak selesai ia baru berpikir terkait masa depannya setelah melihat situasi dan kondisi dirinya.

“Aku benar-benar ingin menghabiskan tiga tahun di Real. Maka saat yang tepat adalah di usia 33 tahun, untuk bertanya kepada diri sendiri: bagaimana kondisi fisik, apa motivasinya, apakah aku masih merasa ingin terus bermain? Baru kemudian kita lihat bagaimana,” sambungnya.

Selain Liga Inggris, Kroos juga dikaitkan dengan Liga Super China. Kroos menegaskan dirinya belum berpikir untuk mencoba peruntungan di kompetisi-kompetisi tersebut.

“Satu hal yang pasti tidak akan kamu baca tentangku adalah Kroos pergi ke China dua tahun lagi, atau cerita seperti itu. Lupakan saja hal-hal semacam itu itu,” sambungnya lagi.

Ia menegaskan masih ingin fokus dengan Real Madrid. Masih ada target-target yang ingin ia capai meski bersama klub saat ini ia sudah meraih sejumlah gelar bergengsi di antaranya Liga Champions Eropa.

“Aku tidak bisa membayangkan itu adalah pilihanku, untuk pergi ke tempat lain. Jika sudah waktunya dan kamu berkata, ‘Oke, satu tahun lagi di sini, karena kamu masih cukup baik dan masih ingin bermain’, aku tidak akan mengesampingkannya.”

Bila melihat kompetisi Liga Primer Inggris, Kroos sepertinya sedikit pesimis. Bila bermain di kompetisi tersebut saat usianya sudah 33 tahun, ia menilai bukan sesuatu yang ideal. Pasalnya Liga Inggris merupakan salah satu kompetisi yang sangat mengandalkan kekuatan dan kebugaran fisik.

“Tapi jika perubahan lain, ke Inggris misalnya, di mana mereka bermain yang sangat mengandalkan fisik, aku tidak bisa membayangkannya pada usia 33 tahun,” pungkasnya.

Legenda Inter Sebut Lautaro Punya Kapasitas Main Bareng Messi

Saat ini Lautaro Martinez santer dikaitkan dengan Barcelona. Berbagai spekulasi pun berkembang, mulai dari peluang Inter Milan melepas pemain tersebut, kesanggupan Barcelona merogoh kocek untuk mendatangkan sang pemain, hingga kecocokannya dengan para bintang Barcelona seperti Lionel Messi.

Menurut mantan pemain Inter Milan, Diego Milita, Lautaro Martinez memiliki kualitas yang memungkinannya bisa bermain bareng dengan Lionel Messi. Tidak hanya itu kapasitas yang dimiliki pemain tersebut membuatnya bisa bertandem dengan Messi di lini depan Barcelona.

Milito merupakan salah satu pemain legendaris Inter Milan dan tim nasional Argentina. Tentu ia tahu bagaimana karakter Lautaro baik di level klub maupun tim nasional. Bersama Messi, Lautaro pun pernah bermain bersama di tim nasional Argentina.

“Dia saat ini di Inter karena dia pemain hebat. Dia betah di Nerazzurri, tetapi tentu saja dia dalam kondisi yang luar biasa untuk Barcelona dan bermain dengan Messi,” beber Milito.

Meski performa Lautaro sedang bagus bersama Internazionale Milan, Milito yakin dengan kualitas yang dimiliki ia akan bisa beradaptasi dengan baik di klub baru, termasuk Barcelona. Walau demikian Milito tak bisa memprediksi secara pasti kelanjutan dari spekulasi tersebut, entah Lautaro akan tetap di Inter atau bakal bergabung dengan Barcelona.

“Dia adalah pemain yang sangat lengkap. Yang jelas, saya tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Saya mendengar ada banyak gosip tentangnya,” tegasnya.

Meski begitu ada anggapan Lautaro tidak akan begitu mudah beradaptasi dengan Barcelona, termasuk pula menyatu dengan para pemain bintang Barcelona seperti Lionel Messi dan Luis Suarez. Tidak mudah bagi seorang pemain untuk bisa tampil menyatu dengan nama-nama besar di atas.

Anggapan ini dilontarkan oleh mantan pemain Barcelona, Javier Saviola. Saviola yang juga asal Argentina mengatakan sejatinya Lautaro akan sangt berguna bagi Barcelona. Hanya saja untuk bisa menyatu dengan para pemain bintang lainnya bukan perkara mudah.

“Sejujurnya, sebagai pemain Lautaro akan sangat berguna bagi Barcelona. Tapi kita semua tahu apa artinya berada bersama Suarez, Messi, dan bintang-bintang lainnya. Maksud saya, tak mudah main bersama mereka,” beber Saviola.

Lebih lanjut Saviola mengambil contoh Paulo Dybala. Pemain muda timnas Argentina itu tidak mudah tampil bersama Messi di tim nasional Argentina. Menurutnya untuk bisa menyatu dengan Messi seorang tandem harus bisa menjaga konsentrasi agar bisa menjaga ritme permainan yang sama dengan Messi.

“Dia (Dybala) bilang bahwa sulit bermain bersama Messi dan saya setuju dengan perkataannya. Mempertahankan ritme permainan yang sama dengannya (Messi) memerlukan konsentrasi tinggi. Terdengar mudah, tapi pada praktiknya tidak,” sambungnya.

La Liga Berpeluang Bergulir Lagi pada Juni

Kompetisi sepak bola di Eropa sedang terhenti. Tidak terkecuali di Spanyol. Saat ini kompetisi tertinggi di sepak bola Spanyol, La Liga sedang ditinjau untuk menentukan nasibnya, apakah dihentikan atau dilanjutkan lagi.

Beredar kabar La Liga akan kembali bergulir dalam waktu dekat. Bulan Juni diprediksi akan menjadi waktu yang pas untuk menggulirkan kembali roda kompetisi tersebut. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh operator liga.

Meski begitu tim-tim peserta dan para pemain harus menjalani serangkaian prosedur mulai dari tes medis hingga latihan yang mulai dibuka secara bertahan. Dalam perjalanan waktu menuju bergulirnya kembali La Liga akan melewati berbagai fase persiapan.

“Langkah ini mencakup periode yang berlangsung sekitar empat pekan dengan fase-fase berbeda, yang bagaimanapun, akan bergantung pada proses de-eskalasi yang diterapkan oleh pemerintah,” beber pihak La Liga.

Lebih lanjut pihak La Liga akan terus berkomunikasi dengan setiap klub untuk menjalankan berbagai kebijakan sesuai dengan fase-fase yang telah ditentukan. Mula-mula para pemain menjalani latihan mandiri berlanjut dengan latihan bersama, sebelum kompetisi dimulai.

“Bersama dengan tes-tes medis yang dilaksanakan oleh klub-klub, sebuah pengaturan waktu kembali ke latihan telah diterapkan yang akan dimulai dengan para pemain berlatih sendiri dan dengan aktivitas kelompok sebelum kembalinya kompetisi, yang dijadwalkan pada Juni,” sambung pihak La Liga.

Tidak hanya La Liga, Serie A Italia juga tengah terhenti. Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, ragu dengan masa depan kompetisi tersebut di musim ini. Spadafora memprediksi nasib Serie A tidak akan berbeda dengan Ligue 1 Prancis yang sudah dihentikan.

Ia mengatakan saat ini masih berlangsung negosiasi dengan berbagai pihak terkait kelanjutan kompetisi. Dari pihak Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), diajukan protokol medis sebagai jaminan untuk melanjutkan kompetisi. Namun ternyata protokol tersebut belum cukup.

“Negosiasi sedang berlangsung antara komite ilmuwan dan FIGC, yang menyajikan protokol medis yang dipertimbangkan masih belum cukup,” beber Spadafora.

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini sejumlah klub Serie A sudah mulai diperbolehkan untuk menggelar latihan, meski masih terbatas. Namun demikian Spadafora menilai hal tersebut belum bisa menjadi indikasi bahwa Serie A akan berlanjut lagi. Ia justru melihat situasi yang ada sekarang tidak memungkinkan untuk melanjutkan kompetisi.

Sassuolo menjadi klub Serie A pertama yang mulai berlatih. Namun demikian latihan tersebut masih dilakukan secara individu dan dibuat dengan mengikuti prosedur yang ketat. Durasi hingga lapangan diatur sedemikian rupa untuk menghindari kontak fisik di antara para pemain.