Tukar Arthur Melo dengan Pjanic, Manajemen Barcelona Dinilai Bobrok

Barcelona tengah mendapat sorotan. Selain terkait performa tim di lapangan pertandingan. Ada hal lain yang membuat klub Catalonia itu menjadi sasaran kritik. Salah satunya adalah terkait transfer Miralem Pjanic dari Juventus.

Pjanic ditukar dengan Arthur Melo plus sejumlah uang yang dikabarkan mencapai 10 juta euro. Calon presiden Barcelona, Victor Font bahkan terang-terangan menilai manajemen Barcelona bobrok.

“Kesepakatan pertukaran ini, yang tampaknya bakal rampung, menegaskan kenyataan keadaan klub sangat mengkhawatirkan dan ini adalah tempat yang paling merusak. Ada situasi keuangan yang genting dan gangguan dalam proyek olahraga,” beber Font.

Lebih lanjut Font mengatakan transfer ini menggambarkan kondisi klub terutama terkait masalah finansial. Menurut Font ada tekanan untuk menyeimbangkan keuangan.

“Transfer ini menunjukkan prioritas absolut dewan saat ini adalah menyeimbangkan keuangan mereka dengan memangkas sistem jaminan yang sangat merusak, terlebih keuangannya telah berada di bawah tekanan selama bertahun-tahun, jauh sebelum pandemi.”

Menurutnya bukan baru kali ini manajemen Barcelona mengambil langkah tersebut. Tahun lalu ia menyebut soal transfer Jasper Cillessen dan Neto. Menurutnya hal ini menunjukkan bahwa tidak ada regenerasi pemain yang jelas dalam klub tersebut.

“Tahun lalu [Jasper] Cillessen dan Neto. Tahun ini, untuk menutupi masalah mereka, manajemen telah mengorbankan pemain muda dan strategis untuk masa depan, yang baru direkrut beberapa waktu lalu. Ini adalah bukti bahwa tidak ada proyek olahraga yang penting bagi klub,” lanjutnya.

Font menilai pertukaran Pjanic dan Melo sungguh tak pas. Pjanic sudah berusia kepala tiga, sementara itu Melo masih berusia 23 tahun. Melepas pemain muda seperti Melo dan mendatangkan Pjanic dinilai sebagai kebijakan yang salah.

“Pertukaran Arthur untuk Pjanic mungkin dinilai terlalu tinggi dalam harga pasar, dan meningkatkan tagihan upah dan bonus masa depan untuk pemain yang sedang menuju fase akhir kariernya. Kami menilai, sekali lagi, mereka menempatkan kepentingan orang-orang di atas kepentingan klub,” pungkasnya.

Sementara itu mantan direktur Juventus, Luciano Moggi, menilai dari sisi kualitas Pjanic lebih baik dari Melo.

“Saya sih lebih pilih Pjanic. Saya tak suka mengatakan apakah hal itu bagus buat Juventus, atau bakal merugikan karena kesepakatannya,” beber Moggi.

Lebih lanjut Moggi mengatakan dari sisi kecepatan Arthur dinilai kurang. Sementara dari sisi teknik Pjanic dinilai lebih bagus dari Arthur. Selain itu Arthur yang berposisi sebagai gelandang itu lebih banyak mengisi bangku cadangan di Barcelona.