Emery Pernah Sentil Ozil Tak Punya Komitmen

Bukan rahasia lagi hubungan antara Unay Emery dan Mesut Ozil saat keduanya sama-sama berada di Arsenal tidaklah harmonis. Pemain asal Jerman itu kurang mendapat menit bermain dari sang pelatih.

Emery pun buka suara terkait hal itu. Menurut Emery dirinya memiliki alasan untuk tidak memberinya menit bermain secara reguler. Ia menilai sang pemain terlihat seperti tidak memiliki motivasi dan komitmen.

“Pada akhirnya dia harus melihat dirinya sendiri. Sikap dan komitmennya,” beber Emery.

Lebih lanjut mantan pelatih Paris Saint-Germain (PSG) itu mengatakan dirinya sudah berusaha untuk membantu sang pemain. Ia mengatakan dirinya selalu memperhatikan para pemain berbakat di setiap klub yang pernah ditanganinya, tidak terkecuali Ozil.

“Saya berusaha sekuat tenaga untuk membantu Ozil. Sepanjang karir saya, para pemain berbakat telah menjadi favorit saya dan mereka telah bermain sebaik mungkin atau mendekati yang terbaik bersama saya,” lanjutnya.

Lebih lanjut Emery mengatakan dirinya selalu berusaha berpikir positif. Namun demikian niat dan maksud baiknya tidak berjalan berbarengan dengan komitmen sang pemain.

“Saya selalu positif dengannya karena ingin ia terlibat dalam permainan. Namun kemudian sikap yang dia adopsi, dan tingkat komitmen sangat itu tidak cukup untuk tim.”

Emery juga membuka bagaimana sikap para pemain Arsenal lainnya di ruang ganti. Ia sebenarnya menjagokan Ozil untuk menjadi kapten. Namun di ruang ganti para pemain tidak ingin mantan pemain Real Madrid itu menjadi kapten.

“Salah satu kapten mungkin adalah Oezil tetapi di ruang ganti tak ada yang ingin dia menjadi kapten. Tingkat komitmennya bukanlah seseorang yang pantas menjadi kapten, dan bukan itu yang saya putuskan, itu para pemain putuskan,” lanjutnya.

Emery juga membuka salah satu pengalaman yang memperkuat kesan buruknya kepada Ozil. Setelah Arsenal takluk dari Chelsea di final Liga Europa 2018/2019, Ia meminta para pemain untuk datang dan melakukan pembicaraan dengan mereka.

Saat itu ia ingin melakukan pembicaraan personal dengan setiap pemain. Ternyata Ozil tidak datang saat itu.

“Saya mengadakan pertemuan dengan semua pemain di hari itu. Obrolan secara personal selama setengah jam dengan masing-masing pemain. Hanya Ozil yang tidak mau datang,” lanjutnya lagi.

Pelatih asal Spanyol itu pun menegaskan dari pengalaman seperti itu terlihat jelas lemahnya komitmen Ozil. Bila para pemain berkomitmen maka tidak ada alasan untuk tidak datang saat itu.

“Dia tidak datang. Dan itulah yang saya katakan soal komitmen. Ketika komitmennya 100 persen maka semua pemain harusnya datang,” pungkasnya.