Terkuak, Alasan Pemecatan Pellegrini oleh Manajemen West Ham

Manuel Pellegrini boleh saja disebut-sebut sebagai salah satu pelatih bertangan dingin. Namun nasibnya bersama West Ham United tidak semanis sebutan itu. Buktinya pelatih asal Italia itu harus kehilangan kursi pelatih West Ham United sejak akhir Desember 2019 lalu.

Presiden klub, David Sullivan pun membeberkan alasan di balik pemecatan tersebut. Menurutnya alasan utama karena prestasi klub tersebut yang tak sesuai harapan. Pihaknya harus mengambil keputusan tersebut agar timnya bisa bangkit dan terhindar dari degradasi.

“Dengan sangat kecewa kami harus mengambil keputusan ini (memecat Pellegrini. Sudah sangat jelas bahwa perubahan harus segera dilakukan untuk mengembalikan West Ham ke jalur yang benar sesuai dengan ambisi kami,” ungkap Sullivan.

Lebih lanjut Sullivan menyebut pergantian pelatih menjadi pilihan terbaik agar timnya bisa segera lepas dari krisi. Hal ini menandakan bahwa di tangan Pellegrini, nasib West Ham tidak akan bergerak kea rah yang lebih baik. Jadi opsi menggantikan juru taktik adalah yang terbaik untuk kembali ke jalur positif.

“Kami merasa penting untuk bertindak sekarang dan memberi kesempatan kepada pelatih baru nanti memenuhi target musim ini,” lanjutnya.

Lebih lanjut sang bos mengatakan timnya sebenarnya memiliki ambisis tersendiri. Ia berharap di tangan sang pelatih, West Ham bisa meraih prestasi. Karena itu ia ingin memberikan kesempatan kepada pelatih baru untuk mewujudkan ambisi tersebut.

“Namun, jelas bahwa perubahan diperlukan untuk mengembalikan klub sesuai dengan ambisi kami musim ini. Kami merasa perlu bertindak sekarang untuk memberikan manajer baru sebanyak mungkin waktu untuk mencoba dan mencapai tujuan itu,” lanjutnya.

Ternyata tak butuh waktu lama bagi West Ham untuk mendapatkan pelatih baru. Tim berjuluk The Hammers itu langsung menunjuk David Moyes sebagai pelatih anyar. Tentu pengalaman Moyes menangani klub-klub Inggris tak kalah banyak seperti pendahulunya.

Moyes pun antusias bisa menangani West Ham. Ia menyebut keputusan tersebut tak ubahnya memanggilnya pulang ke rumah.

“Menakjubkan kembali lagi. Rasanya senang berada di rumah. Saya rindu berada di sini. Saya menikmati berada di sekitar stadion dan saya senang berada di bagian dunia ini dan saya merindukan klub ini, jadi saya tidak sabar untuk memulai,” beber pelatih asal Skotlandia yang pernah menangani Manchester United dan Sunderland itu.

Saat ini West Ham masih berada di papan bawah, tepatnya di posisi ke-17. Tim tersebut mengemas total 22 poin dan hanya berjarak dua poin dari zona degradasi.