Ini Para Pemain Setan Merah yang Diwaspadai Guardiola

Pep Guardiola mengungkapkan sejumlah nama yang patut diwaspadai saat Manchester City berjumpa Manchester United di semi final Carabao Cup atau Piala Liga Inggris. Pertemuan kedua tim asal kota Manchester itu akan terjadi di Stadion Old Trafford pada Selasa, 7 Januari 2019 waktu setempat atau Rabu dini hari WIB.

Pelatih asal Spanyol itu pun sudah mewanti-wanti para pemainnya untuk menaruh perhatian pada sejumlah pemain Setan Merah. Para pemain yang dimaksud itu adalah para pemain muda yang menghuni lini serang.

Beberapa dari antaranya adalah Daniel James dan Marcus Rashford. Selain itu ada Mason Greenwood dan Anthony Martial. Tak ketinggalan adalah Jesse Lingard. Para pemain itu dikenal memiliki kecepatan di atas rata-rata.

“Saat mereka bisa berlari, mereka merupakan salah satu tim terbaik, dan tak cuma di Inggris. Saya akan bilang, karena kecepatan yang mereka miliki –(Daniel) James, (Mason) Greenwood, (Anthony) Martial, (Marcus) Rashford, dan (Jesse) Lingard,” ungkap Pep Guardiola.

Lebih lanjut mantan pelatih Barcelona itu memprediksi para pemain itu akan memberikan ancaman melalui pergerakan dan kecepatan mereka. Untuk itu ia akan menginstruksikan para pemainnya, terutama di lini belakang untuk tidak melakukan kesalahan.

“Saya mempunyai firasat bahwa mereka akan terus berlari, satu, dua atau tiga kali, atau sebanyak mungkin mereka mampu. Dan kami harus mengurangi kesalahan saat membangun serangan. Kami harus bersiap untuk itu, tapi kami harus memainkan permainan kami sendiri,” lanjut Guardiola.

Kedua tim tidak hanya memiliki skuad mumpuni. Lebih dari itu laga ini merupakan pertarungan gengsi antara dua tim sekota. Bahkan kuatnya rivalitas, City kerap dianggap sebagai tetangga berisik bagi Setan Merah.

“Saya tahu untuk tahun itu (2009) ketika saya tidak di sini kami (Man City) adalah tetangga yang berisik. Sekarang saya tidak tahu siapa kami. Saya belum berada di sini untuk waktu yang lama untuk merasakan apa artinya (bermain melawan) Liverpool bagi penggemar kami. Akan tetapi, saya tahu persis apa artinya melawan United bagi mereka,” ungkap Guardiola.

Guardiola membandingkan laga derby di kompetisi lain. Meski begitu ia mengatakan laga penting tidak hanya terkait derby tetapi juga saat menghadapi tim-tim kuat lainnya.

“Derby di Spanyol (bagi Barcelona) misalnya adalah melawan Espanyol dan Real Madrid dan di sini tentu saja melawan United adalah derby. Di Inggris ada banyak tim top, bukan hanya satu atau dua seperti di negara lain. Derby di kota ini penting bagi penggemar kami, tetapi menghadapi tim top lainnya juga penting,” tegas pelatih asal Spanyol itu.

 

 

 

Jelang Semi Final Piala Liga Inggris, Guardiola Waspadai Pemain Depan Man United

Salah satu laga menarik akan tersaji di Stadion Old Trafford, Selasa, 7 Januari 2020 waktu setempat atau Rabu dini hari WIB, saat tuan rumah Manchester United menjamu Mancheser City di babak semi final Piala Liga Inggris atau Carabao Cup.

Kedua tim tentu memiliki skuad mumpuni. Namun demikian kubu City begitu mewaspadai lini serang Setan Merah. Pasalnya para pemain depan United memiliki kecepatan lantaran usia mereka yang masih muda. Daniel James dan Marcus Rashford adalah contoh.

“Saat mereka bisa berlari, mereka merupakan salah satu tim terbaik, dan tak cuma di Inggris. Saya akan bilang, karena kecepatan yang mereka miliki –(Daniel) James, (Mason) Greenwood, (Anthony) Martial, (Marcus) Rashford, dan (Jesse) Lingard,” beber pelatih Manchester City, Pep Guardiola.

Lebih lanjut mantan pelatih Barcelona itu memprediksi para pemain itu akan memberikan ancaman melalui pergerakan dan kecepatan mereka. Untuk itu ia akan menginstruksikan para pemainnya, terutama di lini belakang untuk tidak melakukan kesalahan.

“Saya mempunyai firasat bahwa mereka akan terus berlari, satu, dua atau tiga kali, atau sebanyak mungkin mereka mampu. Dan kami harus mengurangi kesalahan saat membangun serangan. Kami harus bersiap untuk itu, tapi kami harus memainkan permainan kami sendiri,” lanjut Guardiola.

Sementara itu Guardiola juga memberikan apresiasi atas kinerja pelatih United, Ole Gunnar Solskjaer. Menurut Guardiola pelatih tersebut memiliki hasrat yang kuat untuk meraih kemenangan.

“Saya pikir dia mulai melihat timnya seperti yang dia inginkan. Pertandingan (liga) terakhir melawan Arsenal, mereka memang kalah, tetapi Anda melihat dengan jelas apa yang dia inginkan,” sambung Guardiola.

Meski performa United belum sesuai harapan, Guardiola sebut tugas menjadi pelatih tim besar tidaklah mudah. Ia mengatakan untuk meraih prestasi dibutuhkan waktu.

“Tidak mudah untuk menangani tim, klub besar, yang selalu menuntut untuk menjadi juara di semua kompetisi. Tetapi, saya pikir setiap manajer membutuhkan waktu, dan saya merasa United mulai bermain seperti yang dia inginkan,” sambungnya.

Sementara itu pelatih United mengatakn timnya mematok target kemenangan di laga ini. Solskjaer mengatakan timnya berharap bisa meraih kemenangan di hadapan para pendukungnya.

“Kami akan menargetkan performa seperti itu, dua hari yang bagus melawan Tottenham dan City dalam waktu singkat tapi setiap laga punya nyawanya sendiri,” beber Solskjaer.

Lebih lanjut pelatih asal Norwegia itu mengatakan pertandingan ini akan berjalan menarik. Menurutnya hal yang terpenting dalam laga derby adalah keberanian, tidak semata-mata performa dan statistik.

 

Menang Adu Penalti Atas Everton, Leicester City ke Semi Final Piala Liga Inggris

Leicester City sukses melangkah ke babak semi final Piala Liga Inggris atau Carabao Cup 2019. Tim berjuluk The Foxes itu sukses membungkam sesame penghuni Liga Primer Inggris, Everton dalam duel sengit di Stadion Goodison Park pada Rabu, 18 Desember 2019 waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.

Kedua tim menyudahi waktu normal dengan skor imbang 2-2. Namun demikian dalam drama adu penalti, Leicester sukses keluar sebagai pemenang.

Sepasang gol tuan rumah dicetak oleh Tom Davies di menit ke-70 dan Leighton Baines di menit ke-90+1. Sementara itu sepasang gol Leicester dilesatkan oleh James Maddison di menit ke-26 dan Jonny Evans di menit ke-29.

Sekalipun bertindak sebagai tim tamu, Leicester mampu membungkam para pendukung tuan rumah lebih dulu. Menit ke-26, James Maddison sukses mengkonversi umpan silang Ricardo Pereira untuk menjebol gawang Everton.

Tiga menit berselang, tim tamu sukses menggandakan keunggulan. Giliran Maddison yang menjadi kreator gol yang diciptakan oleh Jonny Evans setelah bola sempat disundul Jamie Vardy.

Tim tamu sukses memimpin dua gol hingga babak pertama berakhir. Perjuangan keras tuan rumah mengejar defisit dua gol akhirnya berbuah manis. The Toffees sukses mencetak sepasang gol untuk memaksa laga berakhir imbang dan harus berlanjut dengan adu penalti.

Dalam adu tos-tosan, dua eksekutor Everton yakni Cenk Tosun dan Dominic Calvert-Lewin gagal menjalankan tugas. Hal ini berbeda dengan Leicester yang mampu menjaringkan empat gol dari lima penendang.

Kegagaaln ini sepertinya membuat Everton akan semakin bergegas untuk mendapatkan pelatih utama. Nama Carlo Ancelotti disebut-sebut bakal menjadi pelatih.

“Saya harus angkat topi kepada mereka jika Everton melakukan ini. Saya kaget Carlo Ancelotti akan mengambil pekerjaan Everton dengan posisi mereka di liga. Bagi Everton, untuk mendapatkan manajer kaliber Ancelotti, akan menjadi rekrutan yang sulit dipercaya,” beber Jamie Carragher.

“Para suporter selalu mengeluh soal manajer yang mereka miliki dalam beberapa tahun terakhir, dan kenapa tidak. Ketimbang menghabiskan uang di lapangan, beri mereka salah satu manajer elite dengan gaji besar, seseorang pelatih sepakbola top,” sambung legenda Liverpool yang kini menjadi pandit itu.

Susunan Pemain Everton versus Leicester City:

Everton: Jordan Pickford; Seamus Coleman, Michael Keane, Yerry Mina, Leighton Baines; Alex Iwobi (Cenk Tosun 78’), Mason Holgate, Tom Davies, Bernard (Moise Kean 46’); Richarlison (Anthony Gordon 82’), Dominic Calvert-Lewin

Pelatih: Duncan Ferguson

Leicester City: Kasper Schmeichel; Ricardo Pereira, Wesley Morgan, Jonny Evans, Ben Chilwell; Wilfred Ndidi; Ayoze Perez (Demaray Gray 70’), Dennis Praet (Hamza Choudhury 86’), James Maddison, Marc Albrighton (Caglar Soyuncu 82’); Jamie Vardy

Pelatih: Brendan Rodgers