Kalah Adu Penalti dari Napoli, Juventus Gagal Juara Coppa Italia

Coppa Italia musim ini sudah berakhir. Napoli akhirnya keluar sebagai juara setelah mengandaskan harapan Juventus. Pada pertandingan final yang digelar di Stadion Olimpico, Roma pada Kamis, 18 Juni 2020, Napoli berhasil mengalahkan Juventus melalui drama adu penalti.

Kedua tim bermain imbang tanpa gol di waktu normal. Dalam drama adu tos-tosan, Napoli berhasil memanfaatkan dengan baik untuk meraih kemenangan dengan skor akhir 4-2.

Dua penendang Juventus gagal menjalankan tugas dengan baik. Paulo Dybala dan Danilo yang masing-masing menjadi penendang pertama dan kedua tak berhasil menjaringkan bola ke gawang Napoli. Penendang Juventus yang berhasil mengeksekusi penalti adalah Leonardo Bonucci dan Aaron Ramsey.

Sementara itu para penendang Napoli seperti Lorenzo Insigne, Matteo Politano, Nikola Maksimovic, dan Arek Milik berhasil merobek gawang Juventus yang dijaga Gianluigi Buffon.

Keberhasilan Napoli menjadi juara musim ini menambah koleksi gelar Coppa Italia klub tersebut menjadi enam. Sementara itu bagi Juventus ini merupakan kegagalan kedua dalam dua musim terakhir. Sudah dua musim terakhir Juventus gagal menjadi kampiun Coppa Italia.

Juventus dan Napoli sama-sama menurunkan formasi terbaik di laga ini. Pelatih Juventus, Maurizio Sarri menurunkan Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala bersamaan sejak menit awal. Di bawah mistar gawang ada Gianluigi Buffon. Juan Cuadrado, Bonucci, Matthijs de Ligt hingga Alex Sandro berada di lini belakang.

Rodrigo Bentancur, Miralem Pjanic dan Blaise Matuidi di lini tengah. Sementara itu Douglas Costa melengkapi lini depan Juventus bersama Ronaldo dan Dybala.

Sementara itu Napoli mengandalkan Alex Maret di bawah mistar gawang. Giovanni Di Lorenzo, Nikola Maksimovic, Kalidou Koulibaly, dan Mario Rui di lini pertahanan. Fabian Ruiz, Diego Demme, Piotr Zielinski berada di lini tengah. Insigne berpasangan dengan Dries Mertens dan Jose Callejon di lini depan.

Sejak menit awal Juventus berusaha untuk memberikan tekanan kepada Napoli. Hanya saja Partenopei mampu meredam agresivitas para pemain Juventus dengan menerapkan pertahanan yang rapat.

Rapatnya pertahanan Napoli sangat menyulitkan Juventus. Beberapa kali para pemain Nyonya Tua berusaha untuk melakukan penetrasi ke area pertahanan Napoli. Namun berbagai upaya selalu berakhir nihil.

Susunan pemain Juventus versus Napoli:

Napoli: Alex Meret; Giovanni Di Lorenzo, Nikola Maksimovic, Kalidou Koulibaly, Mario Rui (Elseid Hysaj 81′); Fabian Ruiz (Allan 80′), Diego Demme, Piotr Zielinski (Eljif Elmas 88′); Lorenzo Insigne, Dries Mertens (Arek Milik 67′), Jose Callejon (Matteo Politano 66′).

Pelatih: Gennaro Gattuso

Juventus: Gianluigi Buffon; Juan Cuadrado (Aaron Ramsey 85′), Leonardo Bonucci, Matthijs de Ligt, Alex Sandro; Rodrigo Bentancur, Miralem Pjanic (Federico Bernardeschi 74′), Blaise Matuidi; Paulo Dybala, Cristiano Ronaldo, Douglas Costa (Danilo 66′).

Pelatih: Maurizio Sarri

Jadwal Kompetisi Era New Normal Dinilai Untungkan Juventus

Tim-tim sepak bola di Italia tengah bersiap untuk kembali berkompetisi. Jeda selama beberapa bulan membuat berbagai kompetisi domestik terhenti. Wabah Corona atau Covid-19 yang melanda dunia umumnya dan Italia khususnya telah mengubah banyak hal.

Kini tim-tim peserta bersiap untuk kembali bertarung. Tentu jadwal pertandingan setelah kompetisi kembali bergulir bakal mengalami perubahan. Pelatih Juventus, Maurizio Sarri menyambut baik perubahan tersebut.

Mantan pelatih Chelsea itu menilai berbagai perubahan itu justru akan menguntungkan timnya. Dalam jadwal terbaru, Juventus memiliki waktu istirahat yang cukup. Setelah menghadapi AC Milan di babak semi final kedua Coppa Italia, Bianconeri akan kedatangan AC Milan di pentas Serie A.

Juventus memiliki waktu sepekan untuk mempersiapkan diri menghadapi lawannya di pentas Liga Champions Eropa. Ia menilai jadwal tiga ajang berbeda dengan rentang waktu berbeda membuat mereka bisa mempersiapkan diri lebih baik. Selain itu fokus mereka pun bisa lebih terjaga.

“Saya pikir kami beruntung bermain untuk tiga ajang secara terpisah satu sama lain. Kami dapat memfokuskan motivasi pada satu tujuan pada satu waktu. Ini bisa menjadi keuntungan bagi kami,” beber Sarri.

Ia mengomentari terkait pertemuan mereka dengan Milan. Di pertemuan sebelumnya kedua tim bermain imabgn dengan skor 1-1. Sarri mengatakan pertemuan dengan Milan tidaklah mudah. Ia mengakui Milan sebagai tim yang sukar dikalahkan.

“Semua pertandingan melawan Milan sulit musim ini. Mereka adalah tim yang mempersulit kami dan hasil leg pertama tidak menjamin apa pun bagi kami,” sambung Sarri.

Ia memprediksi tidak akan ada banyak perubahan dalam tim Milan. Jeda yang cukup lama membuat Milan berpotensi kembali mengandalkan formasi yang sama seperti di pertemuan sebelumnya. Ia menilai kedua tim masih berpeluang untuk melangkah ke babak final.

“Penundaan laga membuat saya berpikir bahwa mereka akan bermain dengan starting yang sama dan kompetitif seperti di leg pertama. Hasil dari pertemuan pertama masih terbuka lebar,” pungkasnya.

Di kesempatan terpisah, Sarri memberikan komentar terkait keberadaan Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala. Menurutnya bila menurunkan dua pemain itu sekaligus maka akan meninggalkan celah dalam tim tersebut. Juventus dinilai akan kehilangan pemain di kotak penalti lawan, mengingat kedua pemain tersebut kerap bergerak dari tengah atau menyusur sisi lapangan.

Meski begitu Sarri mengatakan dirinya berusaha untuk mendapatkan formula yang tepat untuk memainkan kedua pemain itu sekaligus. Ia mengakui kedua pemain itu memiliki potensi masing-masing. Kontribusi mereka pada tim jelas tak diragukan lagi.

Tanpa Ronaldo, Juventus Tekuk Brescia

Juventus berhasil meraih kemenangan di pekan ke-24 Serie A Italia. Menghadapi Brescia di kandang sendiri di Stadion Allianz Arena pada Minggu, 16 Februari 2020, Nyonya Tua menang dua gol tanpa balas.

Sepasang gol tuan rumah dicetak oleh Paulo Dybala di menit ke-39 dan Juan Cuadrado di menit ke-75. Kemenangan ini mengantar Juventus ke posisi puncak klasemen sementara dengan raihan total 57 poin. Juventus unggul satu angka dari Lazio yang berhasil mengatasi perlawanan Inter Milan. Sementra itu Brescia tetap berada di papan bawah, tepatnya di zona degradasi dengan raihan total 16 poin dari 24 laga yang telah dijalani.

Di laga ini Juventus tidak diperkuat sang bomber, Cristiano Ronaldo. Tanpa Ronaldo terasa Juventus cukup kesulitan untuk mencetak gol. Buktinya Juventus baru bisa mencetak gol di menit ke-39 melalui aksi Paulo Dybala.

Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, mengakui timnya sudah bermain baik di laga ini. Ia menegaskan para pemainnya sudah tampil sesuai harapan.

“Kami melakukan apa yang harus dilakukan. Tadi itu adalah sebuah start yang lumayan, sekalinya kami memecah kebuntuan, kami memperlihatkan kesabaran,” beber Sarri.

Lebih lanjut pelatih asal Italia itu mengatakan timnya memiliki sejumlah peluang termasuk tiga tembakan yang mengenai mistar gawang.

“Tiga kali mengenai mistar gawang, dan lebih dari mendapatkan kemenangan,” sambungnya.

Mantan pelatih Chelsea itu turut mengomentari celetukan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp yang menjagokan timnya di pentas Liga Champions Eropa musim ini. Sarri mengatakan komentar tersebut tak lebih dari sebuah guyonan.

“Jurgen (Klopp) juga mengatakan bahwa dia tidak menonton banyak sepakbola Italia, jadi itu menjelaskan kebingungannya! Jurgen adalah salah satu orang paling cerdas dan terlucu yang pernah saya kenal dan apa yang dia lakukan di sini adalah melepaskan beban menjadi favorit,” tegas Sarri.

Susunan Pemain Juventus versus Brescia:

Juventus (4-3-3): Wojciech Szczesny (GK); Danilo, Daniele Rugani, Leonardo Bonucci, Alex Sandro; Aaron Ramsey, Rodrigo Bentancur, Adrien Rabiot; Juan Cuadrado, Gonzalo Higuain, Paulo Dybala. Cadangan: Mattia de Sciglio, Giorgio Chiellini, Matthijs de Ligt, Miralem Pjanic, Blaise Matuidi, Carlo Pinsoglio, Marco Olivieri, Wesley, Gianluigi Buffon.

Pelatih: Maurizio Sarri

Brescia (4-3-1-2): Enrico Alfonso (gk); Stefano Sabelli, Ales Mateju, Jhon Chancellor, Bruno Martella; Dimitri Bisoli, Birkir Bjarnason, Daniele Dessena; Jaromir Zmrhal; Mario Balotelli; Florian Aye. Cadangan: Emanuele Ndoj, Nikolas Spalek, Alfredo Donnarumma, Lorenzo Andrenacci, Massimiliano Mangraviti, Simon Skrabb, Mattia Vivani, Alessandro Semprini.

Pelatih: Luiz Diego Lopez

Ditekuk Juventus, Bos Fiorentina: Saya Merasa Jijik

Fiorentina harus menelan pil pahit di pekan ke-22 Serie A Italia. Tim tersebut ditundukkan Juventus tiga gol tanpa balas. Laga ini digelar di kandang Juventus di Stadion Allianz, Turin. Kekalahan tiga gol tanpa balas ini membuat kubu Fiorentina kecewa.

Bahkan sang pemilik, Rocco Commisso sampai mengeluarkan kata-kata pedas. Ternyata kata-kata itu dialamtkan kepada wasit yang memimpin pertandingan. Pasalnya di laga itu Juventus mendapat dua gol dari titik penalti.

Dua hadiah penalti Juventus sukses dimanfaatkan dengan baik oleh Cristiano Ronaldo di menit ke-40 dan 80. Sementara satu gol lainnya disumbangkan oleh Matthijs De Ligt pada menit ke-90+1

“Saya merasa jijik. Saya yakin tim yang bernilai 350 juta euro tidak butuh bantuan wasit. Juve sangat kuat, harusnya mereka menang lewat performa di lapangan, bukan karena bantuan wasit,” bebernya.

Lebih lanjut Commisso mengatakan hal ini tidak baik untuk sepak bola Italia.  Menurutnya, hal ini akan merusak citra sepak bola Italia di mata dunia. “Ini tidak adil untuk sepakbola Italia, laga-laga ini disiarkan ke seluruh dunia. Lalu, apa yang mereka pikirkan setelah melihat sampah seperti ini?,” sambungnya.

Sementara itu pelatih Juventus, Maurizio Sarri sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri karier kepelatihannya bersama Juventus. Menurutnya Nyonya Tua bisa menjadi klub terakhir yang dilatihnya. Keputusan itu ditentukan oleh energi yang dimilikinya. Hal ini penting agar ia bisa melatih dengan baik.

“Setelah merasakan pengalaman ini [melatih Juventus], saya mungkin bisa berhenti melatih. Saya pensiun atau tidak tergantuk apakah saya masih memiliki energi yang tersisa atau apakah saya bisa berpikir bahwa saya bisa melatih dengan baik lagi,” beber Sarri.

Lebih lanjut mantan pelatih Chelsea itu menegaskan keputusan tersebut akan diambil bukan karena faktor tekanan sebagai pelatih Juventus.

“Tekanan bukanlah penyebab hal ini, karena tekanan dari luar seharusnya tidak mempengaruhi anda. Namun yang mempengaruhi adalah ketika motivasi anda hilang sehingga lebih baik untuk mengakhirinya,” bebernya.

Lebih lanjut pelatih asal Spanyol itu mengatakan keputusan pensiun akan dipengaruhi oleh kontraknya bersama Juventus. Bila kontraknya tidak diperpanjang maka keputusan untuk pensiun bakal diambil.

“Saya tidak tahu apakah saya akan tetap menjadi Sarri yang sama setelah kontrak saya di Juventus habis. Jika iya, maka saya akan melanjutkan karir saya, dan jika tidak maka saya akan berhenti.” Pungkasnya.

Bagi Juventus kemenangan di laga ini membuat mereka tetap mempertahankan posisi puncak. Juventus berhasil unggul atas Inter Milan di urutan kedua.

Juventus Jamu Parma di Pekan ke-20 Serie A

Juventus akan memainkan pertandingan ke-20 di Serie A Italia saat menjamu Parma di Stadion Allianz pada Minggu, 19 Januari 2020 waktu setempat atau Senin dini hari WIB. Pertandingan ini akan menentukan posisi Juventus sebagai pemuncak klasemen sementara.

Bila mampu memenangi laga ini maka Juventus akan tetap menguasai posisi teratas, menjaga jarak dengan Inter Milan di urutan kedua. Saat ini Juventus mengemas total 48 poin dari 19 pertandingan. Nyonya Tua memimpin dua angka dari Inter Milan di urutan kedua.

Juventus memiliki modal bagus jelang laga ini. Selain sebagai pemuncak klasemen, Juventus juga baru saja membekuk Udinese di pentas Coppa Italia pada tengah pekan ini.

Meski begitu Parma bukan tim yang mudah dikalahkan. Sebagaimana dikatakan pelatih Juventus, Maurizio Sarri, Parma adalah tim yang solid dengan fisik yang hebat.

“Parma adalah tim solid yang bermain dengan fisik hebat dan penyerang yang kuat. Posisi mereka saat ini di klasemen tidak mengagetkan,” beber Sarri.

Lebih lanjut mantan pelatih Chelsea itu mengatakan Parma memiliki keunggulan terutama dalam serangan balik cepat. Situasi ini perlu diantisipasi Bianconeri bila tidak ingin tersandung di kandang sendiri.

“Mereka juga sangat berbahaya saat melakukan serangan balik dan mendapatkan hasil-hasil bagus saat melakoni laga tandang. Sikap kami harus tidak membolehkan mereka dalam situasi yang mereka inginkan,” lanjutnya.

Sarri tentu akan menurunkan formasi terbaik di laga ini. Ia juga akan mempertimbangkan untuk kembali memainkan tiga pemain bintang sekaligus.

“Kami lihat bagaimana semua pemain berlatih dan kemudian memutuskan. Itu bukan karena kami berada di Serie A, sebab ada beberapa kesempatan di Premier League ketika saya memutuskan untuk tidak menggunakan sistem seperti itu. Itu bergantung kepada keseimbangan tim dan tipe permainan seperti apa yang ingin diterapkan,” tegas Sarri.

5 Pertemuan Terakhir Kedua Tim:

24-08-2019 Parma 0-1 Juventus (Serie A)

03-02-2019 Juventus 3-3 Parma (Serie A)

02-09-2018 Parma 1-2 Juventus (Serie A)

11-04-2015 Parma 1-0 Juventus (Serie A)

28-01-2015 Parma 0-1 Juventus (Coppa Italia).

5 Pertandingan Terakhir Juventus:

19-12-2019 Sampdoria 1-2 Juventus (Serie A)

22-12-2019 Juventus 1-3 Lazio (Supercoppa)

06-01-2020 Juventus 4-0 Cagliari (Serie A)

13-01-2020 Roma 1-2 Juventus (Serie A)

16-01-2020 Juventus 4-0 Udinese (Coppa Italia).

5 Pertandingan Terakhir Parma:

15-12-2019 Napoli 1-2 Parma (Serie A)

22-12-2019 Parma 1-1 Brescia (Serie A)

06-01-2020 Atalanta 5-0 Parma (Serie A)

14-01-2020 Parma 2-0 Lecce (Serie A)

17-01-2020 Parma 0-2 Roma (Coppa Italia).

Perkiraan Starting line up Juventus versus Parma:

Juventus (4-3-1-2): Wojciech Szczesny; Juan Cuadrado Leonardo Bonucci, Matthijs De Ligt, Alex Sandro; Adrien Rabiot, Miralem Pjanic, Blaise Matuidi; Aaron Ramsey; Gonzalo Higuain, Cristiano Ronaldo.

Pelatih: Maurizio Sarri.

Parma (4-3-3): Luigi Sepe; Matteo Darmian, Simone Iacoponi, Bruno Alves, Riccardo Gaghliolo; Juraj Kucka, Hernani, Jasmin Kurtic; Dejan Kulusevski, Roberto Inglese, Gervinho.

Pelatih: Roberto D’Aversa.

Jumpa Cagliari Jadi Kesempatan Juventus ke Puncak Serie A

Juventus akan melakoni pertandingan pekan ke-18 Serie A Italia pada Senin, 6 Januari 2020 waktu setempat. Kali ini Nyonya Tua akan menghadpai Cagliari di Stadion Juventus. Tampil di kandang sendiri jelas menjadi keuntungan bagi Juventus.

Memenangi laga ini adalah target utama Juventus. Bila mampu meraih poin sempurna maka Juventus mendapat kans untuk menguasai puncak Serie A Italia. Saat ini Juventus terus bersaing dengan Inter Milan untuk menempati urutan teratas.

Sementara itu Cagliari tentu tidak akan tinggal diam. Klub tersebut butuh kemenangan untuk memperbaiki posisi. Saat ini Cagliari berada di papan tengah.

Pelatih Juventus, Maurizio Sarri akan menyiapkan strategi terbaik. Salah satunya adalah memainkan gelandang tengah yakni Adrien Rabiot. Selain itu ia akan menurunkan Emre Can.

“Kami mencoba memainkan Rabiot sebagai gelandang tengah-kanan, Emre Can di tengah dan tengah-kanan. Dalam beberapa hari terakhir, kami juga mencoba memainkan Federico Bernardeschi di posisi itu (sebagai gelandang),” beber Maurizio Sarri.

Sarri terus menaruh perhatian pada lini tengah Juventus. Mantan pelatih Chelsea itu mensinyalir masalah di lini tengah ini yang membuat timnya kerap kebobolan.

“Ketika tim kebobolan gol, lini belakang bukan satu-satunya pihak yang bersalah. Itu juga bisa dikarenakan tim tidak mampu memproteksi lini belakang dengan baik. Kami telah melakukan banyak evaluasi di lini tengah,” sambung pelatih asal Italia itu.

5 Pertemuan Terakhir Kedua Tim:

03-04-2019 Cagliari 0-2 Juventus (Serie A)

04-11-2018 Juventus 3-1 Cagliari (Serie A)

07-01-2018 Cagliari 0-1 Juventus (Serie A)

19-08-2017 Juventus 3-0 Cagliari (Serie A)

13-02-2017 Cagliari 0-2 Juventus (Serie A).

5 Pertandingan Terakhir Juventus:

08-12-2019 Lazio 3-1 Juventus (Serie A)

12-12-2019 Leverkusen 0-2 Juventus (UCL)

15-12-2019 Juventus 3-1 Udinese (Serie A)

19-12-2019 Sampdoria 1-2 Juventus (Serie A)

22-12-2019 Juventus 1-3 Lazio (Supercoppa).

5 Pertandingan Terakhir Cagliari:

03-12-2019 Cagliari 4-3 Sampdoria (Serie A)

06-12-2019 Cagliari 2-1 Sampdoria (Coppa Italia)

08-12-2019 Sassuolo 2-2 Cagliari (Serie A)

17-12-2019 Cagliari 1-2 Lazio (Serie A)

21-12-2019 Udinese 2-1 Cagliari (Serie A).

Perkiraan Starting line-up Juventus versus Cagliari:

Juventus (4-3-1-2): Wojciech Szczesny; Juan Cuadrado, Leonardo Bonucci, Matthijs de Ligt, Alex Sandro; Adrien Rabiot, Miralem Pjanic, Blaise Matuidi; Paulo Dybala; Gonzalo Higuain, Cristiano Ronaldo

Pelatih: Maurizio Sarri

Cagliari (4-3-1-2): Robin Olsen; Fabrizio Cacciatore, Luca Ceppitelli, Ragnar Klavan, Luca Pellegrini; Nahitan Nandez, Luca Cigarini, Marko Rog; Radja Nainggolan; Joao Pedro, Giovanni Simeone

Pelatih: Rolando Maran

Dipermalukan Lazio, Juventus Gagal Raih Trofi Piala Super Italia

Juventus gagal meraih trofi Piala Super Italia 2019. Tim berjuluk Nyonya Besar itu gagal bersaing dengan Lazio dalam pertandingan yang digelar di Stadion King Saud University, Riyadh, Arab Saudi pada Minggu, 22 Desember 2019.

Bianconeri menyerah dengan skor 1-3. Satu-satunya gol Juventus dicetak oleh Paulo Dybala di menit ke-45. Sementara itu tiga gol Lazio dilesatkan oleh Luis Alberto di menit ke-16, Senad Lulic di menit ke-73, dan Danilo Cataldi di menit ke-90+4.

Kegagalan ini membuat Juventus gagal menutup tahun 2019 dengan gelar juara. Sementara itu bagi Lazio kesuksesan ini membuat mereka sukses menutup tahun ini dengan trofi.

Kedua tim tampil dengan beberapa perubahan dari sisi formasi. Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, misalnya, tidak menurunkan kekuatan terbaik seperti biasa. Salah satunya, Sarri tidak memasukan Matthijs De Ligt. Namun demikian Sarri tetap mengandalkan Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala, dan Gonzalo Higuain di lini depan.

Usai pertandingan Sarri mengakui Lazio tampil lebih baik. Ia menyebut lawan mampu mengendalikan laga sejak awal permainan.

“Kami melalui laga ini dengan kekurangan energi secara fisik dan mental. Ini biasa terjadi, sementara Lazio sedang dalam performa yang sangat bagus,” beber Sarri.

Lebih lanjut mantan pelatih Chelsea itu mengatakan kekalahan ini bukan karena tumpulnya para pemain depan terutama trio Ronaldo, Dybala, dan Higuain.

“Kami tidak kalah karena trio lini serang, karena kami kebobolan gol (kedua dan ketiga) sesaat setelah saya menurunkan seorang gelandang (Ramsey untuk Higuain),” sambungnya.

Atas kekalahan ini Sarri pun melayangkan permintaan maaf kepada para pendukungnya. Ia mengaku mereka gagal meraih gelar. Namun demikian ia menegaskan masih ada sejumlah kesempatan bagi mereka untuk meraih trofi.

“Kami meminta maaf karena kehilangan gelar, namun kami masih memiliki banyak pertandingan dalam kompetisi yang harus dimainkan dalam lima bulan ke depan. Ada kemarahan, namun menangisinya tidak akan menyelesaikan masalah,” bebernya.

Susunan pemain Juventus versus Lazio:

Juventus: 1-Wojciech Szczesny; 2-Matteo De Sciglio (16-Juan Cuadrado 55′), 19-Leonardo Bonucci, 28-Merih Demiral, 12-Alex Sandro; 30-Rodrigo Bentancur, 5-Miralem Pjanic, 14-Blaise Matuidi (11-Douglas Costa 76′); 10-Paulo Dybala, 21-Gonzalo Higuain (8-Aaron Ramsey 66′), 7-Cristiano Ronaldo

Pelatih: Maurizio Sarri

Lazio: 1-Thomas Strakosha; 3-Luiz Felipe, 33-Fransesco Acerbi, 26-Stefan Radu; 29-Manuel Lazzari, 21-Sergej Milinkovic-Savic, 6-Lucas Leiva (32-Danilo Cataldi 64′), 10-Luis Alberto (16-Marco Parolo 66′), 19-Senad Lulic; 17-Ciro Immobile (20-Felipe Caicedo 82′), 11-Joaquin Correa

Pelatih: Simone Inzaghi

Milan Diyakini Bisa Kalahkan Juventus

Salah satu pertandingan menarik di pekan ke-12 Serie A adalah pertemuan antara Juventus menghadapi AC Milan. Laga ini akan digelar di markas Juventus di Allianz Stadium pada Minggu, 10 November 2019 waktu setempat atau Senin dini hari WIB.

Milan tentu harus bekerja keras untuk memetik kemenangan di kandang Nyonya Tua. Saat ini performa kedua tim seakan bertolak belakang. Juventus sedang berada di puncak, sementara Milan terpuruk di papan bawah.

Meski begitu salah satu pemain Milan, Ismael Bennacer optimis timnya mampu membuat kejutan di pertandingan itu. Hal ini berangkat dari pengalaman pertandingan sebelumnya di mana Juventus direpotkan Lecce dengan skor akhir 2-2.

“Kami adalah Milan dan bukan Lecce. Juventus dan Lecce bermain imbang, sehingga kami tentu bisa menang. Kami hanya perlu mengusung semangat yang tepat,” beber Bennacer.

Lebih lanjut pemain asal Aljazair itu mengatakan Milan merupakan tim dengan sejarah yang kuat. Mereka yakin akan tampil maksimal di kandang Juventus.

“Milan adalah klub dengan sejarah yang hebat dan kami harus berjuang keras, terutama untuk para suporter. Saat ini kami berada dalam situasi sulit, tapi tugas kami adalah bekerja keras dan terus optimistis,” lanjutnya.

Sementara itu pemain Juventus, Douglas Costa tetap menghormati Milan sebagai tim kuat. Apalagi tim tersebut memiliki sejumlah pemain dengan kualitas mumpuni.

“Jelas bahwa Milan di masa lalu adalah tim fenomenal yang memenangkan segalanya. Tapi saya percaya Milan saat ini tetap tim yang bagus dan pantas untuk dihormati,” beber winger internasional Brasil itu.

Head to Head kedua tim dalam 5 laga terakhir:

06/04/19            Juventus 2 – 1 AC Milan (Serie A)

17/01/19            Juventus 1 – 0 AC Milan (Supercoppa Italiana)

12/11/18            AC Milan 0 – 2 Juventus (Serie A)

10/05/18            Juventus 4 – 0 AC Milan (Coppa Italia)

01/04/18            Juventus 3 – 1 AC Milan (Serie A)

28/10/17            AC Milan 0 – 2 Juventus (Serie A)

 

5 Pertandingan terakhir Juventus:

23/10/19            Juventus 2 – 1 Lokomotiv Moscow (Liga Champions)

26/10/19            Lecce 1 – 1 Juventus (Serie A)

31/10/19            Juventus 2 – 1 Genoa (Serie A)

03/11/19            Torino 0 – 1 Juventus (Serie A)

07/11/19            Lokomotiv Moscow 1 – 2 Juventus (Liga Champions

5 Pertandingan terakhir AC Milan:

06/10/19            Genoa  1 – 2 AC Milan (Serie A)

21/10/19            AC Milan 2 – 2 Lecce (Serie A)

28/10/19            AS Roma             2 – 1 AC Milan (Serie A)

01/11/19            AC Milan 1 – 0 SPAL (Serie A)

04/11/19            AC Milan 1 – 2 Lazio (Serie A)

Prakiraan Starting line-up Juventus Versus AC Milan:

Juventus (4-3-1-2): Wojciech Szczesny (kiper); Juan Cuadrado, Leonardo Bonucci, Matthijs de Ligt, Alex Sandro (belakang); Aaron Ramsey, Miralem Pjanic, Blaise Matuidi, Douglas Costa (tengah); Gonzalo Higuain, Cristiano Ronaldo (depan)

Pelatih: Maurizio Sarri

AC Milan (4-3-3): Gianluigi Donnarumma (kiper); Davide Calabria, Mateo Musacchio, Alessio Romagnoli, Theo Hernandez (belakang); Rade Krunic, Ismael Bennacer, Lucas Paqueta (tengah); Suso, Hakan Calhanoglu, Krzysztof Piatek (depan)

Pelatih: Stefano Pioli

Menang Dramatis Atas Lokomotiv, Juventus Pastikan Tiket 16 Besar Liga Champions

Juventus sukses memetik kemenangan di matchday keempat Liga Champions Eropa yang digelar di Stadion Lokomotiv pada Rabu, 6 November 2019 waktu setempat atau Kamis dini hari WIB. Nyonya Tua sukses membungkam tuan rumah dengan skor 2-1.

Sepasang gol Juventus dicetak oleh Aaron Ramsey di menit ketiga dan Douglas Costa di ujung laga. Sementara itu satu-satunya gol tuan rumah dicetak oleh Aleksei Miranchuk di menit ke-11.

Kemenangan tipis ini lebih dari cukup bagi Juventus untuk menyegel satu tempat di babak 16 besar. Juventus mengemas total 10 poin dari empat pertandingan dan berada di urutan teratas. Juventus berjarak tiga poin dari Atletico Madrid di urutan kedua. Sementara itu kekalahan ini membuat Lokomotiv tertahan di urutan ketiga dengan raihan total tiga poin dari empat pertandingan, unggul selisih gol dari Bayer Leverkusen di posisi terbawah.

Sejak menit awal kedua tim berusaha mencuri gol. Namun tim tamu lebih dulu mencetak gol saat laga baru berjalan tiga menit. Berawal dari kesalahan kiper tuan rumah, Guilherme yang tak mampu mengantisipasi sepakan bebas Cristiano Ronaldo, Ramsey sukses memanfaatkannya menjadi gol.

Gol tersebut melecut semangat para pemain tuan rumah. Mereka pun mampu menyamakan kedudukan tak lama berselang. Tepat di menit ke-11, Aleksei Miranchuk sukses menggetarkan gawang Juventus untuk membuat skor imbang. Skor sama kuat pun bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, kedua tim berusaha untuk mencari peluang. Laga berlansung menarik karena tuan rumah berusaha mengimbangi permainan Juventus. Skor nyaris berkesudahan sama kuat jika Douglas Costa tak mencatatkan namanya di papan skor.

Gol pemain asal Brasil ini berawal dari kerja sama apik dengan Gonzalo Higuain. Costa sukses melewati penjagaan beberapa pemain tuan rumah sebelum mencetak gol.

Kemenangan tipis ini tidak membuat pelatih Juventus, Maurizio Sarri senang. Ia mengatakan itu bukan salah satu penampilan terbaik mereka sejauh ini.

“Bukan salah satu penampilan terbaik kami. Kami terlalu terbuka terhadap banyak serangan balik dan kami tahu mereka akan mengambil pendekatan semacam ini,” ungkap Sarri

“Kami terlalu terbuka di babak pertama, kehilangan bola terlalu mudah sehingga mustahil bisa merebut kembali dengan cepat. Setelah turun minum, kami memiliki terlalu banyak pemain di depan bola dan operan terlalu lamban sehingga menciptakan risiko besar saat kami kehilangan bola dan terkekspos serangan balik,” lanjut mantan pelatih Chelsea itu.

Susunan Pemain Lokomotiv Moskwa versus Juventus:

Lokomotiv Moskwa (4-4-2): 1-Guilherme; 20-Vladislav Ignatiev, 5-Benedikt Howedes, 14-Vedran Corluka, 31-Maciej Rybus; 17-Rifat Zhemaletdinov (27-Murilo 81′), 7-Gregorz Krychowiak, 6-Dmitri Barinov, 23-Joao Mario (18-Aleksandr Kolomeytsev; 59-Aleksei Miranchuk, 19-Eder

Pelatih: Yuri Semin

Juventus (4-3-1-2): 1-Wojciech Szczesny; 13-Danilo, 19-Leonardo Bonucci, 24-Daniele Rugani, 12-Alex Sandro; 5-Miralem Pjanic, 6-Sami Khedira (11-Douglas Costa 70′), 25-Adrien Rabiot; 8-Aaron Ramsey (30-Rodrigo Bentancur 64′); 21-Gonzalo Higuain, 7-Cristiano Ronaldo (10-Paulo Dybala 82′)

Pelatih: Maurizio Sarri

Pelatih Juventus Sebut Bakal Sulit Hadapi Lokomotiv di Liga Champions

Juventus dan Lokomotiv akan saling berhadapan di matchday keempat Liga Champions Eropa pada Rabu, 6 November 2019 waktu setempat atau Kamis dini hari WIB. Di laga ini Olympiakos akan bertindak sebagai tuan rumah di Stadion Lokomotiv.

Sebagai tuan rumah, klub asal Rusia itu akan memanfaatkan pertandingan ini sebaik mungkin. Sebagaimana dikatakan sang pelatih, Yuri Semin pertandingan ini akan menentukan nasib mereka musim depan. Ia berharap bisa mencuri poin di laga ini sehingga memperoleh peluang tampil di Liga Europa musim depan.

“Jika kami dapat beberapa poin, kami memiliki peluang bagus berlaga di Europa League musim semi mendatang. Kami ingin menciptakan masalah untuk Juventus,” beber Yuri Semin.

Lebih lanjut Semin mengatakan timnya akan berjuang maksimal menghadapi raksasa Serie A Italia itu. Namun ia mengakui sulit bagi mereka untuk menjinakkan lini serang Nyonya Tua.

“Setiap poin sangat penting. Kami akan bertarung untuk setiap momen. Tapi Anda harus bermain sepak bola yang seimbang, bagaimanapun susah untuk mengontrol lini serang Juventus,” sambungnya.

Sementara itu pelatih Juventus, Maurizio Sarri menyebut laga ini tidak akan mudah bagi mereka. Tuan rumah Lokomotiv berpeluang menyulitkan mereka.

“Ini akan menjadi laga yang sulit karena ini Liga Champions dan karena kami telah melihat mereka mempersulit kami di duel sebelumnya. Tapi tujuan kami adalah lolos [16 besar],” beber mantan pelatih Chelsea itu.

Lebih lanjut pria asal Italia itu mengatakan timnya akan fokus dengan pertandingan ini untuk meraih poin sempurna.

“Mari fokus ke performa permainan. Dari perspektif hasil, musim ini berjalan sangat baik, baik di Serie A maupun Liga Champions. Saya merasa kami masih mampu berkembang,” sambungnya.

Rekor 3 Pertemuan Terakhir Kedua Tim:

23-10-2019 Juventus 2-1 Lokomotiv (UCL)

28-09-1993 Lokomotiv 0-1 Juventus (UEFA Cup)

15-09-1993 Juventus 3-0 Lokomotiv (UEFA Cup)

5 Pertandingan Terakhir Lokomotiv Moskow:

06-10-2019 Lokomotiv 2-1 Arsenal Tula (Liga)

18-10-2019 FK Akhmat 0-2 Lokomotiv (Liga)

23-10-2019 Juventus 2-1 Lokomotiv (UCL)

27-10-2019 Lokomotiv 0-2 Spartak Moscow (Liga)

02-11-2019 Ufa 1-1 Lokomotiv (Liga).

5 Pertandingan Terakhir Juventus:

20-10-2019 Juventus 2-1 Bologna (Serie A)

23-10-2019 Juventus 2-1 Lokomotiv (UCL)

26-10-2019 Lecce 1-1 Juventus (Serie A)

31-10-2019 Juventus 2-1 Genoa (Serie A)

03-11-2019 Torino 0-1 Juventus (Serie A).

Perkiraan Susunan Pemain Lokomotiv Moskow:

Lokomotiv Moskow (3-5-2): Guilherme; Howedes, Corluka, Cerqueira; Rybus, Joao Mario, Krychowiak, Barinov, Ignatjev; Miranchuk, Eder.

Pelatih: Yuri Semin

Juventus (4-3-1-2): Szczesny; Sandro, Mattijs De Ligt, Bonucci, Danilo; Sami Khedira, Miralem Pjanic, Bentancur; Bernardeschi; Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala.

Pelatih: Maurizio Sarri.