Klopp: Kami Tidak Mau Tunggu Sampai Man City Kalah

Liverpool kini berada di ambang juara Liga Primer Inggris yang sudah dinanti selama tiga puluh tahun. Klub berjuluk The Reds itu hanya butuh dua poin lagi untuk naik tangga juara. Saat ini Si Merah sudah mengemas total 86 poin dari 30 laga, unggul 23 angka dari Manchester City di urutan kedua.

Tanpa harus meraih satu kemenangan lagi, Liverpool pun sudah bisa merayakan pesta juara. Hal ini mengandaikan rival terdekatnya itu meraih kekalahan di laga ke-31 saat menghadapi Chelsea.  Duel kedua tim ini akan digelar di Stadion Stamford Bridge, kandang Chelsea pada Jumat, 26 Juni 2020 dini hari WIB.

Namun demikian pelatih Liverpool, Jurgen Klopp enggan berharap Manchester Biru bakal tersungkur sehingga mereka bisa berpesta sedikit lebih awal.

Menurutnya yang harus mereka lakukan adalah memenangi setiap pertandingan. Ia tidak ingin gelar juara yang diterima sebagai ‘hadiah’ dari tim lain.

“Saya mengerti di satu sisi kita selalu bicara soal kapan kami bisa juara, tapi di sisi lain satu-satunya peluang yang harus kami lakukan adalah memenangi pertandingan,” beber Klopp.

Lebih lanjut mantan pelatih Borussia Dortmund itu mengatakan pihaknya tidak ingin duduk dan menunggu. Ia memprediksi Manchester City tidak akan kalah begitu saja. Hal ini berkaca pada pertandingan sebelumnya di mana mereka menggilas tanpa ampun Arsenal dan Burnley.

“Kami tidak mau duduk dan menunggu sampai City kalah. Jujur saja, mereka kelihatannya tidak akan kalah kalau Anda melihat mereka (main melawan Burnley) dan Arsenal.”

Pelatih asal Jerman itu mengatakan pihaknya ingin bertanding dan meraih kemenangan. Itulah yang menjadi target mereka, termasuk saat menghadapi Crystal Palace. Ia mengakui lawan yang akan dihadapi sedang berada dalam tren positif.

“Kami tidak seperti itu. Kami ingin main dan menang, itulah target kami melawan Crystal Palace, sebuah tim yang dalam kondisi bagus sebelum lockdown dan kembali dalam kondisi yang bagus juga.”

Palace sedang dalam laju yang positif. Mereka mampu menghindarkan gawangnya dari kebobolan dalam empat pertandingan secara beruntun. Tentu statistik ini memberikan awasan kepada mereka tentang seberapa kuat lawan yang akan dihadapi. Klopp mengakui bahwa Palace adalah lawan yang berat.

“Empat laga beruntun tanpa kebobolan adalah poin yang sangat besar. Kami harus siap untuk pertandingan berat,” pungkasnya.

Apakah Liverpool akan berpesta tak lama setelah laga Chelsea kontra Manchester City usai? Kita lihat saja nanti.

Liverpool Petik Hasil Imbang dalam Derby Merseyside, Begini Komentar Klopp

Liverpool gagal membuka kiprah mereka di era new normal dengan kemenangan. Menghadapi Everton di Stadion Goodison Park pada Senin, 22 Juni 2020 dini hari WIB, Liverpool diimbangi tuan rumah dengan skor kaca mata.

Hasil seri dalam derby Merseyside ini membuat Liverpool harus puas membawa pulang satu poin. Perolehan poin Liverpool kini menjadi 83. Liverpool masih harus meraih lima poin lagi untuk mengunci gelar juara musim ini. Sementara itu Manchester City di urutan kedua tertinggal 22 angka.

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp angkat bicara usai laga. Mantan pelatih Borussia Dortmund itu mengakui timnya kesulitan untuk menjinakkan Everton. Pertandingan itu, lanjut Klopp berlangsung ketat dan penuh dengan duel fisik.

“Itu pertarungan yang sesungguhnya. Kedua tim menunjukkan bahwa mereka mengerti ini adalag derby. Laga yang intens, penuh duel fisik, semua pemain terlibat,” beber Klopp.

Lebih lanjut pelatih asal Jerman itu mengatakan timnya kurang banyak menciptakan peluang. Meski mampu menguasai jalannya laga, namun tuan rumah mampu menerapkan pertahanan yang rapat. Ia akui timnya kurang cerdik untuk memanfaatkan penguasaan bola untuk mencetak gol.

“Kami tak menciptakan cukup banyak peluang. Di sebagian besar jalannya laga kami dominan, tapi mereka punya peluang terbesarnya. Everton bertahan sangat baik dan kami tak cukup cerdik untuk memanfaatkan celah-celah yang ada,” sambungnya.

Terkait hasil pertandingan ini, Klopp tak melihat ada hal yang aneh. Menurutnya hal seperti ini bukan sesuatu yang baru dalam dunia sepak bola.

“Itu normal sih ketika Anda baru mulai bertanding lagi. Sepakbola terlihat berbeda, tapi saya bisa menerimanya,” tegasnya.

Laga dua tim sekota ini terasa berbeda karena digelar secara tertutup. Para penonton tidak akan diperkenankan datang ke stadion. Meski begitu pelatih Liverpool, Jurgen Klopp tetap memandang penting laga ini.

Mantan pelatih Borussia Dortmund itu mengakui pertandingan ini akan tetap panas seperti laga-laga derby sebelumnya. Apalagi Liverpool butuh kemenangan untuk mendekatkan mereka dengan tangga juara yang sudah ada di depan mata.

“Ini memang berbeda tapi kami tak bisa mengubahnya. Kami harus memanfaatkan situasinya dan tidak menderita oleh karenanya. Ada laga antara Everton dan Liverpool yang mana tetaplah sebuah derby dan berarti penting untuk kedua tim atas alasan yang berbeda, dan itulah yang kami nantikan,” bebernya.

Lebih lanjut pelatih asal Jerman itu mengatakan pihaknya sudah berusaha untuk membiasakan diri dengan laga tanpa penonton. Situasi ini sudah dicoba selama masa latihan dalam beberapa pekan terakhir. Begitu juga dalam laga uji coba kontra Blackburn Rovers beberapa waktu lalu yang juga digelar secara tertutup.

Rooney Puji Klopp dan Liverpool Setinggi Langit

Kiprah Liverpool dalam beberapa musim terakhir memang pantas diacungi jempol. Klub tersebut sukses menunjukkan diri sebagai salah satu klub top di Eropa. Kehadiran Jurgen Klopp di Anfield memberikan banyak pengaruh positif bagi klub tersebut.

Tak heran Liverpool dan Klopp banjir pujian. Salah satunya datang dari mantan pemain Manchester United, Wayne Rooney. Menurut Rooney Liverpool saat ini memiliki masa depan cerah. Dengan rata-rata usia pemain yang masih muda, klub tersebut diyakini akan mampu meraih banyak trofi di masa depan.

“Skuat Liverpool masih muda dan semua pemain bintang diikat kontrak jangka panjang. Mereka punya peluang besar memenangi lebih banyak trofi,” beber Rooney.

Lebih lanjut pemain yang sempat merumput di Everton itu mengatakan sepak terjang Liverpool saat ini tak jauh berbeda saat Manchester United mencapai era keemasan di bawah asuhan pelatih Sir Alex Ferguson. Bila Klopp mampu bertahan lebih lama maka Rooney yakin Liverpool akan mampu meraih lima trofi Liga Inggris.

“Klopp bilang mustahil untuk klub manapun mendominasi seperti United dulu, tapi dia salah. United mendominasi karena Fergie bertahan sangat lama. Saya rasa jika Klopp, yang baru berumur 53 tahun, bertahan di Anfield untuk 10 tahun ke depan, Liverpool setidaknya bisa meraih lima trofi Premier League,” lanjutnya.

Sosok yang pernah menjadi andalan di tim nasional Inggris itu mengatakan salah satu alasan banyak pemain bintang tertarik gabung Liverpool adalah kehadiran Jurgen Klopp yang dinilai sebagai pelatih hebat. Begitu juga dengan para pemain yang ingin bertahan di klub tersebut karena Klopp.

“Dia bisa membantu tim hebat karena, seperti yang saya sebutkan, pemain gabung ke klub karena ingin dilatih manajer hebat sepertinya.”

Ia memprediksi bila sampai Klopp hijrah maka akan mempengaruhi para pemain bintang di klub tersebut. Para pemain seperti Sadio Mane, Mohamed Salah, hingga Roberto Firmino bakal ikut hengkang.

“Kebalikannya, pemain bertahan di klub karena manajernya juga. Dan jika Klopp pergi, maka jangan heran pemain seperti Salah, Mane, dan Firmino juga akan pergi.”

Untuk itu Rooney mengatakan bila dirinya pemilik Liverpool maka ia tak segan mengikat mereka dengan kontrak jangka panjang. Ia bakal mempertahankan mereka selama mungkin.

“Jika saya jadi pemilik Liverpool, maka saya akan mempertahankannya selama mungkin,” pungkasnya.

Liverpool kini berada di ambang juara Liga Primer Inggris yang sudah dinanti selama 30 tahun. Liverpool begitu kokoh di puncak klasemen dengan keunggulan 22 poin dari Manchester City di urutan kedua. Liverpool hanya butuh lima poin lagi untuk mengunci gelar juara.

Eks Pemain Sebut Liverpool Bakal Pecahkan Rekor Man City

Saat ini Manchester City tercatat sebagai tim dengan koleksi poin terbanyak dalam satu musim Liga Primer Inggris. The Citizen pernah meraih 100 poin di musim kompetisi 2017/2018.

Kini Liverpool berpeluang untuk memecahkan rekor tersebut. Saat ini The Reds telah mengemas 82 poin dan masih menyisahkan sembilan pertandingan. Andaisaja mampu menyapu bersih sisa pertandingan maka Liverpool akan mampu meraih total 109 poin, melampaui torehan Manchester Biru.

Optimisme ini muncul dari mantan pemain Liverpool, Steve McManaman. Menurutnya Si Merah bisa meraih poin maksimal dan memecahkan catatan Manchester City.

“Rekor liga mereka (City) itu fenomenal. Tim-tim bagus terus menang dan menang lagi dan menjadi pemenang berseri. Tapi dalam musim sekali saja, Liverpool akan jadi yang terbaik, sungguh,” beber McManaman.

Lebih lanjut mantan pemain internasionla Jerman itu mengatakan Liverpool akan mendapat tantangan di laga pertama. Mereka harus menghadapi rival sekota Everton setelah jeda kompetisi selama lebih dari tiga bulan. Untuk itu McManaman meminta para pemain Liverpool langsung tancap gas bila ingin meraih kemenangan. Ditambah lagi dengan motivasi memecahkan rekor Manchester City maka bukan tidak mungkin semangat para pemain Liverpool akan semakin berlipat ganda.

“Ada laga besar yang muncul pertama. Itu laga derby, jadi mereka harus langsung berada di level terbaik, mereka bakal harus tancap gas. Dan saya rasa mereka sekarang akan bilang ‘Kami punya sembilan laga tersisa, kami ingin mengalahkan rekor Manchester City’,” bebernya lagi.

Tim-tim Liga Primer Inggris tengah bersiap untuk kembali melanjutkan kompetisi setelah sempat terjeda karena wabah Corona atau Covid-19. Klopp sedang bersiap mengakhiri puasa gelar Liga Primer Inggris dari Liverpool yang sudah berlangsung selama 30 tahun. Dengan raihan total 82 poin, The Reds hanya butuh dua kemenangan lagi atau enam poin untuk mengunci gelar juara.

Liverpool unggul sangat jauh dari Manchester City di urutan kedua. Di antara kedua tim terbentang jarak 25 poin. Hampir mustahil bagi City untuk mengejar apalagi menyalip Liverpool. Dengan demikian Manchester Biru harus rela kehilangan gelar yang diraih musim lalu.

Untuk mempersiapkan diri menghadapi lanjutan kompetisi, Liverpool baru saja menghadapi laga uji coba menghadapi Blackburn Rovers. The Reds menang telak di laga itu.

Menariknya laga ini digelar secara tertutup alias tanpa penonton. Kemenangan di stadion kosong ini pun mendapat tanggapan dari sang pelatih, Jurgen Klopp. Mantan pelatih Borussia Dortmund itu mengatakan timnya mulai terbiasa tampil di stadion kosong. Sejauh ini tidak ada masalah berarti yang terjadi.

Liverpool Bisa Dapat 2 atau 3 Pemain Bintang dari Harga Werner

Nama Timo Werner terus dihubungkan dengan Liverpool. Namun demikian ada yang menilai Liverpool bisa saja memanfaatkan dana untuk membeli Werner untuk mendapatkan dua atau tiga pemain bintang.

Hal ini keluar dari mulut Paul Robinson. Mantan kiper tim nasional Inggris itu memang mengakui kualitas Werner. Hanya saja mahar yang bakal ditetapkan RB Leipzig sebagai klub Werner saat ini bisa dialokasikan untuk membeli beberapa pemain bintang.

Liverpool bisa memanfaatkan uang 50 juta pounds untuk mendapatkan Werner untuk membeli beberapa pemain bintang sekaligus.

“Saya terkejut karena sepertinya, dia hampir pasti ke Liverpool. Werner adalah pemain berkualitas tinggi dan seorang pencetak gol,” beber Robinson.

Lebih lanjut Robinson optimis dengan masa depan Werner di Liga Primer Inggris. Tidak terkecuali bila sampai ia menelikung ke rival Liverpool di Liga Inggris yakni Chelsea.

“Dia akan menjadi aset besar bagi Liga Inggris dan Chelsea akan memilikinya. Namun, Klopp punya kualitas yang luar biasa dan tak akan kesulitan mendatangkan pemain.”

Menurutnya dengan dana 50 juta poundsterling, sebuah klub bisa mendapatkan dua hingga tiga pemain berkualitas. Dalam situasi dunia yang tengah menghadapi dampak wabah Corona atau Covid-19, angka seperti itu terbilang besar.

“Di bursa transfer saat ini, Anda mungkin bisa mendapatkan dua hingga tiga pemain berkualitas dengan 50 juta paun,” tegasnya.

Mantan pemain Manchester United, Owen Hargreaves menganggap klub Werner juga cocok bermain untuk mantan klubnya.

Selain Man United, Hargreaves mengatakan Werner juga sempurna untuk Chelsea. Apalagi saat ini Chelsea ditangani oleh Frank Lampard yang banyak memberikan kesempatan dan tempat kepada para pemain muda.

“Menurut saya ia sempurna, ia bahkan juga bisa sempurna buat Man United, tapi saya pikir ia akan brilian buat Frank Lampard dan Chelsea,” bebernya.

Lebih lanjut Hargreaves mengakui kemampuan Werner. Ia menilai pemain RB Leipzig itu adalah seorang pencetak gol yang sudah terbukti kinerjanya. Bila bergabung dengan Chelsea, maka ia akan menyempurnakan lini depan klub tersebut yang saat ini sudah memiliki pemain depan yang sedang bersinar yakni Tammy Abraham.

“(Werner) seorang pencetak gol yang sudah terbukti tapi yang bikin saya penasaran adalah bagaimana ia akan beradaptasi dengan Tammy Abraham karena saya suka gaya main Tammy dan saya pikir ia sudah luar biasa,” sambungnya.

Saat ini publik masih menanti klub mana yang akan menjadi pelabuhan baru bagi Werner. Apakah pemain itu akan merapat ke Chelesa, Liverpool, atau Manchester United? Atau ada klub lain yang akan membuat kejutan? Kita tunggu saja.

Klopp Ingin Sapu Bersih Pertandingan Sisa Musim Ini

Saat ini Liverpool sudah berada di ambang juara Liga Primer Inggris. Tim tersebut begitu kokoh di puncak klasemen sementara dengan raihan total 82 poin dari 29 pertandingan. The Reds hanya butuh dua kemenangan lagi atau enam poin untuk mengunci gelar juara yang telah dinanti selama 30 tahun.

Meski begitu tim tersebut masih berpeluang untuk memecahkan rekor Manchester City sebagai tim dengan raihan poin terbanyak dalam satu kalender kompetisi Liga Inggris. Tim tersebut pernah meraih total 100 poin di musim kompetisi 2017/2018.

Saat ini Liverpool masih memiliki sembilan pertandingan sisa. Dengan demikian masih ada potensi untuk meraih maksimal 27 poin. Bila mampu menyapu bersih sembilan pertandingan maka poin Liverpool di akhir musim akan menjadi 109 poin.

Target tersebut sebenarnya telah dipikirkan oleh pelatih Liverpool, Jurgen Klopp. Pelatih asal Jerman itu mengatakan timnya tidak hanya ingin memastikan gelar juara tetapi juga meraih poin sebanyak-banyaknya.

“Masalahnya pada saat ini adalah kami masih harus menjadi juara. Saya tak duduk manis di sini dan ingin meragukan peluang itu, tapi saya juga tahu bahwa kami ingin memenangi pertandingan sepakbola dan tidak cuma dua, tapi kalau memungkinkan sembilan,” beber Klopp.

Lebih lanjut mantan pelatih Borussia Dortmund itu mengatakan pihaknya tidak ingin hanya mengklaim trofi yang telah dinanti selama tiga dekade, tetapi juga ingin menorehkan sejarah lainnya sebagai tim dengan raihan poin terbanyak dalam satu kalender kompetisi.

“Ini bisa jadi musim yang bersejarah, saya harus mengatakannya dengan sedemikian jelas. Dan bukan cuma bersejarah buat klub, tapi bersejarah secara umum.”

Ia mengakui timnya masih berpeluang untuk mengukir catatan-catatan itu. Ia menegaskan mereka akan mempersiapkan diri sebaik mungkin dan akan melihat seperti apa kenyataan di lapangan pertandingan nanti.

“Kami punya peluang untuk mendapatkan jumlah poin yang luar biasa, sehingga kami mempersiapkan diri kami dan kita akan lihat apa hasilnya,” pungkasnya.

Mantan pemain Inggris, Emile Heskey ikut merespon peluang Liverpool menjadi juara. Menurutnya bila Si Merah mampu meraih trofi maka itu akan menjadi sebuah pencapaianyang luar biasa. Menurutnya Liverpool adalah klub besar yang pernah mencapai era kejayaan pada tahun 1980-an.

“Ini luar biasa. Ini klub yang sangat besar dan anda tidak menyadarinya sampai anda pergi ke sana, berjalan di jalanan Liverpool atau di mana saja dan anda bakal menyadari jika itu berbeda,” beber Heskey.

Ini Cara Liverpool Rayakan Gelar Liga Inggris Menurut Klopp

Saat ini Liverpool sudah berada di ambang juara Liga Primer Inggris. The Reds hanya butuh dua kemenangan lagi. Dengan raihan enam poin, gelar juara menjadi milik Si Merah.

Namun demikian situasi yang terjadi saat ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya. Pada musim sebelumnya para juara bisa merayakan pesta juara dengan berbagai cara. Namun tidak demikian dengan musim ini.

Dunia umumnya dan Inggris khususnya sedang menghadapi wabah Corona atau Covid-19. Kompetisi bahkan sempat terhenti selama beberapa bulan karena wabah tersebut. Hal ini pun akan berlanjut hingga kompetisi digulirkan lagi dengan penerapan pembatasan sosial. Hal ini membuat Liverpool tak bisa berpesta dengan para penggemarnya sebagaimana biasanya.

Situasi ini pun mendapat tanggapan dari pelatih Liverpool, Jurgen Klopp. Menurut mantan pelatih Borussia Dortmund itu pihaknya bisa saja berpesta dengan para penggemarnya. Namun demikian tidak saat ini. Mereka baru akan berpesta pada momen yang tepat.

“Kalau kami menjadi juara, apapun perayaannya mungkin kami akan melakukannya secara internal dan dengan seluruh suporter kami di momen di mana kita diizinkan untuk melakukannya lagi,” beber Klopp.

Lebih lanjut pelatih asal Jerman itu memastikan bahwa hal itu bisa saja terjadi. Begitu juga dengan parade kemenangan.

“Saya bisa menjanjikan kalau hal itu terjadi, akan ada parade juga. Kapanpun. Siapa yang peduli! Kami cuma butuh sehari ketika semua orang bisa datang dan kemudian kami akan melakukannya,” sambungnya.

Saat ini kompetisi sedang terhenti dan direncanakan akan bergulir lagi pada pertengahan bulan ini. Pelatih asal Jerman ini mengaku sudah tak sabar untuk kembali berlatih. Ia sudah sangat rindu dengan aktivitas tersebut. Meski saat ini sepak bola bukan yang terpenting, namun ia menyadari bahwa gairah hidupnya ada pada dunia yang telah membesarkan namanya itu.

“Saya sudah sangat merindukannya sekali, itu luar biasa. Saya tahu sepakbola bukan hal terpenting dalam hidup, tapi itu adalah gairah hidup saya. Saya harap orang-orang menantikannya, karena kami menantikannya,” beber Klopp.

Saat ini Liverpool berstatus pemuncak klasemen sementara Liga Primer Inggris hingga kompetisi terpaksa dihentikan. The Reds bahkan sudah berada di ambang juara dengan hanya membutuhkan tambahan enam poin lagi alias dua kemenangan. Dengan keunggulan 25 poin dari Manchester City di urutan kedua, tim asal kota pelabuhan itu hampir pasti mengakhiri puasa gelar selama 30 tahun terakhir.

Meski begitu Klopp mengatakan pihaknya tak ingin jemawa dengan selisih poin tersebut. Menurutnya masih tersisa sembilan pertandingan yang memperebutkan total 27 poin. Ia menegaskan timnya berusaha untuk meraih poin sebanyak mungkin. Meski sudah berada di ambang juara, Liverpool sejatinya belum juara.

Liverpool Terancam Gagal Pesta Juara di Kandang, Begini Respon Klopp

Peluang Liverpool untuk menjadi juara Liga Primer Inggris musim ini semakin terbuka. Klub berjuluk The Reds itu berstatus pemuncak klasemen sementara dengan raihan total 82 poin. Langkah Si Merah menuju tangga juara kini hanya berjarak enam poin.

Si Merah hanya butuh dua kemenangan lagi untuk menjadi kampiun. Ini akan menjadi gelar Liga Primer Inggris pertama setelah penantian selama 30 tahun. Namun demikian pesta juara Liverpool terancam hambar.

Pasalnya mereka bakal merayakan gelar juara tidak di kandang sendiri. Hal ini disebabkan karena situasi yang belum kondusif tersebab terpaan wabah Corona atau Covid-19. Pihak keamanan Inggris tidak menghendaki bagi Liverpool untuk menggelar laga kandang karena berpeluang memancing keramaian dari para suporter.

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp pun angkat bicara terkait hal ini. Mantan pelatih Borussia Dortmund itu tak ambil pusing dengan hal tersebut. Baginya yang terpenting adalah timnya mampu menyegel gelar juara. Kini Klopp lebih fokus untuk mempersiapkan timnya untuk meraih dua kemenangan.

“Kapan pun itu, mau di stadion kosong atau bla, bla, bla, itu bakal tetap menjadi hari yang luar biasa buat saya, terutama berkat dukungan dan doa serta cinta dari orang-orang di seluruh dunia,” beber Klopp.

Lebih lanjut pria asal Jerman itu mengatakan pihaknya sama sekali belum mengetahui di mana tempat mereka merayakan gelar juara. Ia sebenarnya berharap pesta tersebut bisa digelar di kandang sendiri. Namun demikian dalam situasi yang tidak menentu seperti ini, Klopp lebih mementingkan trofi agar tak sampai lepas dari tangan mereka.

“Di mana pun tempatnya saya tidak tahu. Kami harap bisa dilakukan di Anfield, tetapi kami belum tahu pasti dan itu juga tidak terlalu penting,” tegasnya.

Liga Primer Inggris akan kembali melanjutkan kompetisi pada 17 Juni 2020.  Namun demikian jadwal ini masih bisa berubah tergantung situasi dan pemenuhan syarat-syarat yang ditetapkan pemerintah Inggris.

Tentu diharapkan kesepakatan sementara ini akan menjadi definitive. Pihak-pihak terkait bisa bekerja cepat dan cermat untuk memenuhi semua syarat terutama aspek keamanan.

CEO Premier League, Richard Masters mengatakan tanggal tersebut masih bisa berubah tergantung kesiapan. Saat ini yang terutama adalah kesehatan dan keselamatan semua peserta.

“Hari ini kami untuk sementara waktu telah sepakat melanjutkan Premier League pada Rabu 17 Juni. Tapi tanggal ini tidak bisa dikonfirmasi lebih dulu sampai kami sudah memenuhi seluruh persyaratan keamanan yang dibutuhkan, karena kesehatan dan keselamatan semua peserta dan suporter adalah prioritas kami,” beber Masters.

Timo Werner Sesuai dengan Filisofi Klopp

Saat ini nama Timo Werner tengah dikaitkan dengan Liverpool. Pemain RB Leipzig ini memiliki musim yang bagus bersama klub Jerman itu. Ia menjadi andalan di lini depan. Menjawab kepercayaan itu, pemain berusia 24 tahun itu telah mencetak 27 gol dan memberikan 12 assist dalam 36 penampilan di semua ajang.

Tak heran dengan kualitas dan potensi seperti itu, Werner disebut cocok bergabung dengan Liverpool. Hal yang memperkuat Werner untuk berseragam Liverpool adalah kecocokannya dengan gaya bermain yang diinginkan pelatih Jurgen Klopp.

Menurut mantan pemain Liverpool, Jhon Barners, Werner adalah tipikal pemain yang sesuai dengan filosofi Klopp. Klopp disebut sebagai pemain yang mencari pemain berdasarkan kecocokan dan kebutuhan dengan tim dan bukan semata-mata berlabel bintang.

“Werner sesuai dengan profil dari salah satu trisula di lini depan. Itulah yang dilakukan Juergen Klopp, dia mencari apa yang dia perlu dari pemain berbeda di posisi berbeda dan dia mencari profil itu di pemain yang berbeda,” beber Barner.

Lebih lanjut ia mengatakan Werner hanya cocok dengan klub seperti Liverpool. Ia bukanlah pemain yang bisa bermain baik untuk klub Inggris lainnya seperti Manchester City. Karakter Werner yang cepat dan dinamis tak jauh berbeda dengan para pemain depan Liverpool saat ini seperti Sadio Mane, Roberto Firmino dan Mohamed Salah.

“Timo Werner mungkin tidak akan cocok dengan Manchester City karena dia tipe pemain yang berbeda, dia sangat cepat, dinamis, dan tanpa basa-basi, dan itulah yang harus dilakukan trisula lini depan Liverpool,” sambungnya.

Barner mengatakan Klopp adalah sosok pelatih yang pandai mencari pemain. Tidak hanya itu pelatih asal Jerman itu juga memiliki kemampuan untuk menempa seorang pemain menjadi pemain bintang. Ia mengambil contoh Jordan Henderson sebagai pemain pilihan untuk posisi gelandang ketimbang merekrut pemain bintang sekelas Kevin De Bruyne atau David Silva.

“Di situlah Klopp jago. Jika dia mencari gelandang, dia tidak akan mencari seorang Kevin De Bruyne atau David Silva, dia akan mencari pemain seperti Jordan Henderson,” sambungya.

Barnes menegaskan Klopp adalah sosok yang tahu akan kebutuhan tim dan bagaimana memenuhinya dengan pemain-pemain yang tepat. Bila klub lain berlomba-lomba mencari pemain terbaik, Klop justru lebih memilih pemain yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan tim.

“Dia tahu bagaimana dia ingin timnya main dan mencari pemain yang cocok dengan sistem itu, sementara klub lain mencari pemain terbaik yang mereka anggap terbaik dan bilang akan merekrutnya karena dia akan mencetak 50 gol, tapi jika dia tidak sesuai dengan keinginan tim, tidak ada gunanya merekrutnya,” pungkasnya.

 

Aguero Sebut Bek Liverpool Ini Tidak Tampak Cepat, Tapi…

Tidak ada pemain depan Liga Primer Inggris yang tak mengetahui kepiawaian Virgil Van Dijk di lini belakang Liverpool. Tidak terkecuali Sergio Aguero. Pemain depan Manchester City itu pun memiliki kesan tersendiri terhadap pemain internasional Belanda itu.

Menurut Aguero, Van Dijk adalah pemain belakang yang tangguh. Postur tubuh yang tinggi dan badan yang kekar membuatnya susah untuk ditembus. Postur jangkung membuat daya jangkau kakinya cukup jauh.

“Dia itu kuat, tinggi, dan punya badan yang luar biasa. Dia sangat tangguh, dia bermain dengan badannya. Juga mengingat dia itu tinggi banget, dia punya kaki-kaki yang panjang,” beber Aguero.

Lebih lanjut Aguero mengatakan dengan kaki-kaki yang panjang, Van Dijk bisa menjangkau dan bersaing dengan para pemain lawan.

“Dia tidak tampak cepat, tapi dia cepat lho karena kaki-kaki panjangnya – dia bisa menjangkau manapun. Dua langkah dia itu sama dengan 50 langkah untukku,” lanjutnya.

Tidak hanya unggul secara fisik, Aguero juga menyebut pemain tersebut memiliki kecerdikan saat bertahan. Tidak hanya itu mentalnya pun sudah teruji dengan tak merasa gugup saat mengawal lini pertahanan. Hal ini membuat para pemain depan lawan begitu kewalahan.

“Apa yang kusuka dari dia itu dia sangat cerdik saat bertahan. Dia tidak gugup saat mengawal, dia sangat berhati-hati dan sabar. Itu yang bikin sulit para striker.”

Bagaimana pengalamannya saat berhadapan dengan Van Dijk di lapangan pertandingan? Aguero mengatakan dirinya memiliki kecepatan dan suka untuk menggiring bola. Namun Van Dijk memiliki cara untuk mendapatkan bantuan tambahan dari rekan setim.

“Sedangkan aku, aku kan cukup kencang dan aku suka menggiring bola jadi aku perlu bek agar mendatangiku. Tapi kalau dia menahan, dia bisa menunggu bantuan dari bek lainnya. Dia sangat bagus dalam hal ini,” pungkasnya.

Ternyata di balik performa gemilangnya itu, Aguero pernah mengalami situasi tak nyaman. Sepanjang tahun 2013 hingga 2016 ia kerap mengalami pusing saat bertanding. Selain itu berat badannya saat itu pun meningkat.

Ternyata hal ini disebabkan karena pola makannya. Ia secara teratur mengkonsumsi daging panggang. Setelah berkonsultasi dengan salah satu dokter di Italia, ia pun perlahan-lahan bisa mengontrol kecenderungan tersebut.

Perlahan-lahan ia pun mengubah pola makannya. Ia mulai lebih sering memakan nasi dan ayam. Ternyata hal ini efektif untuk berat badan dan performanya di lapangan pertandingan.

“Kurasa saat itu dari 2013 sampai 2016 aku tidak bisa beradaptasi dengan makanan. Dari situ aku bertemu dengan seorang dokter Italia secara online, dan dia sedikit mengubah pemikiranku,” beber Aguero.