Tidak Mudah Bagi Lautaro Martinez Main Bareng Messi

Saat ini Lautaro Martinez santer dikaitkan dengan Barcelona. Pemain asal Argentina itu disebut-sebut menjadi target utama klub La Liga itu. Nama pemain Inter Milan ini disebut-sebut bakal menjadi penerus Luis Suarez di lini depan Barcelona.

Meski begitu ada anggapan Lautaro tidak akan begitu mudah beradaptasi dengan Barcelona, termasuk pula menyatu dengan para pemain bintang Barcelona seperti Lionel Messi dan Luis Suarez. Tidak mudah bagi seorang pemain untuk bisa tampil menyatu dengan nama-nama besar di atas.

Anggapan ini dilontarkan oleh mantan pemain Barcelona, Javier Saviola. Saviola yang juga asal Argentina mengatakan sejatinya Lautaro akan sangt berguna bagi Barcelona. Hanya saja untuk bisa menyatu dengan para pemain bintang lainnya bukan perkara mudah.

“Sejujurnya, sebagai pemain Lautaro akan sangat berguna bagi Barcelona. Tapi kita semua tahu apa artinya berada bersama Suarez, Messi, dan bintang-bintang lainnya. Maksud saya, tak mudah main bersama mereka,” beber Saviola.

Lebih lanjut Saviola mengambil contoh Paulo Dybala. Pemain muda timnas Argentina itu tidak mudah tampil bersama Messi di tim nasional Argentina. Menurutnya untuk bisa menyatu dengan Messi seorang tandem harus bisa menjaga konsentrasi agar bisa menjaga ritme permainan yang sama dengan Messi.

“Dia (Dybala) bilang bahwa sulit bermain bersama Messi dan saya setuju dengan perkataannya. Mempertahankan ritme permainan yang sama dengannya (Messi) memerlukan konsentrasi tinggi. Terdengar mudah, tapi pada praktiknya tidak,” sambungnya.

Saat ini semua kompetisi sepak bola di benua Eropa dihentikan tersebab pandemi Corona atau Covid-19. Belum diketahui pasti kapan La Liga Spanyol akan bergulir lagi.

Namun demikian ada sejumlah liga yang sudah menyatakan menyudahi musim ini. Eredivisie Belanda dan Ligue 1 Prancis adalah beberapa klub yang sudha menyatakan tidak akan melanjutkan musim ini.

Perdana Menteri  Prancis Edouard Philippe, sudah mengumumkan kebijakan untuk menghindari penyebaran wabah Corona yang telah memakan ribuan jiwa masyarakat Prancis.

“Musim 2019/2020 dalam olahraga profesional, termasuk sepakbola tidak bisa dilanjutkan,” beber Phillipe.

Keputusan ini membuat nasib kompetisi sepak bola Prancis divisi satu dan dua harus berakhir lebih cepat. Meski semua event olahraga dilarang, pemerintah tetap memberi kemudahan bagi masyarakat untuk menjalankan aktivitas olahraga individual di luar ruangan. Namun demikian tetap harus memperhatikan kebijakan social distancing atau jaga jarak.

“Akan mungkin di hari yang cerah untuk melakukan aktivitas olahraga individual di luar ruangan, tapi dengan mematuhi aturan jaga jarak. Dan tidak akan mungkin, untuk berlatih olahraga di tempat tertutup baik olahraga tim atau olahraga yang mesti berkontak fisik,” sambungnya.

Kepala Medis FIFA Anjurkan Kompetisi Sepak Bola Sebaiknya Dihentikan

Saat ini publik masih menanti kelanjutan kompetisi sepak bola Eropa. Beberapa kompetisi sudah mengambil sikap. Eredivisie Belanda sudah menyatakan kompetisi musim ini sudah berakhir. Namun kompetisi lain seperti Liga Primer Inggris belum ada keputusan, malah mulai menunjukkan tanda-tanda akan berlangsung kembali.

Namun demikian muncul desakan agar seluruh kompetisi sepak bola sebaiknya dihentikan. Hal ini sebagaimana dianjurkan oleh Kepala Medis FIFA, Michel D’Hooghe. Menurut D’Hooghe, klub-klub sebaiknya tidak tergesa-gesa mengambil keputusan untuk berlatih atau berkompetisi lagi.

“Kami semua tunduk dengan keputusan di tingkat nasional dari otoritas publik. Itu sangat sederhana, sepakbola kini bukan menjadi hal terpenting dalam hidup,” beber D’Hooghe.

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini ada sejumlah rencana terkait nasib musim ini dan perkiraan kompetisi musim depan. Namun keputusan itu harus diambil dengan didasari pada pertimbangan yang matang.

“Saya akan sangat gembira jika kami bisa memulai, dengan cara yang mudah, kompetisi baru dan tidak menggelar apa pun sebelum awal musim depan. Jika mereka bisa memulai musim 2020/2021 pada akhir Agustus atau awal September, saya senang sekali,” sambungnya.

D’Hooghe menganjurkan agar kompetisi musim ini dihentikan saja. Salah satu alasan utama adalah kemungkinan virus itu akan kembali menyerang. Kemungkinan ini harus menjadi pertimbangan untuk melanjutkan kompetisi musim ini.

“Kemudian mereka akhirnya bisa menghindari serangan kedua dari virus ini yang bukan tidak mungkin terjadi, semua orang harus sangat berhati-hati sekarang. Saya telah mendengar di banyak di banyak negara jika mereka berpikir tentang bermain sepakbola lagi, dengan atau tanpa kehadiran publik,” sambungnya.

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini banyak aspek yang dipertimbangkan. Salah satunya adalah soal ekonomi. Namun demikian dalam situasi seperti ini tidak ada faktor lain yang lebih penting selain kesehatan. Menurutnya kesehatan dan keselamatan adalah nomor satu.

“Dalam karier panjang saya, saya telah melihat banyak situasi di mana ada keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan. Jika ada satu keadaan ketika argumen medis harus menang melawan argumen ekonomi, maka itu yang terjadi sekarang. Ini bukan soal uang, melainkan masalah hidup dan mati,” tegasnya.

Selain Liga Primer Inggris, Bundesliga Jerman pun menunjukkan tanda-tanda bakal bergulir lagi. Namun kedua federasi dan pihak terkait masih terus memantau setiap perkembangan. Saat ini aktivitas latihan sejumlah klub sudah dimulai.  Hanya saja belum ada kepastian kapan kompetisi itu akan digulirkan lagi.

 

FIFA Wacanakan 5 Pergantian Pemain dalam Satu Laga

Situasi dunia yang sedang dilanda wabah Corona atau Covid-19 mengakibatkan tejadinya berbagai perubahan, tidak terkecuali dalam dunia olahraga. Kompetisi sepak bola hampir di seluruh dunia dihentikan. Saat ini mulai timbul harapan untuk kembali bergulirnya kompetisi-kompetisi tersebut.

Untuk menghadapi situasi ini sejumlah perubahan pun dimungkinkan. Salah satunya terkait kemungkinan 5 pergantian pemain untuk masing-masing tim sepak bola dalam satu pertandingan. Hal ini sedang diwacanakan induk sepak bola dunia, FIFA.

FIFA akan mengajukan proposal ini kepada International Football Association Board (IFAB) selaku pembuat peraturan di dunia sepakbola. FIFA beralasan dalam situasi seperti saat ini sulit bagi para pemain untuk bisa segera mendapatkan kondisi prima. Selain masa vakum yang cukup lama, jadwal pertandingan yang padat pun siap menanti.

“Ketika dilanjutkan kembali, sejumlah kompetisi kemungkinan besar akan menjalani jadwal pertandingan yang padat, dengan frekuensi laga yang dimainkan lebih banyak dari biasanya selama beberapa pekan berturut-turut,” beber salah satu juru bicara FIFA.

Untuk FIFA mempertimbangkan keselamatan pemain sebagai prioritas utama. Dengan padatnya jadwal sangat mungkin para pemain akan dilanda kelelahan bahkan peluang cedera.

“Keselamatan pemain adalah prioritas utama FIFA. Jadwal yang padat bisa meningkatkan risiko cedera kepada pemain karena terlalu sering bertanding,” sambungnya.

Untuk itu lanjut sang juru bicara, FIFA mengajukan proposal untuk memungkinan terjadinya pergantian pemain lebih banyak dalam satu pertandingan. Tentu hal ini harus mengikuti prosedur yang berlaku termasuk mendapat persetujuan dari pihak terkait.

“Oleh karena itu, FIFA mengajukan proposal agar jumlah pergantian pemain yang lebih banyak diizinkan untuk sementara waktu, atas persetujuan penyelenggara kompetisi yang relevan.”

Tidak hanya mewacanakan 5 pergantian pemain. Ada kemungkinan ada tambahan satu pergantian bila pertandingan memasuki babak tambahan waktu.

“Setiap tim akan diperbolehkan menggunakan 5 pergantian pemain selama pertandingan berlangsung, dengan kemungkinan adanya satu pergantian pemain tambahan jika laga memasuki babak tambahan waktu, jika relevan,” tegas sang juru bicara.

Proposal ini tentu akan menuai pro dan kontra. Tidak semua klub bakal setuju dengan keputusan tersebut. Klub Serie A seperti Lazio sudah pernah mengutarakan keberatan terhadap kemungkinan tersebut. Alasannya, situasi ini hanya akan menguntungkan klub-klub yang memiliki sumber daya pemain memadai.

Akan sangat sulit bagi klub dengan jumlah pemain terbatas untuk bisa memanfaatkan kemudahan itu dengan baik. Sementara itu bagi klub-klub besar yang memiliki banyak stok pemain bintang, akan sangat terbantu dan senang bila proposal FIFA ini benar-benar disetujui dan diberlakukan.

 

Madrid Masih Terus Mengincar Neymar

Saat ini Real Madrid sedang memantau sejumlah pemain bintang yang ingin didatangkan ke Santiago Bernabeu. Salah satunya adalah bintang Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe.

Tidak hanya Mbappe, Madrid juga mengincar Sadio Mane dari Liverpool. Sebelum itu Madrid dikabarkan tertarik untuk merekrut Neymar Junior. Ternyata kabar ini masih tetap hangat mengingat klub asal La Liga itu tetap menaruh harapan bisa mendapatkan tanda tangan pemain internasional Brasil itu.

Isu tentang Madrid yang belum juga menyerah untuk mendapatkan Neymar dikonfirmasi oleh mantan agen Neymar, Wagner Ribeiro. Ribeiro mengatakan Presiden Madrid, Florentino Perez masih memasukan Neymar dalam target incarannya. Bahkan menurut Ribeiro, mendatangkan Neymar masih menjadi cita-cita Perez.

“Real Madrid menghubungi saya beberapa kali karena Florentino (Perez) bermimpi mendatangkan Neymar,” beber Ribeiro.

Lebih lanjut Ribeiro mengatakan dirinya pernah dihubungi Perez beberapa kali. Bahkan Ribeiro pernah menjalani tatap muka dengan Perez pada tahun lalu. Saat ini Ribeiro mendengar secara langsung keinginan sang presiden yang tetap ingin mendaratkan Neymar di Santiago Bernabeu.

“Saya bersamanya tahun lalu, pada bulan Mei, di kantornya, dan dia bilang kepada saya kalau dia masih bermimpi merekrut Neymar,” ungkapnya.

Sementara itu terkait Mbappe, sejumlah pihak berharap pemain internasional Prancis itu tidak sampai tergoda untuk hijrah ke klub lain. Kini semakin banyak klub yang tertarik mendapatkan tanda tangan mantan pemain AS Monaco itu. Selain Real Madrid, Liverpool juga masuk dalam daftar klub yang ingin mendapatkan Mbappe.

Namun demikian kepergian Mbappe saat ini bukanlah waktu yang tepat. Cyril Morin, pengamat sepakbola Prancis itu menganjurkan agar Mbappe tetap di Paris bersama PSG.

Morin memiliki sejumlah alasan. Pertama adalah harga Mbappe yang bakal turun di pasaran. Ada prediksi harga para pemain akan jatuh bebas, bahkan bisa sampai 80 persen setelah wabah Corona atau Covid-19 berakhir.

“Harga dia sedang turun karena pandemi virus Corona. Ada yang bilang, harga pasaran pemain kelas dunia akan anjlok hingga 80 persen usai pandemi ini berakhir dan memang nanti kenyataannya seperti itu,” beber Morin.

Menurut Morin dalam situasi saat ini termasuk selepas wabah Corona tidak ada klub yang bakal mengeluarkan uang dalam jumlah banyak untuk membeli seorang pemain. Wabah Corona disinyalir telah mempengaruhi stabilitas keuangan klub. Pasalnya selama wabah ini kompetisi dihentikan sehingga tidak ada pemasukan dari hak siar, sponsor, dan lainnya.

Arsenal Mulai Berlatih Pekan Depan

Saat ini sejumlah klub Liga Primer Inggris sudah mulai ancang-ancang untuk kembali berlatih. Salah satunya adalah Arsenal. Bahkan pihak The Gunners sudah mengisyaratkan akan kembali berlatih pekan depan. Namun demikian Arsenal masih akan tetap menjalani serangkaian prosedur termasuk menerapkan protokol yang ketat bila ingin kembali beraktivitas di London Colney.

Menurut salah satu juru bicara Arsenal, akses terhadap pusat latihan itu akan dibuka pekan depan. Namun saja ia tetap akan dibatasi dan akan dikelola secara hati-hati termasuk memperhatikan kebijakan terkait social distancing.

“Para pemain akan diizinkan mengakses pusat latihan London Colney pekan depan. Akses akan dibatasi, dikelola dengan hati-hati, dan social distancing akan diterapkan sepanjang waktu,” beber sang juru bicara.

Lebih lanjut ia mengatakan latihan tidak akan berlangsung bersama-sama. Para pemain hanya diperbolehkan menjalani latihan individu. Setelah itu tidak ada kumpul-kumpul karena para pemain langsung diarahkan untuk kembali ke rumah.

“Seluruh gedung Colney akan tetap tutup. Para pemain akan pergi sendiri, menjalankan latihan individu, dan kembali ke rumah,” sambungnya.

Tidak hanya Arsenal, sebelumnya Manchester United sudah mewacanakan akan kembali berlatih. Namun hal tersebut akan diputuskan melihat keputusan otoritas setempat terkait masa lockdown. Sebagaimana dikatakan asisten pelatih Setan Merah, Kieran McKenna, pihaknya terus memantau situasi sambil berharap agar latihan bisa kembali digelar.

“Untuk saat ini, kami masih terus bekerja dengan harapan lockdown bisa dicabut setelah tenggatnya habis dan bisa kembali berlatih normal,” beber Kieran McKenna.

Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan jadwal latihan, termasuk menyiapkan rencana cadangan bila masa lockdown masih diperpanjang.

“Kami sedang mempersiapkan jadwal latihan saat ini, tapi kami sudah punya rencana cadangan jika memang masa lockdown diperpanjang,” lanjutnya.

Sementara itu dari pentas La Liga Spanyol berkembang wacana untuk menggelar pertandingan tertutup hingga Januari 2021. Hal ini diambil untuk mencegah penyebaran wabah corona yang sampai saat ini belum benar-benar berhenti.

Pemerintah Spanyol melalui kementerian olahraga pun menaruh harapan yang sama. Bahkan pihak tersebut menganjurkan agar saat wabah berakhir, kompetisi dilanjutkan lagi meski tanpa dihadiri penonton.

Sebagaimana dikatakan Menteri Olahraga Spanyol, Irene Lozano, pertandingan tanpa penonton merupakan solusi terbaik di tengah situasi ini. Ia yakin kompetisi La Liga musim ini bakal kembali digelar.

“Saya optimis dengan digulirkannya pertandingan tanpa penonton,” beber Lozano.

Bale dan Pochettino Berpeluang Reuni di Newcastle United

Saat ini Newcastle United sedang menjadi pembicaraan tidak hanya di tingkat sepak bola Inggris tetapi juga dunia. Pasalnya klub asal Inggris itu disebut-sebut akan diakuisi oleh milioner asal Timur Tengah. Dengan demikian Newcastle bakal menjadi klub kaya baru dan siap mengancam kemapanan klub-klub kaya Liga Inggris lainnya.

Dengan suntikan dana dalam jumlah banyak, klub tersebut pun dikabarkan akan melakukan peremajaan tim secara besar-besaran. Tidak hanya mendatangkan para pemain bintang, tetapi juga merekrut pelatih berkelas.

Kini nama Mauricio Pochettino disebut-sebut sebagai calon pelatih Newcastle. Pochettino meraih kesuksesan saat menukangi Tottenham Hotspur hingga didepak dari kursi pelatih pada November 2019. Sejak itu Spurs ditangani oleh Jose Mourinho.

Menurut Dimitar Berbatov bila kabar tersebut benar adanya maka akan menjadi catatan tersendiri bagi sejarah klub tersebut.

“Jika desas-desus itu benar, dan Newcastle ingin menunjuk Mauricio Pochettino, itu akan menjadi langkah besar bagi tim,” beber Dimitar Berbatov.

Lebih lanjut mantan ujung tombak Spurs dan Manchester United itu, bila sampai menjadi pelatih Newcastle maka, Pochettino akan melakukan perombakan tim secara besar-besaran. Pochettino tentu akan mendatangkan para pemain yang diinginkan agar bisa mencapai ambisi.

“Ini akan menjadi penanda pertama dari pemilik baru, kepada pemain yang mereka targetkan, itulah cara klub berbisnis. Jika menempatkan Pochettino di Newcastle, kemudian bicara kepada pemain [yang diinginkan], percayalah, mereka akan lebih memperhatikan dan menanggapi tawarannya dengan serius,” sambungnya.

Salah satu pemain yang santer dikaitkan dengan Pochettino adalah Gareth Bale. Ya keduanya sebenarnya pernah bersama di Spurs. Pochettino sempat menangani Bale sebelum ia hijrah ke Spanyol bersama Real Madrid.

Menurut sosok asal Bulgaria itu Bale adalah satu satu nama besar yang bakal masuk dalam radar Pochettino bila sampai menjadi pelatih Newcastle United.

“Saya juga berbicara tentang pemain besar. Saya tahu Gareth Bale termasuk di antara mereka yang dikaitkan dengan klub. Saya yakin Newcastle ingin membangun klub dengan beberapa nama besar,” tegasnya.

Saat ini Pochettino belum mendapatkan pekerjaan setelah ditendang dari kursi pelatih Spurs. Sementara itu Bale masih tercatat sebagai pemain Real Madrid. Hanya saja Bale santer dikabarkan tidak lagi merasa betah bersama Los Blancos sehingga pintu keluarnya makin terbuka lebar. Faktor-fakro inilah yang membuat reuni keduanya di Newcastle United bukan lagi sesuatu yang mustahil.

Hanya saja saat ini Liga Primer Inggris masih belum dipastikan kapan bergulir lagi. Wabah Corona atau Covid-19 membuat segala sesuatu menjadi tak pasti.

Wabah Corona Berlarut, Klub Italia Terancam Bangkrut

Wabah Corona atau Covid-19 tidak hanya melumpuhkan semua aspek kehidupan, termasuk dunia olahraga, tetapi juga membuat nasib klub sepak bola seakan berada di ujung tanduk. Pasalnya bila wabah ini terus berlanjut bukan tidak mungkin ada klub yang bakal gulung tikar.

Hal ini seperti dikatakan CEO Monza, Adriano Galliani. Menurutnya situasi saat ini benar-benar mengguncang stabilitas keuangan klub. Tidak mudah memang untuk bertahan dalam kondisi seperti sekarang ini. Untuk bisa bergulir secara normal, masih harus butuh waktu setelah wabah benar-benar berakhir.

“Hanya virusnya yang bisa menentukan waktunya. Sangat sulit, karena suatu hari kita harus kembali latihan dengan sepakbola dan itu akan membutuhkan waktu empat pekan sebelum mereka siap bermain. Jadi, saya tak tahu kapan liga bisa di mulai lagi,” beber Galliani.

Lebih lanjut mantan petinggi AC Milan itu mengatakan situasi ini membuat klub harus memutar otak untuk menjaga keseimbangan neraca keuangan. Tidak sedikit yang mengambil kebijakan pemotongan gaji terhadap pemain dan staf pelatih. Namun bisa saja hal tersebut tidak cukup untuk menghindari klub dari jurang kebangkrutan.

“Apa yang bisa saya bilang adalah utang yang dimiliki beberapa klub dan kehilangan kentungan, itu akan menjadi situasi yang dramatis. Beberapa klub Italia berisiko bangkrut tanpa keuntungan baru,” lanjutnya.

Ia mengatakan situasi ini tidak hanya dialami oleh klub-klub kecil. Menurutnya hampir semua klub terdampak wabah Corona.

“Tak seorang pun bisa bertahan dalam penangguhan kompetisi yang lama dalam sepakbola,” tegasnya.

Sementara itu terkait kelanjutan kompetisi Serie A musim ini masih menjadi tanda tanya. Berkembang wacana terkait penjadwalan ulang Serie A. semula Serie A dijadwalkan berakhir pada 30 Juni namun Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) melakukan penyesuaian dengan memundurkan ke 2 Agustus 2020 nanti.

Sebagaimana dikatakan Presiden FIGC, Gabriele Gravina, pihaknya berusaha mencari segara cara untuk mendapatkan solusi terbaik. Menurutnya menyelamatkan musim kompetisi kali ini dan musim berikutnya adalah bagian dari prioritas.

“Dunia sepakbola bekerja tanpa henti dan penuh tanggung jawab demi menemukan solusi yang konkrit dan berkelanjutan untuk krisis akibat COVID-19. Langkah ini diperlukan juga untuk melindungi musim 2020-2021,” beber Gabriele Gravina.

Lebih lanjut Gravina mengatakan dirinya sangat mengapresiasi kerja pemerintah yang bertindak responsif terhadap situasi yang ada saat ini. Pihaknya selalu berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk menghadapi situasi ini.

Diincar Inter Milan, Begini Respon Arthur Melo

Di tengah keinginan Barcelona untuk mendapatkan Lautaro Martinez dari Inter Milan, berkembang kabar ketertarikan Inter terhadap salah satu pemain Barcelona. Pemain tersebut adalah Arthur Melo.

Melo menjadi salah satu incaran Internazionale Milan di bursa transfer musim panas nanti. Lantas bagaimana respon sang pemain? Melo menegaskan dirinya masih bahagia bermain bersama Barcelona. Ia sama sekali belum memikirkan untuk berganti klub, termasuk hijrah ke Milan.

“Inter? Sebuah kehormatan mereka tertarik kepada saya, tapi waktu saya di Barca belum berakhir,” beber Arthur.

Lebih lanjut pemain asal Brasil itu mengatakan bergabung dengan Inter adalah keinginan setiap pemain. Ia tak segan mengakui Inter sebagai klub besar dengan pelatih yang hebat. Namun demikian ia mengatakan dirinya masih fokus bersama Barcelona. Ia bahkan mengakui masih bahagia di Barcelona.

“Sebuah kehormatan bagi seorang pemain dikaitkan dengan klub besar seperti Inter, yang punya pelatih hebat dan skuad impresif. Tapi pikiran saya sepenuhnya fokus ke Barcelona, saya begitu bahagia di sini dan di kota ini. Sejujurnya, saya melihat diri saya di sini selama bertahun-tahun,” lanjutnya.

Ia mengakan dirinya sangat menikmati waktu di Barcelona. Ia selalu memanfaatkan setiap kesempatan dengan sebaiknya. Ia bahkan tak bisa bersabar untuk kembali merumput.

“Saya memanfaatkan masa-masa ini untuk memulihkan diri sepenuhnya dan saya tidak sabar menunggu kompetisi kembali bergulir, itulah yang saya pikirkan,” tegasnya.

Arthur masih dalam masa bulan madu bersama Barcelona setelah bergabung dengan klub tersebut di musim panas 2018.  Ia masih terikat kontrak hingga 2024 mendatang. Musim ini ia menjadi salah satu pilihan pelatih Queque Setien.

Namun demikian kompetisi La Liga seperti kompetisi-kompetisi lain di dunia sedang terhenti. Wabah Corona atau Covid-19 yang merajalela membuat sendi-sendi kehidupan termasuk dunia olahraga terasa lumpuh.

Barcelona sendiri dikabarkan tengah mengincar Lautaro Martinez. Bahkan Arthur sendiri diisukan masuk dalam proposal Barcelona untuk mendapatkan tanda tangan Lautaro.

Agen Lautaro pun angkat bicara terkait isu tersebut. Ia juga mengklarifikasi berbagai pemberitaan di media di antaranya keterkaitan Lautaro dengan Real Madrid.

Selain itu ada yang menghubungkannya dengan Barcelona. Tidak hanya klub-klub La Liga, sejumlah klub Liga Primer Inggris pun disebut-sebut tertarik pada Martinez. Namun sang agen mengatatakan berbagai kabar tersebut masih sebatas rumor.

“Semuanya yang ada di koran itu hanya rumor, mereka bilang saya dihubungi dari Madrid, dari Barcelona, dari Inggris, karena mereka bilang bahwa Real Madrid menginginkan dia, Barcelona menginginkan dia, Chelsea menginginkan dia. Tapi saya akan berbohong kalau saya bilang ada sesuatu,” beber agen Lautaro Martinez.

Pemain Tolak Wacana Kelanjutan La Liga Digelar Tertutup

Saat ini berkembang wacana untuk menggelar pertandingan tertutup untuk sejumlah kompetisi yang tengah terhenti akibat pandemi Corona atau Covid-19. Salah satunya adalah La Liga Spanyol.

Namun demikian wacana tersebut sepertinya sulit terealisasi. Di satu sisi wabah Corona masih saja berlangsung dan sulit diketahui kapan kompetisi itu akan benar-benar berhenti. Kedua, ada penolakan dari para pemain terhadap wacana tersebut.

Para pemain yang tergabung di Asosiasi Pemain Sepakbola Spanyol (AFE) sudah menyatakan sikap terkait wacana tersebut. Sikap itu diambil dalam rapat melalui teleconference yang dihadiri oleh kapten dari 42 tim yang berlaga di dua divisi teratsa Liga Spanyol pada Selasa, 21 April 2020 waktu setempat.

Dalam keterangannya, AFE mengatakan saat ini banyak pihak masih mengutamakan kesehatan dan keselamatan para pemain di atas segalanya.

“Kesehatan para pemain adalah hal yang masih diperdebatkan. Namun untuk saat ini, hal tersebut tak bisa diganggu gugat,” beber AFE.

Lebih lanjut pihak AFE mengatakan pihak otoritas sepak bola Spanyol tentu sedang bernegosiasi dengan pemerintah Spanyol dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan Dewan Olahraga untuk mendapatkan persetujuan agar kompetisi tersebut bisa dilanjutkan kembali

“Kami yakin mereka akan berupaya mendapat persetujuan dari Kementrian Kesehatan dan Dewan Olahraga Spanyol agar kegiatan olahraga bisa kembali digulirkan. Kami para pemain paham bahwa perkataan mereka selalu harus didengar setiap saat,” sambungnya.

Namun demikian pihak AFE mengatakan tak segan menentang setiap keputusan yang dianggap merugikan, termasuk bila ingin digelar secara tertutup.

“Namun, mengenai kamp latihan jika perlu kami harus terus bertentangan dengan mereka,” tegas AFE.

Sejauh ini belum diketahui terkait kapan La Liga akan bergulir lagi. Sementara itu Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, berharap kompetisi sepak bola di negara itu bisa bergulir dalam beberapa waktu ke depan. Namun demikian sang menteri mengatakan hal ini ditentukan oleh perkembangan status kesehatan masyarakat dalam beberapa waktu ke depan.

“Beberapa minggu ke depan akan sangat penting untuk memahami evolusi situasi perawatan kesehatan, dan bagaimana, jika, dan kapan kami bisa kembali bermain olahraga di semua level,” beber Spadafor.

Lebih lanjut sang menteri mengatakan ia berharap latihan para pemain Serie A bisa terjadi tak lama setelah masa karantina berakhir. Ia mengharapkan jadwal tersebut tidak berubah dan tetap menjadi patokan bagi para pemain untuk mulai bersiap menjalani latihan, termasuk bila itu hanya terjadi secara tertutup.

Malcom Bongkar Hal Aneh dalam Latihan Barcelona

Nama besar Barcelona sebagai salah satu klub elit tak diragukan lagi. Ya, klub asal Catalonia itu adalah salah satu klub terbaik di dunia. Ternyata di balik nama besar tersebut ada hal yang sulit dimengerti.

Hal ini seperti dialami oleh mantan pemain Barcelona, Malcom. Pemain yang kini bermain untuk Zenit St Petersburg itu tak habis pikir dengan porsi latihan mantan klub tersebut. Menurutnya waktu latihan di klub tersebut terlalu singkat. Durasi 40 hingga 50 menit dianggap terlalu pendek.

Menurutnya situasi tersebut berbeda dengan yang dialaminya saat ini di Rusia. Porsi latihan di Zenit saat ini dua kali lebih banyak dari Barcelona.

“Para pemain di Barcelona tidak cukup sering berlatih. Di Zenit, kami sekarang melakukan dua kali sesi latihan,” beber Malcom.

Lebih lanjut Malcom mengatakan situasi ini memberikan dampak buruk padanya. Cedera yang diaami tak lepas dari porsi latihan yang lebih banyak ketimbang saat masih berseragam Barcelona.

“Kenyataannya di sini kami berlatih lebih sering, itu sebabnya saya mengalami cedera! Di Barca, saya hanya punya 40-50 menit untuk berlatih,” tegasnya.

Saat ini klub-klub sepak bola sedang mengalami kevakuman akibat wabah corona. Hal ini tentu mempengaruhi psikis para pemain. Salah satunya seperti dialami Arturo Vidal. Pemain Barcelona ini harus menjalani latihan pribadi untuk menjaga tubuh tetap bugar.

“Saya bangun lebih pagi dan berlatih. Untuk itu, pekerjaan yang kami lakukan sangat penting bersama Juan Ramirez. Saya mempunyai gym, dengan beberapa alat kebugaran di rumah dan itu membantu untuk terus bekerja secara rutin,” beber Vidal.

Lebih lanjut mantan pemain Juventus dan Bayern Muenchen itu mengatakan dirinya sangat rindu untuk bermain. Tidak hanya itu ia juga kangen dengan suasana ruang ganti dan tak terkecuali dengan para pemain Barcelona lainnya.

“Saya rindu bermain. Bersama rekan-rekan setim, berbagi ruang ganti. Kami berhubungan dengan konstan dan klub memberi panduan, tapi itu tak sama dengan bekerja di lapangan. Saya merindukan itu,” sambungnya.

Pemain internasional Chile itu mengatakan situasi saat ini terlihat agak aneh. Selain terhentinya semua agenda pertandingan, tidak sedikit nyawa manusia melayang. Ribuan hingga puluhan ribu orang sudah menjadi korban dari virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China itu.

“Ini semua terasa begitu aneh. Berada di rumah sepanjang hari, menyaksikan orang meninggal di seluruh penjuru dunia, ini buruk sekali,” ungkapnya lagi.